Mencari sekolah anak usia dini memang menjadi PR buat ibu-ibu yang pastinya ingin anaknya mendapat pendidikan terbaik sedari dini. Mecari PAUD tentunya sudah jauh-jauh hari dan penuh pertimbangan bahkan sampai bingung untuk bertanya sana dan sini. Apakah masih ada yang bingung di bulan Desember ini masih ada waktu beberapa bulan ke depan sebelum tahun ajaran baru dimulai?
 Dewasa ini pendidikan sudah berkembang seiring perkembangan jaman. PAUD saat ini tersedia dalam kelas daring dan tatap muka. Menurut Dokter Helga, edukator pendidikan anak usia dini yang tersertifikasi, pendidikan anak usia dini yang terpenting adalah keluarga. Menyekolahkan anak usia dini di sekolah menjadi alternatif jika kedua orang tua bekerja. Namun tetap sebagai pondasi utama pendidikan anak usia dini berasal dari keluarga.
Eksplorasi dan ketangguhan anak usia dini semuanya berasal dari keluarga. Mulai dari anak belajar toilet training, mendengar musik, belajar minum dengan gelas, belajar makan sendiri semua bermula dari rumah. Untuk pertemanan, anak usia dini belum membutuhkan banyak teman untuk sosialisasi, mereka akan lebih sibuk menjelajah dunianya sendiri.
Jika orangtua mempunyai pertimbangan sendiri untuk menyekolahkan anak secara tatapmuka, ada beberapa hal yang perlu menjadi titik perhatian agar tidak berakibat dikemudian hari. Beberapa hal yang harus diperhatikan saat mencari PAUD, yaitu:
1. Carilah informasi sebanyak mungkin dan mendalam, usahakan tidak menilai saat sekolah open house. Tentunya yang disajikan hal-hal baik.Â
2. Kualitas, mutu dan jumlah tenaga pengajar dan anak dalam grup. Jumlah anak dalam satu grup harus dapat dikontrol oleh satu sampai dua tenaga pengajar. Tenaga pengajar cukup membagi perhatian ke semua anak dalam grup. Mutu dan kualitas pengajar yang baik dan konsiten dapat menjadi penyemangat anak di sekolah.
3. Pentingnya mempertahankan kesehatan mental untuk menghindari stres berkepanjangan. Sudah mendaftar dan berjalan sekian bulan baru nampak hal-hal  kurang sejalan. Terutama respon dalam mendengar pendapat dan menyelesaikan masalah, termasuk orang tua dan anak - anak lainnya. Maraknya kasus perundungan, anak usia dini pun sudah bisa merundung satu sama lain, diperburuk dengan lingkungan yang kadang menyuarakan perundungan secara tidak sadar.
4. Kebersihan lingkungan sekolah dan sarana prasarana perlu diperhatikan untuk menujang kesehatan anak. Mencegah anak tertular penyakit yang mungkin sumber penularannya dari sekolahÂ
5. Materi atau kurikulum berada di urutan ke lima karena pada dasarnya anak usia dini lebih banyak bermain dan menjelajah, sedangkan sensorik motorik yang banyak dipopulerkan sebagai pendamping atau perangsang jika dirasa perlu.
6. Biaya dapat disesuaikan dengan anggaran masing-masing. Tentunya sekolah online atau homeschooling lebih terjangkau dan bebas uang pangkal atau uang seragam. Biaya sekolah nasional ataupun internasional tentu menjadi sumber pembeda.
Beberapa orangtua mungkin khawatir tentang anaknya yang tidak punya teman, tidak dapat bersosialisasi, tidak bisa menjelajah. Setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, setiap anak memiliki perbedaan. Usia anak yang terlalu dini untuk mengenyam pendidikan di sekolah secara akan berakibat jenuh pada anak, tergantung pada tingkat keseriusan dan ketertarikan anak dalam belajar. Tak semata-mata pendidikan anak hanya tergantung pada anak. Peran baik  orang tua dan guru juga sangat diperlukan. Kehadiran orangtua saat anak usia dini sangat membantu memenuhi gelas kasih anak dan pendampingan dalam tumbuh kembang.
Banyak anak yang tumbuh dan berkembang dengan sendirinya karena kesibukan orangtua. Bukan berarti karena kesibukan orangtua untuk mencari materi dan memenuhi kebutuhan anak dengan menyekolahkan anak di sekolah yang bergengsi dan kegiatan diluar sekolah yang tiada henti. Bahkan anak usia dini hanya bertemu dengan orangtuanya hari sabtu dan minggu saat orangtuanya libur dari kantor. Sepanjang hari anak hanya bersama asisten rumah tangga tanpa menerima kasih sayang orangtua.
Orang tua dengan keinginan yang bergengsi tentu ingin menyekolahkan anak, mencari PAUD yang paling disukai banyak orang. Bukan lagi mengandalkan kualitas dan mutu pendidikan, tapi membayar mahal atas fasilitas dan gedung mewah yang ditawarkan. Gedung mewah yang ukurannya 5 atau 10 x lebih luas dari hotel bintang lima, fasilitas dan penawaran bebrbagai kegiatan anak yang alih-alih untuk perkembangan anak. Bukan hanya sekedar mengikuti kekinian anak usia dini bisa ikut olimpiade, bisa 3 - 4 bahasa atau anak yang aktif dalam kompetisi internasional.Â
Anak usia dini belum perlu dan tidak merasa lebih bahagia berada dalam lingkungan sekolah seperti itu. Anak bukan lagi sumber pemenuhan atas keinginan pencapaian dari orang tua mereka. Mereka hanya perlu kasih dan kehadiran orang tua mereka. Coba tanyakan pada mereka apakah mereka senang dan bahagia?
Semoga membantu untuk mencari PAUD untuk anak - anak kita tersayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H