Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Ciri-ciri Nyeri Ulu Hati yang Mengancam Jiwa

5 Desember 2017   11:52 Diperbarui: 8 Desember 2017   00:59 136763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber gambar 2; Nyeri Ulu Hati (Epigastrium) Bisa Karena Serangan Jantung: https://pbs.twimg.com/media/B5txc-VIQAICa9D.png)

Dalam praktik sehari-hari, keluhan yang paling banyak disampaikan oleh pasien saya ialah nyeri ulu hati. Tetapi kebanyakan pasien dengan keluhan tersebut langsung mengkaitkan keluhan nyeri atau rasa tidak nyaman di ulu hatinya tersebut sebagai sakit lambung atau maag atau "sakit asam lambung" atau "asam lambung naik", atau nyeri ulu hatinya disebabkan stres pikiran karena banyak masalah.

Penetapan diagnosis sendiri (swadiagnosis) yang dikemukakan oleh para pasien tersebut, merupakan akibat dari wawasan dan persepsi yang terbentuk karena membaca berbagai situs di internet, atau youtube, atau dari broadcast what's app, atau diberitahu kenalannya. Meskipun demikian, tidak jarang diagnosis "lambung" tersebut, memang ditetapkan oleh dokter.

Memang penyebab organik terbanyak dari keluhan nyeri ulu hati ialah gangguan lambung, tetapi bukan berarti nyeri ulu hati pasti diakibatkan gangguan lambung.

Saat ini sudah lumrah dan menjadi pengetahuan (sebenarnya: salah kaprah) umum, bahwa nyeri ulu hati pasti terkait dengan penyakit lambung atau asam lambung, atau nyeri ulu hati pasti disebabkan karena stres pikiran. Padahal ada banyak penyebab nyeri ulu hati.

Nyeri ulu hati, selain disebabkan oleh penyakit organik (ada gangguan struktur organ), juga bisa disebabkan oleh faktor psikis atau kejiwaan (tidak ada kelainan atau kerusakan struktur organ), tetapi hanya gangguan fungsional, yang disebut Dispepsia.

Penulis menyampaikan artikel ini agar jangan terjadi "otomatisasi"; yaitu otomatis atau langsung menganggap setiap kejadian nyeri ulu hati sama dengan sakit maag / lambung, lalu langsung minum obat lambung / maag. Jika ternyata penyebab nyeri ulu hati tersebut adalah serangan jantung, tentu dapat membahayakan jiwa si penderita. Berbagai penyebab nyeri ulu hati yang disampaikan disini adalah yang relatif banyak ditemukan dan dibahas secara umum saja.     

Apa itu Nyeri Ulu Hati?

Nyeri ulu hati atau nyeri di daerah epigastrium adalah nyeri lokal yang biasanya terjadi di daerah perut bagian atas tengah, tepat di bawah tulang dada. Rasa sakit ini bisa terasa sebelum, segera setelah makan, atau saat berbaring setelah makan. Kasus-kasus dengan nyeri ulu hati biasanya adalah kondisi yang tidak berat. Meskipun demikian perawatan medis segera harus dicari jika nyeri ulu hati disertai dengan gejala yang menunjukkan penyakit jantung, seperti adanya nyeri dada hebat yang menjalar dan frekwensi pernafasan yang meningkat atau rasa sesak napas.

Nyeri Ulu Hati juga bisa merupakan gejala dari Dispepsia, yaitu salah satu atau beberapa gejala / keluhan berikut ini: kembung, cepat kenyang, nyeri ulu hati, rasa panas atau terbakar di ulu hati. Pada Dispepsia tidak ada bukti penyakit organik (termasuk setelah dilakukan endoskopi lambung dan usus 12 jari bagian atas), yang bisa menjelaskan penyebab terjadinya gejala selama 3 bulan terakhir, dengan gejala yang setidaknya sudah terjadi 6 bulan sebelum dilakukan diagnosis.

Nyeri ulu hati pada Dispepsia, harus memiliki paling tidak satu gejala berikut, yang minimal dirasakan sehari dalam 1 minggu: a) Nyeri ulu hati yang cukup mengganggu (cukup berat untuk mengganggu aktifitas sehari-hari), b) Rasa terbakar di ulu hati yang mengganggu (cukup berat untuk mengganggu aktifitas sehari-hari)

Apa Saja Penyebab Nyeri Ulu Hati?

I. Yang Disebabkan Penyakit Organik (ada kelainan organ atau kelainan biologis)

A) Penyebab Nyeri Ulu Hati Akibat Kelainan Saluran Cerna

1. Karena alir balik gastroesofageal (GERD: Gastroesophageal Reflux Disease): individu yang terkena mengalami rasa terbakar di balik dada maupun dibelakang tulang dada. Penyebab utama kondisi ini adalah aliran balik makanan (yang sudah bercampur asam lambung dan enzim Pepsin dari lambung) dari perut ke kerongkongan. 

Kelainan ini terjadi karena kelemahan otot bawah kerongkongan (esofagus). Rasa sakit akan memberat jika penderita membungkuk atau berbaring. Asam yang naik dari lambung ke kerongkongan ini menyebabkan sensasi terbakar di dada. Rasa asam atau pahit dapat dirasakan di mulut. Sering juga terjadi sakit tenggorokan atau suara serak, terasa ada benjolan di tenggorokan, batuk terus-menerus, bahkan susah menarik nafas penuh

2) Radang Lambung (Gastritis): Ini adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada lapisan dalam (mukosa) lambung. Nyeri biasanya terjadi segera setelah makan. Bisa juga disertai penurunan berat badan dan mual dan muntah.

3) Penyakit Tukak Lambung: terjadi luka membentuk "kawah" atau cekungan pada dinding dalam lambung.

4) Tukak Usus Duabelas Jari (tukak duodenal). Tukak ini sering terbentuk akibat infeksi kuman Helicobacter Pylori. Jika nyeri ulu hati disebabkan karena tukak Duodenal maka individu akan mengalami rasa sakit sebelum makan atau sekian jam setelah makan, kadang-kadang penderitanya terbangun tengah malam karena nyeri ulu hati.

5) Intoleransi Laktosa: Nyeri disertai diare, kembung, sendawa, mual dan/atau muntah setelah minum susu atau makanan terbuat dari susu (karena susu mengandung laktosa: sejenis gula)

6) Kanker (Karsinoma) Lambung: Dalam kasus ini, rasa nyeri uluhati akan disertai dengan penurunan berat badan yang progresif cepat.

7) Radang Kelenjar Pankreas (Pankreatitis): Penyakit ini bisa akut atau kronis. Pada kasus pankreatitis akut akan ada nyeri epigastrik yang parah yang menyebar ke arah belakang, sedangkan pada pankreatitis kronis, rasa sakitnya akan agak ringan.

8) Gastroenteritis: Ini adalah kondisi medis peradangan pada lambung dan usus. Sehari-hari kita sebut Muntaber. Gejala yang dialami pasien selain nyeri ulu hati adalah mual dan muntah yang terus-menerus, dan diare, kadang disertai demam, dehidrasi.

9) Batu Empedu disertai radang kandung empedu: Biasanya nyeri hilang timbul dan menjalar ke punggung.

10) Gangguan Hati: Radang atau infeksi hati (hepatitis) juga dapat menyebabkan nyeri ulu hati, walaupun rasa sakit ini sering, tidak selalu, disertai dengan warna kuning pada bola mata (ikterus), atau urin berwarna coklat seperti teh.

11) Hernia Hiatal: Bagian bawah kerongkongan masuk dari perut kedalam rongga dada melalui lubang pada sekat rongga dada (diafragma).

12. Esofagitis (radang kerongkongan) dan Barret's Esophagus (kerusakan sebelum terjadinya atau pra-kanker kerongkongan)

13. Apendisitis (radang usus buntu): Meskipun biasanya letak usus buntu didaerah kanan bawah, tetapi sering terjadi nyeri rujukan (reffered pain), sehingga nyeri dirasakan di ulu hati.

B) Nyeri Ulu Hati Akibat Kelainan Organ Lain Diluar Organ Pencernaan

a. Serangan Jantung Koroner Akut: terutama mengenai bagian bawah bilik (ventrikel) jantung. Selengkapnya tentang gejala penyakit jantung koroner dan pertolongannya dapat anda baca disini:  

1) Apa Saja GEJALA ALARM Dari Tubuh, SEBELUM TERJADINYA SERANGAN JANTUNG?      dan 

2) Cara Melakukan Pertolongan Awal Pada Penyakit Jantung Koroner dan Kadar Kolesterol Tinggi

b. Aneurisma Aorta Abdominalis (pembengkakan pembuluh darah nadi perut)

c. Gangguan Otot, Pembungkus Otot dan Saraf pada dinding bawah dada dan perut

d. Kelainan pada Tulang Belakang.

e. Nyeri Ulu Hati akibat Kehamilan: Terkadang merupakan awal dari Pre-Eklampsia (tekanan darah tinggi disertai adanya protein didalam urin)

(Sumber gambar 2; Nyeri Ulu Hati (Epigastrium) Bisa Karena Serangan Jantung: https://pbs.twimg.com/media/B5txc-VIQAICa9D.png)
(Sumber gambar 2; Nyeri Ulu Hati (Epigastrium) Bisa Karena Serangan Jantung: https://pbs.twimg.com/media/B5txc-VIQAICa9D.png)
(Sumber gambar 4; Nyeri Ulu Hati (Epigastrium) Bisa Karena Serangan Jantung: http://www.balaherbs.com/images/heart-attack_clip_image008.jpg)
(Sumber gambar 4; Nyeri Ulu Hati (Epigastrium) Bisa Karena Serangan Jantung: http://www.balaherbs.com/images/heart-attack_clip_image008.jpg)
II. Nyeri Ulu Hati Karena Faktor Psikis (tidak ada kelainan atau kerusakan organ)

Penderita gangguan kecemasan (anxiety disorders) sering mengalami nyeri ulu hati, yang biasanya berhubungan secara kronologis dengan datangnya stresor (penyebab kecemasan). Jadi keluhan terjadi setelah suatu masalah yang dihadapinya, baik di keluarga atau sekolah atau pekerjaan. Dispepsia, seperti yang sudah diuraikan di atas, sering terjadi karena gangguan kecemasan.

Ciri-ciri Nyeri Ulu Hati Karena Gangguan Lambung atau Usus 12 jari:

* Nyeri di perut dekat pusat

* Distensi atau pembesaran perut (kembung, begah), banyak gas diperut, sering bersendawa

* Mulas (nyeri seperti dipilin-pilin): nyeri hilang timbul, ada episode nyeri dan bebas nyeri, atau Diare (buang air besar cair atau setengah cair lebih dari 4 kali dalam 24 jam)

* Mual dan / atau Muntah.

(Sumber gambar 4: https://www.epainassist.com/abdominal-pain/epigastric-pain)
(Sumber gambar 4: https://www.epainassist.com/abdominal-pain/epigastric-pain)
Bagaimana Penyebab Nyeri Ulu Hati Didiagnosis?

Untuk melakukan diagnosis, dokter akan menyelidiki riwayat penyakit, dengan melakukan wawancara verbal secara rinci dan melakukan pemeriksaan fisik. Setelah itu, dokter dapat memilih beberapa pemeriksaan penunjang berikut guna memastikan penyebab nyeri ulu hati.

* Pemeriksaan darah lengkap, untuk memeriksa kadar hemoglobin dan hematokrit, guna mengetahui ada atau tidaknya anemia akibat perdarahan pada saluran cerna, ada atau tidaknya infeksi dan kelainan darah lainnya. Biasanya disertai pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) guna mengetahui adakah proses peradangan pada tubuh  

* Tes Enzim darah, baik itu enzim pankreas (amilase dan lipase) untuk menentukan adanya pankreatitis, atau enzim hati (SGOT dan SGPT) untuk menentukan adanya kerusakan atau radang pada hati.

* Pemeriksaan dengan sinar-x, berupa pemeriksaan kerongkongan, lambung dan usus 12 jari (OMD: Oesophagus-Maag-Duodenum), meskipun sekarang pemeriksaan ini sudah agak jarang dilakukan

* Sebagai "baku emas" ("golden standart") nyeri pada ulu hati ialah dengan melakukan Endoskopi untuk mengidentifikasi penyebab masalah. Adanya radang, tukak, tumor, dan perdarahan di kerongkongan, lambung dan usus 12 jari, dapat ditentukan dengan pemeriksaan ini. Selain itu Dispepsia "fungsional" (keluhan nyeri ulu hati ada, tetapi pada endoskopi tidak ada kerusakan pada kerongkongan, lambung dan usus 12 jari) juga ditetapkan setelah dilakukan endoskopi.

Terlepas dari berbagai tes tersebut, tes lain seperti pemeriksaan urin, USG (Ultra Sonografi) perut, pemindaian perut (Ct-Scan), atau pencitraan magnetik perut (MRI), dapat dilakukan untuk mencari penyebab nyeri ulu hati.

Pertanyaan Dokter Untuk Mendiagnosa Penyebab Nyeri Ulu Hati

Saat dokter mewawancarai anda, persiapkanlah jawaban atas pertanyaan berikut:

* Sudah berapa lama rasa sakit ini? Adakah waktu tertentu saat nyeri itu bertambah atau berkurang? Apakah anda menderita intoleransi laktosa (diare dan kembung setelah minum susu)? 

* Dimana tepatnya lokasi rasa sakit? Apakah rasa sakit menjalar? 

* Kondisi atau hal apa yang menambah rasa sakit?  Keadaan apa yang mengurangi rasa sakit?

* Adakah gejala kelainan jantung (berdebar, sesak, nyeri dada menjalar ke lengan kiri)?

* Apakah ada obat yang diminum? Apakah obat yang diminum mengurangi gejala?

Terapi Obat Untuk Nyeri Ulu Hati

Pengobatan nyeri ulu hati tergantung pada penyebabnya. Dalam kasus dimana rasa nyeri sembuh dalam beberapa jam dan tidak ada gejala lain yang menyertainya, maka tidak diperlukan perawatan khusus. Jika terjadi gejala lain yang menyertai, maka diperlukan perawatan, demikian juga jika rasa sakitnya terus-menerus, nyeri semakin meningkat, dan kondisi penderita memburuk.

Beberapa pilihan pengobatan untuk nyeri ulu hati karena gangguan pada kerongkongan, lambung dan usus 12 jari adalah:

* Obat yang memblokir Reseptor Histamin H2: Obat ini mengurangi pembentukan asam berlebih di perut dan membantu menghilangkan gejala.

* Antasida: Obat ini (bersifat basa) menetralkan asam lambung secara berlebihan dan dengan demikian mengurangi nyeri.

* Penghambat Pompa Proton: Obat ini mencegah produksi asam lambung.

* Pelapis mukosa lambung seperti Sucralfate: Obat ini melapisi dinding dalam lambung, melindunginya dari asam lambung dan zat-zat perusak dinding lambung.

Jika penyebab nyeri ulu hati ternyata bukan karena gangguan pada kerongkongan, lambung dan usus 12 jari, maka dapat diberikan obat-obat berikut ini.

- Obat Anti Radang dan Spasmolitik: Obat-obat ini cukup efektif untuk menghilangkan rasa nyeri dan menenangkan peradangan, jika nyeri ulu hati disebabkan oleh radang dan batu kandung empedu.

- Antibiotika tertentu jika terdapat dadang atau infeksi kandung empedu.

- Obat Anti Cemas (anxyolitic agent), jika penyebab ulu hati ialah dispepsia fungsional.

- Penurun tekanan darah pada keadaan Pre-Eklamsia.

Ciri-ciri Nyeri Ulu Hati Yang Berbahaya / Tanda Bendera Merah (Red Flags Signs):

Nyeri ulu hati yang disertai dengan gejala-gejala berikut ini:

* Anemia defisiensi zat besi

* Penurunan berat badan yang progresif (lebih dari 10 % berat badan dalam 1 bulan)

*Rasa Nyeri dan Sukar Menelan Makanan (disfagia dan odinofagia)

*Muntah terus-menerus

*Teraba massa (benjolan) di ulu hati atau bagan perut lainnya.

*Ada perdarahan dari saluran cerna, tinja berdarah atau berwarna hitam.

*Pasien berusia lebih dari 55 tahun dengan keluhan dispepsia yang terus-menerus

(Sumber gambar 5: https://image.slidesharecdn.com/3dyspepsia-jaber-140116120936-phpapp02/95/dyspepsia-jaber-manasia-21-638.jpg?cb=1389874286)
(Sumber gambar 5: https://image.slidesharecdn.com/3dyspepsia-jaber-140116120936-phpapp02/95/dyspepsia-jaber-manasia-21-638.jpg?cb=1389874286)
Penutup

Mari kita sadari bersama, bahwa nyeri ulu hati bukan hanya disebabkan oleh gangguan berupa kerusakan saluran cerna saja, tetapi ada penyebab lain yang berbahaya seperti penyakit jantung koroner, dan penyebab lainnya. Jangan terjadi "otomatisasi"

Tentu tidak ada salahnya untuk mencoba meringankan nyeri dengan minum obat yang dijual bebas, seperti sirup emulsi antasida, akan tetapi jika gejala terus berlanjut, nyeri semakin hebat, nyeri disertai dengan gejala-gejala yang lain, nyeri ulu hati di usia diatas 55 tahun, maka anda harus segera mencari pertolongan di rumah sakit. 

Kenali red flags signs nyeri ulu hati seperti yang diuraikan diatas dan gejala-gejala atau tanda nyeri ulu hati karena serangan jantung.

Nyeri ulu hati juga bisa disebabkan Dispepsia Fungsional, karena kecemasan, tetapi jangan terjadi "otomatisasi" berikutnya yaitu: nyeri lambung pasti disebabkan kecemasan atau stres psikis.  Terimakasih. Salam hormat dan tabik!

Daftar Bacaan

Kerkar, P, December 21, 2016. Epigastric Pain: What Can Cause Pain in Epigastric Region?, Pain Assist Inc, (daring): 1 Desember 2017.

Balentine, JR, Marks JW, 11/14/2017. Abdominal Pain in Adults, emedicinehealth-WebMD Inc, (daring):, 2 Desember 2017.

Mathukia M, August 20, 2010. Red flag symptoms - Epigastric pain,(daring):, 3 Desember 2017.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun