Dan dalam lanjutan kisah penyembelihan ini ALLOH Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang menggantikan Nabi Ismail dengan sembelihan dari syurga yakni seekor kibas yang besar yang dahulu dikorbankan oleh Habil, putra Nabi Adam AS sebagaimana Firman ALLOH dalam surah Ash-Shaffat 107 وَ فَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيْمٍ. yang artinya, 'Kami tebus anaknya itu dengan sembelihan besar (seekor domba gibas).
Ketaatan Nabi Ibrahim AS dalam menjunjung tinggi perintah ALLOH dan keikhlasan serta kesabaran Nabi Ismail mengundang kekaguman para malaikat yang menyerukan kalimat Takbir, 'ALLOH Akbar ALLOH Akbar', yang disambut Nabi Ibrahim dengan kalimat Tahlil, Laailaha Ilalloh, yang diikuti pula oleh Nabi Ismail dengan ucapan Tahmid, 'ALLOHU Akbar WalillahIlhamd 'yang hingga saat ini, rangkaian kalimat yang mulia ini menghiasi ratusan juta bibir umat Islam saat merayakan Idul Adha.
Idul Adha mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang sangat berharga bagi seluruh ummat manusia. Adapun beberapa hikmah yang dapat kita petik dari peristiwa Idul Qurban antara lain adalah :
Pertama, Hanya kepada ALLOH SWT kita menyembah disertai dengan segenap cinta, kepatuhan dan keta’atan. ALLOH telah memberikan Rahmat dan Nikmat-Nya kepada kita yang diberikan setiap setiap saat yang tiada terhitung banyaknya, Maka jika kita gunakan air laut sebagai tintanya dan seluruh rantai pepohonan sebagai penanya; Maka niscaya akan keringlah seluruh lautan dan habislah semua pepohonan sementara nikmat ALLOH SWT masih banyak yang belum kita tuliskan. Cinta kepada ALLOH SWT akan berimplikasi pada keikhlasan dan kepatuhan kita dalam menjunjung tinggi perintah-Nya serta menjauhi segala larangan-Nya.
Kedua, Hanya kepada ALLOH SWT kita persembahkan segala puja puji sekali pun pada kenyataannya banyak manusia yang suka dipuji bahkan tidak jarang minta dipuji .
Ketiga, Perjuangan Nabi Ibrohim AS beserta Putranya Nabi Ismail AS tersebut, sejak Nabi Muhammad SAW sampai akhir zaman nanti dinapak tilasi oleh saudara Muslimin se jagat, dengan melaksanakan Ibadah Haji ke Mekah, Medinah dan puncaknya di Arofah, kita doakan seluruh jama’ah haji tahun ini dan tahun-tahun yang akan datang diberi kesehatan keamanan keselamatan kelancaran kesukesan dengan predikat hajal mabrur. Amiin.
Saudara muslimin wal muslimat yang berbahagia, kita sebagai warga negara Negara Kesatuan Republik Indonesia yang saat ini sedang mengalami banyak cobaan, diantaranya banjir, longsor, gunung meletus, ancaman disintegrasi, gonjang ganjing ekonomi dunia, maupun kemerosotan akhlak baik pribadi maupun institusi, itu semua itu adalah cobaan dari Alloh SWT, maka saya mengajak marilah kita intropeksi, dan melakukan gerakan aksi PENINGKATAN KEPEKAAN DAN SOLIDARITAS SOSIAL DAN KESALEHAN SOSIAL di tempat berkarya masing-masing, melalui kerja nyata, tidak dengan slogan slogan saja, dengan cara mentrampilan perilaku Akhlakul Karimah/Budi luhur yaitu : Rukun, Kompak, Kerja sama yang baik, Jujur, Amanat, Etos kerja tinggi disertai hidup hemat, punya EMPATI yang tinggi terhadap lingkungan tempat tinggal kita masing-masing. Ini hanya salah satu contoh dari pengorbanan yang bisa kita lakukan untuk negeri kita ini, tidak perlu dengan demo anarkhis dalam menyampaikan pendapat. Dimensi pengorbanan Qurban, tidak sekedar menyembelih hewan qurban, tetapi mesti berlanjut dengan terbentuknya ketaqwaaan pribadi dan keshalehan sosial berupa kepedulian terhadap sesama/masyarakat. Qurban semata-mata diniatkan karena-Alloh, tidak ada unsur riya, unjuk kekayaan, prestise sosial, mencari popularitas, gengsi ataupun mencari simpati. Alloh tidak membutuhkan daging dan darah qurbanmu, Allah hanya menguji ketaqwaanmu. QS. Al-Haj:37
لَنْ يَنَالَ اللَّهَ لُحُومُهَا وَلَا دِمَاؤُهَا وَلَٰكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَىٰ مِنْكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ ۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِينَ
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.
Apabila Akhlakul Karimah/Budi luhur dapat di implentasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dan diikuti jadi perilaku bangsa Indonesia, INSYAA ALLOH Bangsa Indonesia akan keluar dari kesulitan, dan menjadi bangsa yang kuat, jaya, unggul dan berwibawa baik untuk negerinya sendiri maupun untuk kancah Internasional.
Semoga Alloh selalu memberikan kepada diri kita, keluarga kita, daerah kita, negeri kita dengan pemimpinnya, Hidayah, ilham-ilham yang baik, pertolongan, kekuatan, kebarokahan dan menjadi negeri yang Baldatun Toyibatun wa Robbun Ghofur. Aaamiin.