* Mengalami serangan di antara akhir musim hujan dan awal musim kemarau.
* Demam yang kadang-kadang tinggi
* Mengalami kemerahan dan pembengkakan amandel maupun tenggorokan, adanya bercak putih pada amandel.
* Mengalami pembesaran kelenjar getah bening yang lunak di leher
* Tidak memiliki gejala yang menunjukkan adanya infeksi virus, seperti tidak adanya pilek.
Tes laboratorium (yang paling umum digunakan)Â
a) Uji cepat pendeteksian antigen: Tes strept cepat (rapid strept test) dilakukan dengan mengusap stick pada bagian belakang tenggorokan dan amandel secara lembut. Hasilnya dapat dilihat dalam beberapa menit. Jika positif untuk bakteri streptokokus, diagnosis radang tenggorokan karena strep-throat sudah dapat dikonfirmasi.Â
Namun, hasil tes negatif, tidak secara pasti menyingkirkan radang tenggorokan strep-throat, karena tes strept tidak terlalu sensitif.Â
Hasil tes positif ditandai dengan timbulnya 2 (dua) garis merah pada kit alat ini, sedangkan hasil negatif dilihat dari munculnya 1 (satu) garis merah.Â
b)Kultur (pembiakan) kuman tenggorokan: Jika hasil tes cepat (rapid strept test) negatif, padahal gejala dan tanda radang strep-throat jelas terlihat pada seorang penderita, umumnya akan dilakukan kultur kuman dari tenggorokan, yang kemudian dikirim ke laboratorium untuk pengujian lebih lanjut. Kultur tenggorokan diperoleh dengan cara yang sama seperti rapid strep test.Â
Namun hasil kultur umumnya baru tersedia dalam waktu 3-7 hari. Jika bakteri streptokokus bertumbuh dalam media biakan, berarti hasil tes positif, dan diagnosis sudah dikonfirmasi. Kultur kuman tenggorokan adalah tes baku emas (golden standart) untuk strep throat.