Saat makan siang di sebuah Warteg, penulis mendengar percakapan 2 orang, yang seorang, katakanlah bernama si DUMB-O dan yang seorang bernama si LEL-E. Si DUMB-O menyatakan betapa hebatnya gerakan 212 yang mampu mengumpulkan 7 juta orang di seputaran Monas dan sekitarnya, serta reuni 212 yang dihadiri satu setengah juta orang di tempat yang sama.
Si LEL-E membantahnya dengan menyatakan bahwa tidak mungkin 7 juta orang, yang berarti lebih dari setengah jumlah penduduk DKI Jakarta dapat ditampung di Monas dan sekitarnya, bahkan si LEL-E juga tidak percaya bahwa satu setengah juta orang bisa berkumpul di lingkungan tersebut dalam satu waktu. Penulis tidak tertarik membahas soal kebenaran data itu. Yang menarik perhatian ialah pernyataan si LEL-E, bahwa si DUMB-O mungkin sering makan mecin (micin, vetsin), sehingga otaknya jadi bodoh, tidak bisa memperkirakan berapa jumlah peserta 212 dengan baik.
Pertanyaannya: Benarkah Konsumsi Mecin menyebabkan otak menjadi bodoh?
Ada banyak sekali kontroversi, pro dan kontra seputar mecin (MSG: Monosodium Glutamate), terutama di komunitas kesehatan alami (naturopati). Zat ini diklaim oleh komunitas di atas menyebabkan asma, sakit kepala, bahkan kerusakan otak.
Di sisi lain, sebagian besar lembaga acuan dunia kesehatan, seperti FDA (Food and Drug Administration) di Amerika Serikat, bahkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan penambahan MSG pada makanan "umumnya dianggap aman" (GRAS: Generally Recognized as Safe). Federasi Masyarakat Amerika untuk Biologi Eksperimental (FASEB: Federation of American Societies for Experimental Biology), juga menyatakan MSG aman dikonsumsi. Hanya saja FDA menyatakan bahwa berat kandungan MSG harus dicantumkan dalam label makanan.Â
Mecin atau MSG adalah suatu zat tambahan (aditif) makanan yang biasa digunakan untuk meningkatkan rasa. Zat ini memiliki nomor-e: E621, suatu kode keamanan untuk zat tambahan (food additives) dari European Food Safety Authority (EFSA).
Mecin (MSG) berasal dari asam amino glutamat, yang merupakan salah satu asam amino yang banyak melimpah di alam. Glutamat adalah salah satu dari asam amino non-esensial, yang berarti bahwa tubuh mampu memproduksi sendiri glutamat. Asam amino ini berguna untuk berbagai fungsi dalam tubuh manusia, dan memang glutamat ditemukan pada hampir semua makanan sehari-hari, baik yang alami maupun olahan.
Namun, glutamat dalam MSG mungkin lebih mudah diakses oleh tubuh, karena tidak terikat dalam molekul protein besar (yang perlu dipecah dulu).Â