Persoalan-persoalan tersebut menurutnya harus segera diselesaikan. AHY pun menekankan agar kondisi ekonomi di tahun politik bisa dikelola dengan baik. Selain itu juga alokasi penggunaan anggaran harus akuntabel sehingga bisa dipertanggungjawabkan.
"Anggaran yang telah dirancang pemerintah tidak akan berhasil tanpa adanya implementasi yang baik. Jangan sampai kebijakan pemerintah tidak berpihak pada wong cilik," tegas AHY yang disambut riuh hadirin, dalam rilis yang diterima serayunews.com.
Oleh karenanya, AHY menekankan bahwa agenda terdepan Partai Demokrat adalah peningkatkan kesejahteraan rakyat dengan mewujudkan good governance yang transparan dan akuntabel.
Dalam kesempatan itu AHY juga memberikan kritik terhadap beberapa kebijakan pemerintah yang dianggapnya terburu-buru dan tidak tepat sasaran. Misalnya dengan dimunculkannya UU Cipta Kerja yang sejak awal ditolak banyak pihak, dan pada akhirnya justru makin meningkatkan angkxa pengangguran yang makin tinggi.
Sementara itu di daerah-daerah, seluruh DPD Provinsi dan DPC Kabupaten/Kota se Indonesia menggelar nonton bareng (nobar) melalui stasiun televisi. Di Cilacap, pengurus, kader dan caleg ikut nobar di Kantor DPC Partai Demokrat, Selasa (14/3) malam.
Di awal pidatonya, AHY menyampaikan tiga hal pokok yang menjadi bahasan. Yakni memikirkan dan mencari solusi atas kehidupan rakyat khususnya kesejahteraan, adanya isu nasional tentang hukum dan kebebasan demokrasi, serta harapan Demokrat terhadap pelaksanaan Pemilu.
AHY menyampaikan, dalam enam bulan terakhir dirinya berkeliling Indonesia untuk menyapa dan berdialog dengan rakyat, guna mengetahui aspirasi mereka tanpa perantara.
Hasilnya, kata AHY, keluhan dari ibu rumah tangga terkait mahalnya harga beras, kelangkaan pupuk yang dirasakan petani, mahalnya harga solar yang dikeluhkan para nelayan.
Juga kesulitan para pelaku UMKM untuk bangkit pasca pandemi khususnya mendapatkan akses usaha. Para guru pun mengadu karena tak kunjung diangkat jadi ASN. Demikian pula dengan generasi milenial yang hampir frustasi karena bingug dapat kerja.
Tak hanya itu. AHY juga mencatat adanya keluhan terkait ketimpangan akses informasi di desa dan kota yang masih cukup besar, serta daya beli masyarakat yang turun drastis.
Pekerjaan semakin rumit karena keuangan negara tidak dikelola dengan baik. Banyak proyek mercusuar yang tidak berpihak pada wong cilik. Defisit anggaran ditutupi dengan hutang. Indonesia kesulitan bayar hutang karena sedang menghadapi tekanan.