Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik di Tennis Indoor Senayan Jakarta, Selasa (14/3). (Dok Partai Demokrat).
Menjelang Ramadan dan pelaksanaan Pemilu, Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politik. Acara yang digelar pada Selasa (14/3) malam di Tennis Indoor Senayan itu dihadiri ribuan kader Partai Demokrat.
Sementara itu di daerah-daerah, seluruh DPD Provinsi dan DPC Kabupaten/Kota se Indonesia menggelar nonton bareng (nobar) melalui stasiun televisi. Di Purworejo, pengurus, kader dan caleg ikut nobar di Kantor DPC Partai Demokrat, Selasa (14/3) malam.
Di awal pidatonya, AHY menyampaikan tiga hal pokok yang menjadi bahasan. Yakni memikirkan dan mencari solusi atas kehidupan rakyat khususnya kesejahteraan, adanya isu nasional tentang hukum dan kebebasan demokrasi, serta harapan Demokrat terhadap pelaksanaan Pemilu.
AHY menyampaikan, dalam enam bulan terakhir dirinya berkeliling Indonesia untuk menyapa dan berdialog dengan rakyat, guna mengetahui aspirasi mereka tanpa perantara.
Hasilnya, kata AHY, keluhan dari ibu rumah tangga terkait mahalnya harga beras, kelangkaan pupuk yang dirasakan petani, mahalnya harga solar yang dikeluhkan para nelayan.
uga kesulitan para pelaku UMKM untuk bangkit pasca pandemi khususnya mendapatkan akses usaha. Para guru pun mengadu karena tak kunjung diangkat jadi ASN. Demikian pula dengan generasi milenial yang hampir frustrasi karena bingung dapat kerja.Â
Tak hanya itu. AHY juga mencatat adanya keluhan terkait ketimpangan akses informasi di desa dan kota yang masih cukup besar, serta daya beli masyarakat yang turun drastis.Â
Nobar pidato politik AHY di kantor DPC Partai Demokrat Purworejo Pekerjaan semakin rumit karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik. Banyak proyek mercusuar yang tidak berpihak pada wong cilik. Defisit anggaran ditutupi dengan hutang. Indonesia kesulitan bayar utang karena sedang menghadapi tekanan.
Pajak belum dikelola dengan baik bahkan rawan disalahgunakan. Akibatnya kepercayaan rakyat pada pemerintah turun. Rakyat harua diyakinkan bahwa pajak yang dibayarkan harus masuk kas negara dan benar-benar digunakan tepat sasaran.
Persoalan-persoalan tersebut menurutnya harus segera diselesaikan. AHY pun menekankan agar kondisi ekonomi di tahun politik bisa dikelola dengan baik. Selain itu juga alokasi penggunaan anggaran harus akuntabel sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
"Anggaran yang telah dirancang pemerintah tidak akan berhasil tanpa adanya implementasi yang baik. Jangan sampai kebijakan pemerintah tidak berpihak pada wong cilik," tegas AHY yang disambut riuh hadirin, dalam rilis yang diterima serayunews.com.
Oleh karenanya, AHY menekankan bahwa agenda terdepan Partai Demokrat adalah peningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mewujudkan good governance yang transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan itu AHY juga memberikan kritik terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggapnya terburu-buru dan tidak tepat sasaran. Misalnya dengan dimunculkannya UU Cipta Kerja yang sejak awal ditolak banyak pihak, dan pada akhirnya justru makin meningkatkan angkxa pengangguran yang makin tinggi.
Sementara itu di daerah-daerah, seluruh DPD Provinsi dan DPC Kabupaten/Kota se Indonesia menggelar nonton bareng (nobar) melalui stasiun televisi. Di Cilacap, pengurus, kader dan caleg ikut nobar di Kantor DPC Partai Demokrat, Selasa (14/3) malam.
Di awal pidatonya, AHY menyampaikan tiga hal pokok yang menjadi bahasan. Yakni memikirkan dan mencari solusi atas kehidupan rakyat khususnya kesejahteraan, adanya isu nasional tentang hukum dan kebebasan demokrasi, serta harapan Demokrat terhadap pelaksanaan Pemilu.
AHY menyampaikan, dalam enam bulan terakhir dirinya berkeliling Indonesia untuk menyapa dan berdialog dengan rakyat, guna mengetahui aspirasi mereka tanpa perantara.
Hasilnya, kata AHY, keluhan dari ibu rumah tangga terkait mahalnya harga beras, kelangkaan pupuk yang dirasakan petani, mahalnya harga solar yang dikeluhkan para nelayan.
Juga kesulitan para pelaku UMKM untuk bangkit pasca pandemi khususnya mendapatkan akses usaha. Para guru pun mengadu karena tak kunjung diangkat jadi ASN. Demikian pula dengan generasi milenial yang hampir frustasi karena bingug dapat kerja.
Tak hanya itu. AHY juga mencatat adanya keluhan terkait ketimpangan akses informasi di desa dan kota yang masih cukup besar, serta daya beli masyarakat yang turun drastis.
Pekerjaan semakin rumit karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik. Banyak proyek mercusuar yang tidak berpihak pada wong cilik. Defisit anggaran ditutupi dengan hutang. Indonesia kesulitan bayar hutang karena sedang menghadapi tekanan.
Pajak belum dikelola dengan baik bahkan rawan disalahgunakan. Akibatnya kepercayaan rakyat pada pemerintah turun. Rakyat harua diyakinkan bahwa pajak yang dibayarkan harus masuk kas negara dan benar-benar digunakan tepat sasaran.
Persoalan-persoalan tersebut menurutnya harus segera diselesaikan. AHY pun menekankan agar kondisi ekonomi di tahun politik bisa dikelola dengan baik. Selain itu juga alokasi penggunaan anggaran harus akuntabel sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
"Anggaran yang telah dirancang pemerintah tidak akan berhasil tanpa adanya implementasi yang baik. Jangan sampai kebijakan pemerintah tidak berpihak pada wong cilik," tegas AHY yang disambut riuh hadirin.
Oleh karenanya AHY menekankan bahwa agenda terdepan Partai Demokrat adalah peningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mewujudkan good governance yang transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan itu AHY juga memberikan kritik terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggapnya terburu-buru dan tidak tepat sasaran. Misalnya dengan dimunculkannya UU Cipta Kerja yang sejak awal ditolak banyak pihak, dan pada akhirnya justru makin meningkatkan angka pengangguran yang makin tinggi.
Dalam kesempatan itu Partai Demokrat juga menyatakan sikap terhadap permasalahan hukum, termasuk meninta KPU untuk mendengarkan suara rakyat yang menolak penundaan pelaksanaan Pemilu.
"Kami mendukung sistem Pemilu yang proposional dengan memberikan hak semua rakyat intuk memilih dan dipilih. Jangan menyalahi aturan yang fundamental. Pemilu adalah hak rakyat untuk memilih dan dipilih, jangan diganggu," tegas AHY yang disambut gemuruh hadirin.
Partai Demokrat, kata AHY, mengharapkan Pemilu yang jurdil. Untuk itu Partai Demokrat mengusulkan fairplay dengan menggunakan elemen netralitas para aparat negara termasuk TNI Polri.
Selain itu Bawaslu juga diharapkan bisa menegakkan Pemilu yang independen sehingga menang kalah akan dapat diterima.
Di akhir pidatonya, AHY mengajak seluruh kader Demokrat agar dapat membantu dan memberikan solusi kepada rakyat yang sedang kesulitan, terutama menjelang Ramadan.
AHY pun membangkitkan semangat para kader Partai Demokrat menjelang Pemilu. Menurutnya akan makin banyak ujian dan tantangannya saat mendekati Pemilu.
"Kita harus bisa menjalaninya, bersama-sama! Kita hadirkan getaran perubahan untuk Indonesia yang lebih baik!" pekiknya yang disambut gelora para kader yang memenuhi ruang tennis indoor Senayan tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H