Pengaruh Stres Akademik terhadap Kesehatan Fisik Mahasiswa Milenial"
                                                                  Oleh :Â
                                        Dr. Drs. Khairuddin., M.Kes., AIFO,. CIRR.,CIIQA.,CIT
                                       Bidang Ke Ahlian “Pendidikan Olahraga dan KesehatanÂ
PENDAHULUANÂ
Stres akademik menjadi salah satu isu penting yang dihadapi oleh mahasiswa milenial. Studi menunjukkan bahwa tuntutan akademik yang tinggi, seperti beban tugas yang berat dan tenggat waktu yang ketat, dapat menyebabkan stres yang signifikan di kalangan mahasiswa. Misalnya, sebuah penelitian oleh Sari et al. (2020) menemukan bahwa 60% mahasiswa mengalami tingkat stres yang tinggi akibat tekanan akademik. Stres ini tidak hanya mempengaruhi kinerja akademik mereka tetapi juga berdampak negatif pada kesehatan fisik (Sari, 2020).
Kesehatan fisik mahasiswa milenial seringkali terabaikan di tengah-tengah kesibukan akademik. Banyak mahasiswa melaporkan mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, dan kelelahan akibat stres akademik. Menurut penelitian oleh Wijaya (2019), 45% mahasiswa melaporkan mengalami gangguan tidur akibat stres akademik, yang pada gilirannya mempengaruhi kemampuan mereka untuk berkonsentrasi dan belajar secara efektif (Wijaya, 2019). Hal ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara stres akademik dan kesehatan fisik yang perlu diteliti lebih lanjut.
Selain itu, gaya hidup tidak sehat seringkali menjadi dampak dari stres akademik yang dialami oleh mahasiswa milenial. Kebiasaan makan yang buruk, kurangnya aktivitas fisik, dan tidur yang tidak teratur merupakan beberapa faktor yang memperburuk kondisi kesehatan fisik mereka. Menurut penelitian oleh Susanti (2018), mahasiswa yang mengalami stres cenderung mengabaikan pola makan sehat dan aktivitas fisik, yang pada akhirnya berdampak negatif pada kesehatan mereka (Susanti, 2018).
Pengaruh stres akademik terhadap kesehatan fisik tidak hanya terbatas pada gejala fisik jangka pendek tetapi juga dapat berdampak jangka panjang. Penelitian oleh Gunawan dan Putri (2021) menunjukkan bahwa stres kronis yang dialami selama masa kuliah dapat meningkatkan risiko penyakit kronis seperti hipertensi dan diabetes di kemudian hari (Gunawan & Putri, 2021). Hal ini menegaskan pentingnya penanganan stres akademik sejak dini untuk mencegah dampak negatif jangka panjang pada kesehatan fisik mahasiswa.
Dengan mempertimbangkan berbagai penelitian di atas, penting bagi institusi pendidikan dan pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah preventif dan intervensi yang efektif guna mengurangi stres akademik di kalangan mahasiswa. Program-program seperti konseling, manajemen stres, dan promosi gaya hidup sehat dapat menjadi solusi untuk mengurangi dampak negatif stres akademik terhadap kesehatan fisik mahasiswa milenial (Utami, 2017). Upaya ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan mahasiswa tetapi juga kinerja akademik mereka.
Referensi: