Mohon tunggu...
dr. Simon Yosonegoro Liem
dr. Simon Yosonegoro Liem Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Mikrobiologi Klinik di Kalimantan Barat

Saya dokter asal Kalimantan Barat, alumni UGM (dokter) dan UI (dokter spesialis). Senang berbagi informasi kepada sesama, berorganisasi, doyan sejarah dan fotografi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Pejuang Korban Jepang di Ketapang, Kalimantan Barat (1942-1945)

27 Juni 2021   14:19 Diperbarui: 27 Juni 2021   15:04 1490
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang. Lokasinya persis di samping LP (Penjara). Dokumentasi pribadi pada tahun 2020.

Menjelang Hari Berkabung Daerah Kalimantan Barat yang diperingati setiap 28 Juni maka kita generasi muda perlu mengenal siapa saja para pejuang kemerdekaan Indonesia di Ketapang, Kalimantan Barat. 

Kita sering baca nama pejuang kemerdekaan terutama yang di Pulau Jawa, tetapi bagaimana dengan pejuang yang lahir dan besar di Ketapang (Kal-Bar)? Sepertinya belum banyak dikupas dalam buku sejarah.

Kita tahu bahwa Rahadi Osman, seorang mahasiswa kedokteran GHS Jakarta (sekarang Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia) karena namanya diabadikan menjadi nama bandara Ketapang.

Ada pula dr. Agoesdjam, dokter dari Pacitan (Karesidenan Madiun) yang menjadi nama rumah sakit seperti yang pernah saya tuliskan di: https://nasional.kompas.com/read/2018/08/18/18161201/dokter-agoesdjam-yang-terlupakan-dalam-sejarah-perjuangan?page=all

Lalu yang lahir, besar dan berjuang sampai meninggal di Ketapang siapa?

Kita dapat berziarah dan mengenang nama-nama para pejuang salah satunya di Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang . Di sana ada prasasti dengan nama-nama raja, ulama, guru dan tokoh masyarakat dari berbagai suku dan etnis di Ketapang. 

Prasasti Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang berisi nama-nama korban. Dokumentasi pribadi.
Prasasti Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang berisi nama-nama korban. Dokumentasi pribadi.

Pada prasasti di Makam Juang Korban Pembunuhan Jepang di Ketapang (Kalimantan Barat) tercantum nama:

1. Gusti Moh. Saunan (Raja Matan/Ketapang)

2. P. Tengkoe Betoeng (Raja Sukadana)

3. Gusti Mesir (Raja Simpang)

4. Gusti Roem

5. Tio Pia Cheng

6. Lim Bak Jong

...

40. Djaring

41. Ali Alkatirie

42. Saleh Alkatirie

...

67. H. Budjang

68. Ahmad Saroedjie

69. R. Herman

70. Raden Bakrie

...

95. Dengang

96. Dahlan

97. Padan

98. Lumpang Tobing

99. R.M. Soediarto

...

112. Tan A Tjui

113. Tjong Jong

114. A Siang

115. Ng Tjoe Tjie

116. Lim Thai Tjoa

...

dan para pejuang lainnya yang belum terdata.

Dari beberapa nama yang disebutkan di atas, kita bisa mengira-ngira asal suku/etnis para pejuang ini. Tampak para pendahulu kita tanpa memandang suku/etnis mengorbankan jiwa raganya bagi tanah airnya.

Salah satu korban Penjajah Jepang yang namanya dipahat di Makam Juang Ketapang, bernama Tan A Tjui (A Cui). Dokumentasi keluarga.
Salah satu korban Penjajah Jepang yang namanya dipahat di Makam Juang Ketapang, bernama Tan A Tjui (A Cui). Dokumentasi keluarga.

Ditampilkan foto Tan A Tjui (A Cui) hanyalah untuk menjadi contoh salah satu korban pembunuhan Jepang. Dari namanya kita tahu dari etnis mana. Beliau adalah adik kandungnya nenekku. Dari cerita keluarga, beliau menjadi korban karena cintanya pada Ketapang. Beliau tidak mau meninggalkan Ketapang meskipun sudah diingatkan karena beliau menjadi incaran Penjajah Jepang. Nenek sangat sedih karena adik satu-satunya ini dibunuh Jepang. Tan A Cui gugur meninggalkan anak-anaknya yang masih kecil ketika itu.

No. 112 terpahat nama Tan A Tjui sebagai salah satu pejuang yang gugur.
No. 112 terpahat nama Tan A Tjui sebagai salah satu pejuang yang gugur.

Semoga generasi muda senantiasa mengenang jasa-jasa para pejuang dan turut menjaga persatuan dan kesatuan seperti para pendahulu kita.

Jakarta, 27 Juni 2021

(1 hari menjelang Hari Berkabung Daerah Kal-Bar yang diperingati pada 28 Juni)

Penulis saat di Makam Juang Ketapang.
Penulis saat di Makam Juang Ketapang.

dr. Simon Yosonegoro Liem

Orang Ketapang Pecinta Sejarah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun