Musim hujan telah datang, dingin dan suara hujan pun kembali terdengar. Musim yang paling banyak menyebabkan penyakit dibanding musim kemarau, terutama pada anak-anak.Â
Dinginnya cuaca, rintik air hujan, genangan air dengan segala bakteri yang tak kasat mata mudah berkembang dengan cepat. Tidak hanya anak-anak, usia lansia pun rentan sakit saat musim hujan dibanding musim kemarau. Kesehatan lansia di musim hujan akan di bahas pada artikel berikutnya.
Anak-anak usia dibawah 14 tahun, baik di sekolah, di tempat bermain atau dimanapun mereka berada saat musim hujan mereka sangat membutuhkan perlindungan kesehatan ekstra.Â
Perlu perhatian lebih pada kesehatan mereka agar tetap dapat menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Tidak nyaman, tidak fokus dalam belajar bahkan sulit makan, sulit minum obat menjadi kendala saat anak-anak sakit. Sebagai orang tua tentu tak tenang dengan kondisi anak, tidak fokus dengan pekerjaan, mungkin pekerjaan terganggu karena harus  merawat anak sakit.
Kebersihan Anak
Menjaga kebersihan anak adalah cara utama untuk mencegah anak sakit. Mulailah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun setiap kali anak selesai melakukan aktivitas, setelah dari toilet, sebelum dan sesudah makan, setelah menyentuh binatang, setelah menyentuh benda kotor dan lainnya. Karena dari tangan, bakteri bisa masuk ke tubuh anak melalui mulut.
 Sebagian kecil disebabkan oleh virus. Perhatikan kebersihan makanan anak, mencuci sayur dan buah dengan alir mengalir, membekali anak dengan makanan dari rumah, kurangi jajan makanan dan minuman yang kebersihannya kurang terjamin.
Makanan Bergizi dan Air Putih
Selalu penuhi kebutuhan serat untuk anak, berikan sayur dan buah dalam olahan makanan anak. Tambahkan kuah atau sup untuk melengkapi kebutuhan air dalam tubuh anak. Perbanyak konsumsi sayur hijau dan buah yang banyak mengandung vitamin C untuk menjaga daya tahan tubuh anak saat musim hujan. Hindari minuman kemasan dengan gula buatan dan penambahan zat kimia lainnya.Â
Beberapa vitamin dan mineral ada yang perlu ditambahkan untuk memenuhi kebutuhan anak. Berikan anak selalu air putih yang cukup dan sesuai kebutuhan tubuh anak. Tak perlu menghitung jumlah gelas atau mililiter untuk kebutuhan sehari-hari anak di rumah, pastikan kebutuhan air anak cukup dan warna BAK anak tidak kuning pekat atau oranye tua, kulit anak tidak kisut berkerut dan mata anak tidak cekung.
Istirahat
Istirahat yang cukup membuat metabolisme tubuh jadi lebih baik. Tidur yang cukup dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh, mengembalikan kerja organ tubuh secara normal, meningkatkan fungsi otak dan lainnya. Perhatikan jam tidur anak, jam tidur yang cukup dan tidak tidur larut malam akan membuat tubuh lebih optimal ketika bangun bagi. Kualitas tidur yang baik sangat mempengaruhi hormon perkembangan anak apa;lagi anak dalam masa pertumbuhan.
Olah Raga atau Aktivitas
Olah raga dibutuhkan untuk menyeimbangkan metabolisme, menjaga kesehatan tubuh, meningkatkan stamina dan memperbaiki mood. Bagi anak, aktivitas sehari-hari mereka dengan banyak gerak, anak-anak yang aktif tentunya sudah bagian dari olah raga. Lari-lari, jalan terus menerus, lompat-lompat aktivitas yang wajar untuk anak terutama usia taman kanak-kanak, hal ini meningkatkan metabolisme tubuh, mereka jadi berkeringat, jadi lebih sehat dan jarang sakit dibanding anak yang lebih suka duduk diam tanpa aktivitas fisik.
Sakit di Musim Hujan
Penyakit yang sering terjadi pada anak yaitu flu, demam berdarah, diare dan demam tifus. Gejala yang paling sering muncul pada anak saat musim hujan yaitu pilek atau pilek berulang tak kunjung sembuh, demam, pusing, lemas, sakit perut dan BAB cair. Selalu sediakan obat penting dalam kotak obat di rumah yaitu obat penurun pana dan obat pilek atau alergi.Â
Jika anak mengalami gejala mendadak pada malam hari berikan obat sesuai gejala sebagai langkah penanganan pertama. Cek kondisi dan suhu tubuh anak secara berkala, hubungi dokter jika kondisi anak tidak membaik. Baca petunjuk penggunaan obat pada label, jangan memberikan obat pada anak dalam waktu berkepanjangan dan berulang.
Dokter dan Pemeriksaan Penunjang
Segera ke dokter jika kondisi anak tidak membaik dan berulang. Dokter akan membutuhkan pemeriksaan penunjang yaitu pemeriksaan laboratorium untuk memeriksa cairan tubuh seperti darah atau urine anak.Â
Orang tua kerap menolak untuk melakukan tes darah pada anak. Tes darah pada anak merupakan suatu tantangan tersendiri bagi orang tua maupun laboran atau perawat medis. Â
Mulai dari pembuluh darah anak yang sangat kecil, tipis, rapuh dan mudah pecah, anak yang belum bisa menahan rasa sakit, anak yang ketakutan berteriak, menangis dan berontak menjadi kendala dan tantangan tersendiri. Pemeriksaan penunjang sangat diperlukan untuk menentukan diagnosa pasti suatu penyakit.Â
Diagnosa penyakit yang akurat akan mendapatkan pengobatan yang tepat. Tepat diagnosa, tepat pengobatan adalah kunci dalam praktek medis dr. Helga.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H