Mohon tunggu...
DR. DOUGLAS PASARIBU
DR. DOUGLAS PASARIBU Mohon Tunggu... -

Membangun sebuah tim besar itu mudah tapi memjadi pemikir besar yang menghasilkan tim besar itu yang dibutuhkan dinegara ini

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jangan seperti Burung Garuda menghadap ke kanan,Tatap Tajam kedepan semua masalah bangsa ini.

17 Agustus 2010   18:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:56 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana seorang presiden dihargai negara lain jika presidennya sendiri sudah tidak ditakuti dan dihargai oleh rakyatnya.ini diakibatkan politik mencle mencle dan ketidak adanya ketegasan dikarenakan politik lobby yang sangt kental di Indonesia sehingga harus mengorabankan rakyatnya. Kita harus mengakui apapun yang diperbuat oleh Malaysia terhadap Indonesia adalah bentuk penghinaan dan mencap burung garuda hanya bisa buang muka ke kanan dalam menyelesaikan segala masalah. Tidak pernah fokus kedepan, mungkin kita perlu merubah bentuk arah kepala burung garuda menghadap kedepan agar matanya menatap tajam setiap permasalahan yang ada di indonesia ini dan dengan pihak asing yang telah berani menginjak martabat bangsa ini, kita harus dapat menyelesaikan bukan hanya sekedar permintaan maaf.

Tiga orang penjaga pantai perairan Indonesia disekap didalam sebuah boat milik kerajaan Malaysia. Apa tanggapan pejabat terhadap tiga orang petugas DKP ditangkap, dirjen P2SDKP,”benar ada penangkapan terhadap 3 petugas DKP, tapi tidak ada penembakan terhadap petugas kita, tapi hanya tembakan peringatan”, istilah Pak Djoko Suyatno, Menteri  Koordinator politik hukum dan keamanan,”hanya tembakan suar saja, atau tembakan peringatan. Betapa bodohnya petugas tersebut ditangkap dan di giring ke Malaysia padahal ditangkap di dalam rumahnya tampa ada salah. Dan apa yang pejabat dan pemerintah Indonesia perbuat hanya lagi menunggu permohonan maaf. itu  saja sudah cukup ya pak. Lihat Pancasila sila ke empat. bukan atas tuntutan berdasarkan hukum. lagi lagi muyawarah dan mufakat.

Mungkin ada kesalahan bangsa ini dengan membuat burung Garuda menghadap Kanan. Sebab segala masalah yang terjadi dinegara ini berlalu begitu saja seolah olah pejabat dan anggota DPR tidak melihat permasalahan sesungguhnya. mereka  hanya buang muka dan melebarkan sayap seolah olah mereka adalah yang benar dan arogan. Kasus apa yang bisa diselesaikan Anggota DPR yang mewakili aspirasi rakyat. Keberanian mereka harus kita akui jaus lebih dari perjuangan merebut kemerdekaaan. Mereka berani dalam hal memeras rakyat, kecil maupun kaya. berani juga dalam memangkas kas negara alias korupsi. mereka juga berani berspekulasi di pengadilan dengan menyebut nama Allah SWT, seolah olah mereka tidak bersalah, sungguh manusia pemberani Lihat sila ke satu. Tapi apa yang terjadi jika negara asing menginjak kita. Pejabat Hanya duduk termenung dan berharap mungkin ada uang kaget yang masuk ke kocek nantinya. Masalah pun akan berlalu dan rakyat lupa lagi.

Itulah mungkin mengapa setiap permasalahan yang ada  dinegara ini tidak pernah selesai dan tuntas. Faktor kepala garuda menghadap kanan dengan melebarkan sayap dapat diartikan kesombongan tampa mau melihat dan memandang dengan tajam dan fokus terhadap masalah yang ada  di negara ini. sungguh hal yang kebetulan mirip persis dengan perilaku para pejabat dan wakil rakyat  Di DPR.

DiBawah cengkraman burung Garuda terdapat motto Bhineka Tunggal Ika. Ini  mirip sekali bagaimana pejabat pemerintah dan wakil Rakyat dengan tangannya mereka mencengkram kehidupan bangsa ini yang penuh penderitaaan dari sabang sampai merauke tampa pernah bisa menyelesaikan masalah yang menyangkut kesejahteraan rakyat lihat kasus lapindo dan lihat sila kelima. Bahkan mereka anggota DPR bersatu untuk menuntut Dana ASPIRASI, Lihat sila ketiga.

Memang terlihat rakyat ini sudah dibodohi pada level stadium empat yang sudah tinggal menunggu waktu saja. Hal inilah yang kadang azas pancasila tidak sesuai dengan sumpah dan janji mereka mewakili rakyat dan mendengar tuntutan rakyat. Jika saudara membacanya dan ada peran yang sesuai dengan isinya mungkin hanya kebetulan saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun