Pengembangan jaringan kerja sama yang melibatkan para perajin tradisional secara langsung perlu dilakukan dengan pendekatan yang berbeda. Karakter perajin tradisional yang bersifat non formal dan tidak terikat pada kapasitas produksi formal memerlukan pola pengembangan yang tidak terlampau formal.
Pendekatan dengan pola kolaborasi partisipatif dapat dipilih, mengingat pendekatan tersebut menempatkan para perajin sebagai mitra yang sejajar dan terlibat langsung terhadap pengambilan keputusan yang dilakukan.
Industri kerajinan tradisional memberi akses untuk bergerak pada dimensi pengembangan usaha yang ditopang sumber-sumber bahan pertanian dan bahan lokal lainnya, dengan target pemasaran yang umumnya berada dalam lingkup domestik yang terbatas.
Atas dasar ini modal yang diperlukan relatif tidak seberapa, sehingga akan memberi peluang kepada para pengusaha kecil untuk mendirikan unit-unit usaha dengan kadar kecanggihan teknik produksi yang mudah dijangkau.
Tumbuhnya industri kerajinan rumah tangga mula-mulanya hanya merupakan suatu pekerjaan sambilan dan kemudian berkelanjutan karena adanya permintaan yang tetap dan menambah penghasilan. Hubungan sinergitas antara pelaku industri kreatif di tingkat mikro, dalam hal ini perajin tradisional khususnya batik, dengan lembaga pendidikan, dapat diformulasikan dalam hubungan kolaborasi partisipatif.
Pola hubungan ini menempatkan perajin dan lembaga pendidikan, dalam hal ini lembaga pendidikan tinggi, dalam satu level yang setara. Hubungan kolaborasi partisipatif lazimnya berjalan dalam suasana yang in formal, pola hubungan yang dilandasi konsep kearifan lokal.
Kondisi yang tidak biasa seperti sekarang ini, yakni dihadapkan pada masa pasca pandemi covid-19 yang sangat berpengaruh pada kehidupan industri kreatif khususnya batik.
Industri batik berupaya menemukan inovasi-inovasi baru untuk mencari peluang dan dapat tetap bertahan pada kondisi yang sangat sulit yang menyebabkan penurunan drastis perdagangan batik hingga mencapai 75%. Fenomena ini dapat menjadi wahana bagaimana mengembangkan produk kerajinan batik yang ditekuni oleh para perajin.
Diversifikasi produk ini diharapkan mampu meningkatkan nilai jual produk kerajinan lokal, yang pada gilirannya dapat bersaing di pasar ekspor.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H