"Pemeriksaan swab dan PCR (dibaca: pi si ar)"
Belakangan ini pasti banyak di antara kita mendengar istilah-istilah asing ini. Saya pun banyak mendapat pertanyaan dari teman-teman orang awam.
Swab adalah kata dalam bahasa Inggris yang berarti apus atau usap. Dalam hal ini dilakukan swab melalui lubang hidung (disebut swab nasofaring) dan melalui mulut (disebut swab orofaring).
Kenapa dipilih hidung dan mulut? Karena ini adalah jalan pernapasan, tempat masuknya virus Corona (COVID-19).
Kenapa dilakukan swab? Supaya dapat diambil sel-sel tubuh yang terinfeksi oleh virus Corona supaya dapat diperiksa di lab.
Pakai apa swab? Semacam stik kecil yang bisa dibayangkan seperti batang "cotton bath" (pengorek telinga) namun lebih panjang. Pada swab nasofaring di ujungnya juga ada semacam sikat kecil supaya sel-sel mukosa saluran napas dapat terambil untuk diperiksa.
Setelah swab lalu batangnya itu dimasukkan ke dalam suatu tabung berisi cairan yang disebut VTM (Viral Transport Media), lihat gambar yang ada tabung kecil berwarna merah muda.Â
VTM ini untuk menjaga supaya virus tidak hancur pada saat diperiksa. Kalau hancur maka hasilnya bisa jadi negatif palsu (harusnya ada virus tapi tidak terdeteksi).
VTM berisi swab ini pun dibawa ke Laboratorium Molekular untuk dilakukan pemeriksaan PCR (dieja dalam bahasa Inggris yang terdengar oleh kita sebagai: pi si ar).
Apa itu PCR? PCR singkatan dari Polymerase Chain Reaction. Pada dasarnya adalah suatu alat untuk memperbanyak material genetik virus sehingga dapat dideteksi oleh alatnya. Material genetik ini pun kemudian dianalisa, kalau pada "real-time PCR" maka dapat dilihat hasilnya langsung dengan bantuan suatu komputer. Lalu dianalisa oleh petugas kesehatan (dokter spesialis terkait).