Mohon tunggu...
Fransiska Irma
Fransiska Irma Mohon Tunggu... Dokter - Psikiater/ Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater/Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa RS St.Carolus Summarecon Serpong, Klinik Jiwa dan Panti Jiwa Sehat BSD, RS Hermina Tangerang. Psikiater yang senang memberikan edukasi mengenai kesehatan jiwa pada masyarakat awam.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Apakah Kesedihan Sama dengan Depresi?

31 Oktober 2020   14:07 Diperbarui: 5 November 2020   04:59 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hampir semua manusia pasti pernah mengalami rasa sedih sepanjang perjalanan hidupnya. Sering kita mendengar ketika seseorang merasa sedih, ia akan berkata bahwa ia mengalami depresi. Jadi apakah kesedihan berarti sama artinya dengan depresi? Jawabannya adalah bisa ia dan tidak. Mengapa demikian? Mari kita bahas lebih lanjut mengenai keduanya untuk memahami lebih dalam.

Sedih di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) didefinisikan sebagai sedu, isak. Perasaan sedih merupakan jenis perasaan yang tidak menyenangkan dan sebisa mungkin dihindari oleh manusia. Kesedihan merupakan bagian dari emosi dasar manusia. Perasaan ini muncul ketika kita mengalami suatu kehilangan entah itu berwujud nyata ataupun tidak nyata, misal kalah dalam sebuah pertandingan dapat menimbulkan perasaan sedih. Sebagai sebuah jenis perasaan, kesedihan terjadi pada suatu jangka waktu, sifatnya dapat sebentar ataupun panjang.

Jadi bagaimana dengan depresi? Depresi merupakan kumpulan gejala yang salah satunya ditandai dengan kesedihan yang menetap untuk jangka waktu sekurangnya dua minggu. 

Seseorang yang depresi akan mengalami rasa sedih terus-menerus sepanjang waktu tersebut. Tapi kadang-kadang orang yang depresi tidak selalu menunjukan rasa sedih melainkan emosi yang meledak-ledak dan mudah marah. Terutama bila depresi terjadi pada pria. Pada kelompok usia lansia, kesedihan juga sering tidak nampak dominan, yang sering muncul justru keluhan-keluhan fisik yang mendominasi. Bila Anda ingin membaca lebih banyak mengenai gejala-gejala lain pada depresi, Anda dapat membacanya di sini.

Jadi intinya depresi bukan hanya soal perasaan sedih. Terdapat gejala-gejala lainnya mulai dari nafsu makan terganggu/berlebih, pola tidur terganggu, sulit konsentrasi, mudah lelah, hilang minat, dan sebagainya. Kondisi ini merupakan kondisi yang serius dan memerlukan penanganan yang tepat terutama bila tarafnya sudah sedang hingga berat. 

Hal ini karena depresi umumnya mengganggu hidup seseorang baik dalam aspek pekerjaannya ataupun relasi sosial. Selain itu depresi juga dapat berakhir fatal pada tindakan bunuh diri. Segera konsultasi ke profesional kesehatan jiwa terdekat, psikiater atau psikolog bila Anda mengalami depresi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun