Mohon tunggu...
Pandapotan Silalahi
Pandapotan Silalahi Mohon Tunggu... Editor - Peminat masalah-masalah sosial, politik dan perkotaan. Anak dari Maringan Silalahi (alm) mantan koresponden Harian Ekonomi NERACA di Pematangsiantar-Simalungun (Sumut).

melihat situasi dan menuliskan situasi itu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Intimidasi Wartawan, Apalah Fungsi Lembaga dan Organisasi Pers?

27 Juni 2021   22:14 Diperbarui: 29 Juni 2021   10:15 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wartawan juga manusia. Ya, mungkin semua pihak sepaham. Punya kebiasaan khilaf . Tapi ada alasan tertentu mengapa oknum wartawan jadi 'lasak' di lapangan. Yang jelas, semua itu terkait tuntutan hidup. Tingkat kesejahteraan para kuli tinta di Indonesia ini masih jauh dari harapan. Kalau ditanya ke pemilik (pengusaha) media, jawabannya pun seenak perutnya. ''Bisa eksis terbit saja pun, sudah syukur.'' Duh!

Memang, tak banyak yang seperti Kompas (gramedia grup/level media cetak) dan detik.com (level media online)  yang sekelas kontributor di pelosok daerah pun diberi honor dengan nominal yang memadai.

Banyak wartawan di Indonesia yang terbiasa 'berdikari' alias mencari sendiri. Katakanlah sekadar menunggu relis dari pemerintah atau perusahaan, atau mencari celah untuk menabuh genderang perang terhadap mafia, cukong dan bandar. Menang jadi arang, kalah jadi abu. Ini yang fatal!

 Karena biasanya bandit, jarang untuk berpikir panjang. Mereka suka berbuat nekat, apalagi kalau sudah terusik dan terdesak.

Tidak ada niat untuk menggurui dua lembaga bergengsi di atas. Tapi, harapannya Dewan Pers dan PWI mampu mencetak orang-orang yang siap pakai dan profesional. By the way, ada nggak wartawan yang tahan lapar? Semoga!
Tjimahi, 27.06.2021

Penulis, penikmat masalah sosial dan perkotaan. Kini tinggal di Cimahi, Bandung-Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun