PM10 : 150-250 Â = Tidak Sehat
PM10 : 250-350 Â = Sangat Tidak Sehat
PM10 : 350 lebih  = Berbahaya
 [caption caption="Kategori kualitas udara atas : baik, sedang, tidak sehat, sangat tidak sehat, dan berbahaya. Sumber : bmkg.go.id"]
Â
PM10 dan Kanker
Di tengah kekacauan yang diakibatkan oleh asap dan di tengah hiruk-pikuk pemberitaan media tentang asap selama Agustus-Oktober 2015 ini, ada satu isu penting yang luput dari perhatian kita. Polusi udara oleh asap sesungguhnya bukan hanya menyebabkan penyakit yang langsung dirasakan seperti ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut), asthma, iritasi mata-hidung-tenggorokan, iritasi dan reaksi alergi kulit ; tapi juga sangat berpotensi menimbulkan penyakit yang baru akan muncul bertahun-tahun dari sekarang, yaitu kanker !
Pada dua tahun yang lalu, tepatnya tanggal 17 Oktober 2013, Badan Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization) melalui Badan Internasional Untuk Penelitian Kanker (International Agency for Research on Cancer) mengeluarkan laporan yang menyimpulkan bahwa polusi udara bersifat karsinogenik bagi manusia, di mana partikulat dari polusi udara sangat berkaitan erat dengan peningkatan insiden penyakit kanker, terutama kanker paru-paru. Juga ditemukan hubungan antara polusi udara dengan peningkatan kasus kanker saluran kemih/kantong kencing. (Situs resmi WHO : who.int)
Partikel-partikel yang tidak tampak ini terhirup dan terserap hingga tertimbun jauh di dalam jaringan paru-paru. Partikel-partikel inilah yang bersifat karsinogenik bagi manusia ; artinya : dapat memicu sel-sel tubuh yang normal berubah menjadi sel-sel tubuh yang ganas, menjadi sel-sel kanker. Hubungan antara asap kebakaran hutan/lahan dan kanker sama dengan hubungan antara rokok dan kanker. Kanker baru akan tampak nyata setelah keterpaparan (exposed) terhadap asap yang lama dan berulang-ulang. Kanker baru akan tampak nyata setelah merokok (aktif maupun pasif) lama dan berulang-ulang.
Seberapa lama jangka waktu keterpaparan terhadap asap dan seberapa lama jarak waktu yang diperlukan untuk memicu pertumbuhan sel-sel kanker di kemudian hari ; tidak ada yang bisa memastikan. Yang pasti : semakin lama terpapar dan semakin pekat asap yang dihirup, semakin berbahaya dan beresiko. Hubungannya sama persis seperti hubungan antara rokok dan kanker.
Musim asap tahun 2015 ini tercatat sebagai musim asap yang paling lama dan paling parah sepanjang sejarah Indonesia. Konsentrasi PM10 di beberapa wilayah Sumatera dan Kalimantan sangat sering tercatat melebihi 350 mikrogram/mm3, bahkan kadang-kadang melebihi 1500 mikrogram/mm3 !