Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bahaya Keracunan Vitamin D Berwujud Gula-gula Jeli

27 Desember 2017   11:34 Diperbarui: 29 Desember 2017   01:21 4983
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 5 c: Pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis hipervitaminosis D. Sumber gambar 5 b dan 5 c: https://www.slideshare.net/specialclass/3-nutritional-disorders-combined

Setelah malang melintang selama 4 tahun menjadi nara sumber (jiahh..hhh...) pada bermacam-macam acara kesehatan di berbagai televisi swasta nasional dan TVRI, akhirnya saya diundang untuk berbicara tentang berbagai isu dan mitos kesehatan di sebuah stasiun TV yang termasuk paling baru, yaitu Net TV. Acaranya "Pagi-Pagi" Net TV, dengan host: Andre Taulany, Hesti Purwadinata, Bang Pace DJ Justine, dan bintang tamu artis Poppy Sovia. Acaranya dalam bentuk tapping (rekaman, bukan siaran langsung). Acara ini sudah ditayangkan pada tanggal 19 Desember 2017.

Dalam setting, pada scene awal, Hesti ngemil banyak tablet jeli vitamin D rasa susu, yang kemudian dilarang oleh Bang Pace, karena katanya kelebihan vitamin D bisa berbahaya, dapat merusak ginjal. dan memudahkan terjadinya batu ginjal. Lalu mereka berdebat, dan saya dipanggil oleh Bang Pace untuk menengahi mereka.

Saya diminta memberikan pandangan kedokteran mengenai hal itu. Lalu saya jelaskan, bahwa kelebihan dan keracunan vitamin D memang ada, akan tetapi jarang terjadi di negara-negara yang tidak berkelimpahan sinar matahari seperti di Amerika Serikat dan Eropa.

Tetapi bagi orang yang tinggal di negara berlimpah sinar matahari, seperti Indonesia, konsumsi berlebihan tablet jeli vitamin D, seperti yang beredar di pasaran (saya sudah mencobanya dan memang enak sekali untuk jadi makanan camilan), akan meningkatkan risiko keracunan vitamin D. 

Tayangan video acara itu dapat dilihat di channel youtube Pagi-Pagi Net TV di:

Cara Mudah Tes Kesehatan Pakai Sendok

Pertanyaannya: Apa itu keracunan vitamin D? Apa gejalanya? Mengapa bisa terjadi? Siapa atau keadaan apa yang berisiko keracunan vitamin D? Berapa dosis vitamin D yang disarankan? Berapa dosis vitamin D yang berbahaya?

Seperti biasanya, untuk menjawab pertanyaan dari para awak TV, saya pasti harus membuka buku atau internet, karena pertanyaan mereka selalu up-to-date, baik itu mitos, hoaks (tes kesehatan pakai sendok, seperti judul video di atas). Banyak hal-hal yang kontroversial (seperti topik vitamin D ini), meskipun banyak juga info-info kesehatan yang benar. Seringkali masalah yang ditanyakan oleh mereka adalah tentang penyakit-penyakit yang jarang ditemui dalam praktik sehari-hari.

Mari kita bahas satu persatu pertanyaan di atas. Mungkin tulisan ini "terlalu ilmiah", sehingga menyebabkan kebosanan. Oleh karenanya kasaya banyak menggunakan gambar dan tabel, guna mengurangi keruwetan tulisan ini, terutama dalam bahasa Inggris. Maaf ya..))

Apa itu vitamin?
Vitamin ialah senyawa organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah kecil oleh tubuh untuk pertumbuhan dan metabolisme normal. Vitamin merupakan bagian penting dari diet seimbang, zat ini bisa merupakan kandungan alami dalam makanan, tetapi dapat juga ditambahkan pada makanan olahan, untuk meningkatkan nilai nutrisinya.

Berdasarkan kelarutannya, ada 2 jenis vitamin, yaitu: a) vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin B dan C, serta b) yang larut dalam lemak, yaitu vitamin A, D, E, K.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun