Mohon tunggu...
Rizky Perdana
Rizky Perdana Mohon Tunggu... Dokter - dr,SpPD,KPTI,FINASIM,Dr(Epid)

Internist-Infectious Disease Consultant-Fellow Indonesian Society of Internal Medicine (FINASIM), Clinical Epidemiologist

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Perkembangan Uji Klinis Buah Merah

9 Februari 2010   02:01 Diperbarui: 26 Juni 2015   18:01 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Efek terhadap Imunitas
Sejumlah orang di masyarakat mengonsumsi buah merah untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Siti Rachmawati Achyat, SSi, dkk memaparkan penelitian tentang efek buah merah terhadap imunitas humoral. Biatang percobaan yang digunakan untuk melihat pengaruh pemberian sari buah merah adalah tikus jantan galur wistar yang diberi imunitas sel darah merah domba. Titer antibody anti-sel darah merah domba diuji secara statistik dengan metode ANOVA satu arah dan uji nyata beda terkecil. “Sari buah merah tidak mempengaruhi imunitas humoral tikus respon antigen sel darah merah domba,” ujar Siti dalam kesimpulannya.

Buah Merah Sebabkan Stres Oksidatif
Penelitian selanjutnya kembali tidak membuktikan gembor-gembor di masyarakat bahwa buah merah memiliki keunggulan ditinjau dari khasiatnya. Buah merah justru dapat bersifat toksik terhadap hati. Dr. Tena Djuartina, M.Biomed, dkk coba mengungkap pemberian minyak buah merah pada hati tikus yang cedera akibat pemberian D-Galaktosamin. Pada penelitian yang dilakukan, tikus dibagi menjadi empat kelompok, yaitu yang diberi air, diberi minyak buah merah, diberi D-galaktosamin, diberi minyak buah merah lalu D-galaktosamin 1 minggu kemudian, diberi minyak buah merah dan D-Galaktosamin secara bersamaan. Dosis minyak buah merah yang digunakan adalah 1mL/kgBB/hari per oral, sedangkan dosis D-galaktosamin 200 mg/KgBB/minggu secara intraperitoneal.

Hasil pengukuran MDA plasma menunjukkan bahwa D-galaktosamin dapat meningkatkan MDA plasma setiap minggu. Hal ini menunjukkan bahwa D-galaktosamin mengakibatkan kerusakan oksidatif molekul lipid. Di lain sisi, hasil MDA jaringan hati menunjukkan bahwa minyak buah merah juga bersifat toksik terhadap hati, sehingga menyebabkan peroksidasi lipid. Terbukti pada kelompok tikus yang diberi D-galaktosamin dan buah merah, hasil MDA plasma lebih tinggi dibandingkan kelompok yang diberi D-galaktosamin. Hal ini berarti, kerusakan yang diakibatkan menjadi lebih tinggi jika diberikan tambahan minyak buah merah dibandingkan jika hanya diberi D-galaktosamin.

Dari penelitian dengan mengukur berat hati, D-Galaktosamin meningkatkan berat hati secara bermakna, karena D-galaktosamin mempunyai efek merusak hati. Pemberian minyak buah merah juga ternyata meningkatkan berat hati. “Disimpulkan minyak buah merah tidak dapat memberikan perlindungan terhadap sel hati,” ujar Tena.

Dr. Mohammad Sadikin, DSc dalam rangkumannya mengatakan, “Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk melihat efek ekstrak buah merah dengan target penelitian yang lebih rinci.” Dr. Parwati Abadi Soekarno, Sp.Biok di sesi terakhir juga mengatakan bahwa pemakaian jangka panjang untuk buah merah sebaiknya berhati-hati.

Sumber:

IKA. Pamor buah merah terbentur dengan penelitian. Dalam Majalah Farmacia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun