pada ia yang sabar mendengarkan kemarahanmu..
jangan tanyakan cinta,
pada ia yang hanya karena mendengarmu sakit,
panik lalu bersedia membelikan obat dan mengunjungimu,
jangan tanyakan cinta,
pada ia yang bersedia menemani masa-masa terpurukmu dan jarang mengeluh...
maka ketika ia lelah, jangan tanyakan seberapa besar pengorbananya, tapi tanyakan seberapa lapang dirimu untuk kehilangannya
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!