Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya Keracunan Vitamin D Berwujud Gula-gula Jeli

27 Desember 2017   11:34 Diperbarui: 29 Desember 2017   01:21 4983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Gambar 3: Sintesis vitamin D dalam Tubuh. Sumber gambar 3: http://www.globalrph.com/2008/vitamin_d_synthesis.gif)

Vitamin D
Karena vitamin ini larut dalam lemak, maka vitamin ini bisa bertahan lebih lama dalam tubuh. Tetapi, hal ini juga yang menyebabkan asupan vitamin D yang berlebihan, bisa terakumulasi dan menumpuk dalam tubuh. Para ilmuwan menyatakan bahwa bentuk aktif vitamin D berfungsi serupa dengan hormon steroid. Vitamin ini bergerak ke dalam sel, lalu berikatan dengan reseptornya, guna mengaktifkan atau tidak mengaktifkan berbagai gen di tubuh. 

Bentuk simpanan (deposit) vitamin D di tubuh, ialah Vitamin D2 (ergocalciferol), sedangkan vitamin D3 yang belum aktif disebut cholecalciferol. Vitamin D3 yang sudah aktif dinamakan Calcitriol. Vitamin D3 yang aktif berperan dalam metabolisme tubuh, dan lebih menentukan seberapa kadar  total vitamin D di tubuh.

Vitamin D3 (cholecalciferol) ditemukan pada beberapa makanan yang bersumber hewani, seperti ikan berlemak dan kuning telur. Vitamin D2, (ergocalciferol) ditemukan pada beberapa jenis jamur, misalnya jamur Shitake. Ternyata vitamin D2 juga banyak didapatkan pada suplemen vitamin D yang beredar di pasaran.

Fungsi utama vitamin D di antaranya adalah:

  1. Mengatur kadar kalsium dan fosfor tubuh, menjaga kekuatan tulang dan otot. Vitamin ini meningkatkan penyerapan kalsium pada usus.
  2. Menghambat pelepasan hormon paratiroid (hormon yang mengeluarkan kalsium dari tulang, sehingga dapat membuat keropos tulang.
  3. Menjaga kesehatan pembuluh darah dan jantung.
  4. Berperan dalam pembentukan sel-sel saraf tubuh.
  5. Menguatkan sistem kekebalan tubuh (immunomodulator), mencegah penyakit auto imun, membantu sistem kekebalan tubuh untuk mengalahkan infeksi, melalui penguatan sel monosit dan makrofag.
  6. Mengatur pembentukan dan pertumbuhan sel-sel kelenjar prostat, payudara, usus besar, peparu, kulit, dan pankreas.
  7. Mengatur ekspresi berbagai gen di tubuh kita.

(Sumber gambar 1 a: https://www.vitamindwiki.com/ tikidownload_wiki_attachment.php?attId=4470)
(Sumber gambar 1 a: https://www.vitamindwiki.com/ tikidownload_wiki_attachment.php?attId=4470)
(Sumber gambar 1 b: http://slideplayer.com/slide/2477438/9/images/11/Functions+of+of+Vitamin+D.jpg)
(Sumber gambar 1 b: http://slideplayer.com/slide/2477438/9/images/11/Functions+of+of+Vitamin+D.jpg)
Sumber vitamin D yang ada dalam tubuh kita berasal dari:

a) Makanan alami
b) Kulit kita sendiri, provitamin D (yang diaktivasi oleh fraksi sinar matahari, yaitu Ultraviolet B)
c) Vitamin D tambahan dalam makanan olahan atau suplemen vitamin D. Kebanyakan suplemen vitamin D yang beredar dipasaran (tidak semua), mengandung vitamin D2, bentuk vitamin yang tidak aktif.

(Gambar 2 a: Tiga cara untuk mendapat vitamin D. Sumber gambar 2 a: https://teamrich.files.wordpress.com/2015/04/vitamind-chart_.jpg)
(Gambar 2 a: Tiga cara untuk mendapat vitamin D. Sumber gambar 2 a: https://teamrich.files.wordpress.com/2015/04/vitamind-chart_.jpg)

(Gambar 2 b: Jenis-jenis makanan yang kaya vitamin D. Sumber gambar 2 b: https://i.ytimg.com/vi/4DGUMw21CSs/maxresdefault.jpg)
(Gambar 2 b: Jenis-jenis makanan yang kaya vitamin D. Sumber gambar 2 b: https://i.ytimg.com/vi/4DGUMw21CSs/maxresdefault.jpg)
Siapa saja yang memerlukan vitamin D dalam jumlah yang lebih besar?
  • Ibu hamil atau menyusui.
  • Bayi dan balita.
  • Lansia di atas 65 tahun.
  • Orang yang mengalami obesitas.
  • Orang yang jarang terpajan sinar matahari
  • Orang berkulit gelap
  • Orang yang berpenyakit tertentu, misalnya penyakit Rickets
  • Pengguna obat tertentu, misalnya golongan diuretik (obat pemacu pengeluaran urin), digoxin (obat gagal jantung), dan fenobarbital (obat anti kejang)

Pembentukan (sintesis) vitamin D
Provitamin D (7-dehydrocholesterol), yang memang sudah ada secara alamiah dalam kulit manusia, dengan bantuan ultraviolet B dari sinar matahari, diubah menjadi vitamin D3 (cholecalciferol). Vitamin D3 diubah lagi di hati menjadi Calcidiol (25 OH D2), bentuk vitamin D3 yang tidak aktif. Selanjutnya Vitamin D3 diaktifkan di ginjal menjadi Calcitriol (1,25(OH D2). Selain di ginjal, Calcitriol juga dihasilkan dari Cholecalciferol pada kelenjar prostat, peparu, dan jaringan payudara.

(Gambar 3: Sintesis vitamin D dalam Tubuh. Sumber gambar 3: http://www.globalrph.com/2008/vitamin_d_synthesis.gif)
(Gambar 3: Sintesis vitamin D dalam Tubuh. Sumber gambar 3: http://www.globalrph.com/2008/vitamin_d_synthesis.gif)
Kebutuhan vitamin D per hari
Kebutuhan vitamin D per hari menurut golongan umur, baik yang direkomendasikan oleh FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, maupun pada tabel Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, disampaikan di bawah ini.

(Gambar 4 a. Kebutuhan vitamin D dalam Diet menurut FDA. Sumber gambar 4 a: https://www.apki.or.id/wp-content/uploads/2016/08/vit-D-RDA.jpg)
(Gambar 4 a. Kebutuhan vitamin D dalam Diet menurut FDA. Sumber gambar 4 a: https://www.apki.or.id/wp-content/uploads/2016/08/vit-D-RDA.jpg)
(Gambar 4 b. Angka Kecukupan Gizi Menurut KEMENKES RI. Sumber gambar 4 b: http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf)
(Gambar 4 b. Angka Kecukupan Gizi Menurut KEMENKES RI. Sumber gambar 4 b: http://gizi.depkes.go.id/download/Kebijakan%20Gizi/Tabel%20AKG.pdf)
Kadar vitamin D optimal dalam darah orang dewasa
Para pakar dari Institute of Medicine (IOM), mengatakan kadar vitamin D dalam bentuk 25 OH D (Calcidiol), yang ideal ialah sekitar 30-40 ng/ml darah. Kurang dari 15 ng/ml dianggap kekurangan vitamin D dan jika lebih dari 50 ng/ml dianggap berisiko keracunan vitamin D. Kadar > 100 ng/ml menyebabkan keracunan vitamin D.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun