b) Dehidrasi
c) Kekurangan elektrolit maupun mineral seperti: kalium, kalsium atau magnesium
d) Beberapa waktu pasca cedera otot, misalnya cedera saat berolahraga atau setelah kecelakaan lalu-lintas, maupun setelah operasi tungkai bawah.
e) Penyakit ginjal kronik
f) Aktivitas fisik atau olahraga yang berlebihan, apalagi tanpa pemanasan (warming up) sebelum olahraga, dan relaksasi (cooling down) sesudah olahraga.
g) Penumpukan asam laktat di tungkai bawah setelah olahraga lari yang lama maupun setelah berjalan jauh atau menempuh jalan yang menanjak / menurun.
h) Obesitas (karena otot tungkai bawah menyangga kelebihan beban berat badan)
i) Sirkulasi darah yang buruk (pada yang jarang berolahraga dengan baik dan rutin, serta banyak mengkonsumsi lemak jenuh, dan juga pada penderita diabetes), serta pada penyakit pembuluh nadi tungkai bawah
j) Hipertiroidi (kelebihan hormon tiroid alias "gondok dalam" atau "gondok beracun")
k) Paparan berkepanjangan pada suhu rendah, misalnya pemakaian AC dengan suhu kurang dari 20 derajat Celcius dalam waktu lama, terutama bila disertai setelan blower/kipas yang kuat, dan berenang di air dingin pada malam hari.
l) Infeksi virus tertentu