[caption id="attachment_312422" align="alignnone" width="640" caption="dewierimba.wordpress.com"][/caption]
Barangkali
Aku harus mencatat lengkap alamat rumahmu
Lalu mengirimkan sesuatu
Bunga? Bisa jadi...
.
Entah seikat
atau dengan papan
Yang jelas setelah akad
Akan ada perpisahan
.
Esoknya
masih pada gelisah yang tertahan
Kuminta bunga itu dialamatkan
Namun aku bertanya seketika
.
Bunga itu untukmu
apa untukku
Adakah untuk pesta pernikahan
Ataukah sungkawa untuk sebuah nisan
.
Cintaku
telah mati
Ataukah cintamu
yang bersemi
.
Yang jelas kita tabur saja bunga itu di sini;
di antara janur dan epitaf yang belum kering tintanya
belum kering lukanya
sama sekali
Pondokan Ikhlas, Panam 22 Juni 2014
Salam hangat dan semangat dari DP Anggi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H