Beberapa orangtua mungkin khawatir tentang anaknya yang tidak punya teman, tidak dapat bersosialisasi, tidak bisa menjelajah. Setiap anak memiliki keunikannya masing-masing, setiap anak memiliki perbedaan. Usia anak yang terlalu dini untuk mengenyam pendidikan di sekolah secara akan berakibat jenuh pada anak, tergantung pada tingkat keseriusan dan ketertarikan anak dalam belajar. Tak semata-mata pendidikan anak hanya tergantung pada anak. Peran baik  orang tua dan guru juga sangat diperlukan. Kehadiran orangtua saat anak usia dini sangat membantu memenuhi gelas kasih anak dan pendampingan dalam tumbuh kembang.
Banyak anak yang tumbuh dan berkembang dengan sendirinya karena kesibukan orangtua. Bukan berarti karena kesibukan orangtua untuk mencari materi dan memenuhi kebutuhan anak dengan menyekolahkan anak di sekolah yang bergengsi dan kegiatan diluar sekolah yang tiada henti. Bahkan anak usia dini hanya bertemu dengan orangtuanya hari sabtu dan minggu saat orangtuanya libur dari kantor. Sepanjang hari anak hanya bersama asisten rumah tangga tanpa menerima kasih sayang orangtua.
Orang tua dengan keinginan yang bergengsi tentu ingin menyekolahkan anak, mencari PAUD yang paling disukai banyak orang. Bukan lagi mengandalkan kualitas dan mutu pendidikan, tapi membayar mahal atas fasilitas dan gedung mewah yang ditawarkan. Gedung mewah yang ukurannya 5 atau 10 x lebih luas dari hotel bintang lima, fasilitas dan penawaran bebrbagai kegiatan anak yang alih-alih untuk perkembangan anak. Bukan hanya sekedar mengikuti kekinian anak usia dini bisa ikut olimpiade, bisa 3 - 4 bahasa atau anak yang aktif dalam kompetisi internasional.Â
Anak usia dini belum perlu dan tidak merasa lebih bahagia berada dalam lingkungan sekolah seperti itu. Anak bukan lagi sumber pemenuhan atas keinginan pencapaian dari orang tua mereka. Mereka hanya perlu kasih dan kehadiran orang tua mereka. Coba tanyakan pada mereka apakah mereka senang dan bahagia?
Semoga membantu untuk mencari PAUD untuk anak - anak kita tersayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H