[caption caption="emorfes.com "][/caption]
Apakah malam belum larut?
Matamu nyalang dan keningmu mengkerut
Apakah sebab kau masih percaya bahwa nyanyian jangkrik lebih
mirip malam ketimbang jam dinding yang menuju dini hari?
Memang, tak pernah ada sepi selain kesepian yang kerap bertandang
ke jiwa-jiwa kosong dan tenggelam dalam kenang
Mesin kendaraan yang lalu-lalang, televisi yang menyala, pendingin ruangan
Hingga nada dering telepon genggam, adalah sesuatu yang mesti kau abaikan
Bumi memang semakin tua sayang, dan
langit berubah warna seperti uban
lahan-lahan terus dikebumikan
jerebu menyeberangi lautan
sejarah terus berulang
jarak pandang hanya sekian dan sekian
matahari seperti jeruk orange yang tak lagi menyilaukan
kain-kain lembab, mata sembab, kita terisak dalam doa yang panjang
Dan apakah malam belum larut?
Mataku pun nyalang dan keningku mengkerut
Lalu aku ikutan percaya bahwa nyanyian jangkrik lebih
mirip malam ketimbang jam dinding yang terus menuju dini hari
Greenhill, 10 Oktober 2015
Salam hangat dan semangat
DP Anggi