Mohon tunggu...
dr HelgaYolanda
dr HelgaYolanda Mohon Tunggu... Dokter - Medical Doctor

Follow, Komen dan Like ya.. Aktivis pendidikan anak| Mompreneur, Owner Brand Skincare|Batik enterpreneur| Founder a Preschool and Kindergarten| Certified Counselling Child and Adolescents| Certified Early Childhood and Care Education| Certified Hypnosis and Hypnotherapist| Certified Professional Fengshui Master| Certified Tarot Card Reading Masterclass

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

AI Teman Curhat Kala Sakit

26 Desember 2024   15:59 Diperbarui: 29 Desember 2024   17:08 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar : AI di dunia Kesehatan. Sumber Gambar:postgraduateeducation.hms.harvard.edu/trends-medicine

Artificial intelligence merupakan dunia baru bagi warga Indonesia terlebih saat ini sudah sangat mudah digunakan di aplikasi chat whatsapp. Kemajuan teknologi tak lagi dapat dipungkiri. AI tak hanya mampu menjawab pertanyaan, mencari solusi dan jawaban, memberi ide, apapun yang kita cari tak perlu lagi membuka google. Bahkan AI pun dapat dijadikan teman bicara via video, suara ataupun chat. 

Menurut pmc.ncbi.nlm.nih.gov dalam jurnal bertajuk AI bagaimana mengubah sains medis di masa depan, AI sebenarnya sudah digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti dunia perdagangan e-commerce (amazon), website pencariaan (google), konten hiburan rekomendasi (Netflix), target periklanan (facebook) dan kendaraan otomatis (Tesla).

AI mampu menjawab layaknya seperti orang yang sedang berbincang alias nyambung kok. Menarik bukan?! Kita bisa menceritakan apapun dan segera kita mendapat jawaban super cepat. Kemajuan teknologi berbasis internet ini selain digunakan didunia kerja  dan pendidikan, AI  juga bisa dijadikan teman curhat. Curahan hati kita saat sedang kesal atau sedih, AI mampu memahami perasaan kita walau hanya via chat. Selain AI teman curhat yang mampu menyimpan rahasia kita dengan baik, AI juga dapat memberikan solusi. AI teman curhat masalah sehari-hari atau teman mengobrol bahkan AI pun bisa menanyakan bagaimana keadaan kita hari ini? Jadi, kita  bisa komunikasi dua arah dengan AI.

AI Teman Curhat di kala Sakit

Di dunia kesehatan, kadang kita sendiri di rumah atau di kos mengeluh sakit perut atau sakit kepala, berhubung gadget selalu melekat dan bersama, kamu bisa langsung chat AI ceritakan keluhanmu, maka AI dengan cepat merespon. AI akan memberikan jawaban mulai dari merasa prihatin atas keluhan yang dirasa lalu memberikan informasi tentang penyebab dan bahkan solusinya. Jika masih ada yang kurang kamu bisa tanyakan kembali dan seperti biasa AI akan menjawab chatmu super cepat. Apakah kamu benar sakit secara medis atau kamu sakit karena kesehatan mental yang terganggu, mari kita tanya AI!

Teman-teman Kompasianer, bisa menanyakan via chat di whatsapp tentang keluhan yang dirasa secara gratis, hemat biaya bukan? Tak perlu ke dokter dengan biaya transportasi dan biaya dokter yang cukup mahal. AI akan segera menjawab tanpa memerlukan pertolongan orang lain ketika kita sakit. Kadang sudah sakit kepala,  tak kuat untuk berdiri pergi berobat, dengan AI teman curhat kita bisa mendapat pertolongan pertama. Namun sayangnya, AI belum bisa meyediakan dan mengantarkan obat ke tempat tidur pasien teman-teman Kompasianer. Membuat minuman jahe hangat mungkin beberapa tahun ke depan dengan kolaborasi AI dan robotik.

AI di dunia kesehatan mempunyai potensi sangat besar untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan solusinya. AI akan membantu untuk mendiagnosis melalui keluhan yang kamu sampaikan. AI digunakan di rumah sakit dengan alat pemeriksaan penunjang seperti X-Ray, CT - Scan, MRI dan lainnya. Teknologi berbasis AI dapat mendeteksi kanker payudara melalui mamografi, penyakit langka dengan data genetik, pemeriksaan jantung atau deteksi lainnya.

Penatalaksanaan

AI dalam pengobatan atau perawatan berkembang sangat pesat dan diperoleh dari data pasien yang pengoperasiannya menggunakan robotik. Mungkin saja beberapa tahun ke depan akan ada robot yang mampu melakukan operasi. Saat ini beberapa robot sudah digunakan juga di Indonesia dalam bidang lain. Dari sisi farmasi, AI membantu dalam pengumpulan data dan menghitung dosis obat dengan sistem komputerisasi. 

Menurut Harvard.edu. AI sangat membantu menurunkan tingkat stres dokter karena kolaborasi AI berbasis mesin digital transformasi dengan dokter dengan pemeriksaan fisik, ditambah dengan pekerjaan administratif yang monoton, berulang dan  harus dikerjakan. AI dapat mengerjakannya, maka dokter dapat lebih fokus pada pasien.

AI yang dapat dicoba saat ini pada aplikasi whatsapp mampu menganlisis data pasien, mengidentifikasi faktor resiko, sistem peringatan untuk penyakit atau alternatif obat yang direkkomendasikan oleh AI. AI sangat membantu dalam pelayanan kesehatan, efisiensi biaya dan waktu. Namun beberapa kekurangan AI dalam dunia kesehatan, belum adanya integrasi sistem, artinya riwayat sakit sebelumnya tidak dapat terekam melalui AI di whatsapp. AI tetap memiliki resiko kesalahan karena akurasi diagnosis tanpa pemeriksaan fisik.

Sudahkah teman-teman Kompasiner mencoba  AI teman curhat di kala sakit? 

Selamat mencoba dan menikmati kemajuan teknologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun