Mohon tunggu...
Mangatas SM Manalu
Mangatas SM Manalu Mohon Tunggu... Dokter Spesialis Penyakit Dalam -

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RS Mayapada Lebak Bulus, Jakarta Selatan & Klinik AIC, Kuningan City Mall - Jakarta. Instagram: https://www.instagram.com/mangatasm/ Twitter: https://twitter.com/#!/Komangatas3. Facebook: https://www.facebook.com/mangatasm

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Benarkah Hubungan Seks Dapat Memicu Terjadinya Infeksi Saluran Kemih?

26 September 2017   11:22 Diperbarui: 10 November 2017   02:32 53907
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Shutterstock.com

Salah satu jenis kasus yang sering ditemukan dalam praktik sehari-hari di bidang penyakit dalam ialah infeksi saluran kemih (ISK). Banyak pertanyaan seputar ISK dari para pasien, misalnya: Apakah ISK dapat disebabkan oleh hubungan seks? Apa saja gejala ISK? Apa hubungan ISK dengan keputihan? Dapatkah ISK menyebabkan batu ginjal? Mungkinkah ISK sampai taraf yang sangat parah sampai menimbulkan gagal ginjal (yang harus menjalani terapi cuci darah atau cangkok ginjal)?. 

Untuk menjawab semua pertanyaan tersebut, mari kita pelajari bersama beberapa hal yang mendasar tentang ISK.  

Saluran kemih adalah sistem penyaringan untuk membuang limbah cair tubuh yaitu urin. Saluran ini terdiri dari ginjal, ureter (saluran yang dilewati urin dari ginjal ke kandung kemih; yang berfungsi sebagai "tanki" untuk penampungan urin sementara), kandung kemih, dan uretra (saluran urin dari kandung kemih untuk dibuang keluar melalui lubang kemih).

Secara fungsional. saluran kemih terdiri dari dua bagian yaitu: saluran kemih bawah dan atas. Sebagian besar ISK terjadi pada saluran kemih bawah, yaitu infeksi kandung kemih dan uretra. Infeksi pada saluran kemih bawah lebih sering terjadi, sebab bakteri lebih mudah untuk masuk ke daerah ini, karena jaraknya yang lebih dekat.

Infeksi saluran kemih dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme, baik itu berupa bakteri atau virus atau parasit atau jamur, yang memasuki saluran kemih. Penyebab ISK paling sering ialah infeksi bakteri. Sebagian besar bakteri yang memasuki saluran kemih akan keluar (terbilas) saat seseorang buang air kecil (BAK). Jika oleh karena sebab tertentu bakteri tertahan di saluran kemih, orang dapat terkena ISK, Ternyata bakteri Escherichia coli (E. coli) adalah penyebab sebagian besar ISK, meskipun demikian bakteri-bakteri lain juga dapat menyebabkan ISK

Wanita lebih mudah untuk mendapatkan ISK dibandingkan pria, karena ukuran dan bentuk saluran kemih mereka yang berbeda dari pria. Pria memiliki uretra yang lebih panjang dan lubang kemih yang lebih kecil, sehingga bakteri lebih sulit untuk masuk ke saluran kemihnya. Uretra pada wanita, selain lebih pendek dan lebih besar juga terletak lebih dekat ke daerah anus, sehingga lebih mudah tercemar kotoran. Hampir setengah dari semua wanita, akan mengalami infeksi saluran kemih pada suatu saat dalam kehidupan mereka. Sekitar 20 persen dari yang pernah menderita ISK  akan mengalami ISK berulang.

Infeksi saluran kemih bagian atas (pada ginjal dan ureter) lebih sulit untuk terjadi dibanding ISK bagian bawah dan sering menyebabkan penyakit serius bahkan bisa mengakibatkan kegawatan. Biasanya ISK bagian atas terjadi akibat adanya batu pada ginjal atau ureter, dan juga dapat terjadi akibat naiknya kuman dari ISK bawah ke saluran kemih bagian atas (ascending infection)

Sumber: gejalainfeksisalurankemih.com
Sumber: gejalainfeksisalurankemih.com
Gejala Infeksi Saluran Kemih Bawah biasanya berupa:

* Sering BAK, volumenya sedikit-sedikit.

* Rasa panas seperti terbakar saat buang air kecil

* Rasa berat / tertekan di perut bagian bawah, diatas tulang kemaluan.

* Nyeri di samping kiri dan kanan perut, kadang-kadang pinggang.

* Rasa kejang atau kaku (kramp) kandung kemih, seperti ingin mendorong urin keluar.

* Terus-menerus terdesak untuk buang air kecil, tetapi hanya sedikit volume urin saat berkemih. Rasanya pengosongan kandung kemih tidak lengkap atau BAK tidak lampias.

* Hilangnya kontrol kandung kemih, tidak dapat menahan kencing

* Bau busuk pada urin; atau urin berwarna susu, keruh, kemerahan, maupun gelap

* Terdapat darah dalam urin

* Rasa sakit di sekitar lubang kemih saat berhubungan seksual (terutama pada wanita)

Gejala infeksi saluran kemih bagian atas atau infeksi ginjal diantaranya:

* Demam, Menggigil

* Mual dan / atau muntah

* Nyeri lebih terasa di punggung bawah (di sekitar sisi atas perut dan pinggang atas)

* Nyeri menjalar dari belakang ke depan (dari pinggang kearah perut bawah)

* Gejala yang tidak khas: kelelahan; perasaan tidak sehat secara umum (malaise)

- Iritasi (perih) dan rasa gatal vagina bukanlah gejala khas ISK. Gejala ini mungkin pertanda infeksi bakteri atau infeksi jamur pada vagina. Pada wanita, gejala infeksi saluran kemih seringkali mirip dengan yang disebabkan oleh infeksi vagina. Kerapkali keputihan diikuti ISK.

Pada orang tua, khususnya wanita, seringkali ISK bawah (infeksi kandung kemih) maupun ISK bagian atas (infeksi ginjal), tidak disertai gejala dan tanda yang khas. Penderita acapkali tidak demam atau nyeri saat BAK, tetapi hanya merasa lemah, tidak nafsu makan, cepat mengantuk, dan sebagainya.

Apa Faktor-faktor Risiko (hal-hal yang mempermudah) terjadinya ISK?

* Wanita hamil

* Menyeka atau membersihkan anus atau membilas dengan arah dari belakang ke depan setelah buang air besar (BAB) dan BAK, terutama pada wanita. Hal ini bisa membawa bakteri dari anus ke vagina dan uretra.

* Hubungan seksual tanpa "pemanasan" (fore play) yang cukup, atau terlalu kasar, yang bisa mendorong bakteri dari area vagina ke dalam uretra wanita. Infeksi Saluran Kemih sering terjadi pada pengantin baru, akibat kurangnya "pemanasan" dan frekwensi hubungan yang tinggi, serta beberapa posisi eksperimental yang kurang lazim dalam hubungan seks. Infeksi Saluran Kemih, pada kandung kemih wanita, saat atau setelah bulan madu ini disebut Honeymoon Cystitis....!!! (ha..ha...ha..)

* Menahan urin terlalu lama. Dalam genangan urin, bakteri akan tertahan lebih lama, sehingga sempat berkembang biak dan menyebabkan atau memperburuk ISK.

* Batu ginjal bisa membuat sulit untuk mengosongkan kandung kemih sepenuhnya, hal ini menyebabkan urin tergenang terlalu lama dalam kandung kemih yang memudahkan bakteri berkembang biak.

* Beberapa jenis alat kontrasepsi (kontrasepsi), termasuk diafragma atau kondom dengan spermisida (zat penetral sperma), memudahkan terjadinya ISK pada wamita.

* Perubahan saluran kemih dan vagina akibat tidak seimbangnya jumlah hormon setelah menopause.

* Penggunaan kateter urin (selang kecil yang dimasukkan ke dalam kandung kemih untuk mengeluarkan urin) dapat memudahkan seseorang terkena ISK.

* Pembedahan pada saluran kemih atau daerah kelamini dapat menyebabkan bakteri masuk ke saluran kemih dan menyebabkan ISK.

* Sering menggunakan douche (antiseptik pembersih kewanitaan).

* Orang tua (lebih dari 55 tahun)

* Pemberian antibiotika, obat kortikosteroid, penekan kekebalan tubuh dalam waktu lama

* Mengalami Diabetes atau penyakit lain yang menurunkan sistem pertahanan tubuh

* Inkontinensia urin (tidak bisa menahan kencing), karena kerusakan otot atau saraf saluran kemih

* Penyakit-penyakit tertentu, seperti cedera tulang belakang, penyakit Parkinson

* Infeksi saluran kemih sebelumnya (ISK berulang)

* Pembesaran Prostat baik yang jinak [BPH], maupun yang ganas (kanker prostat)

* Kelainan struktural (baik kelainan struktur bawaan maupun kelainan yang didapat saat dewasa) pada saluran kemih dan kelamin, seperti sistokel, divertikel dan stenosis (penyempitan) uretra

* Hubungan seksual yang sering, dengan banyak partner

* Gangguan pada proses melahirkan, waktu melahirkan yang terlalu lama.

Infeksi saluran kemih memudahkan terbentuknya batu ginjal dan sebaliknya batu ginjal memudahkan terjadinya ISK. Oleh karena itu, pada terapi ISK yang disertai dengan batu ginjal, perlu dilakukan pengeluaran atau penghancuran batu, bukan hanya dengan obat antibiotika saja.

- Pria yang tidak disunat lebih mudah mengalami ISK dibanding yang disunat.

Pemeriksaan Penunjang Untuk Melakukan Diagnosis ISK

Biasanya dilakukan pemeriksaan urin untuk melihat adanya peningkatan sedimen lekosit (sel darah putih pada urin), tes nitrit dan enzim lekosit esterase yang positif, adanya albumin dan eritrosit (sel darah merah) pada urin, dapat menunjukkan adanya ISK. Pemeriksaan lanjutan berupa pembiakan (kultur urin) dapat dilakukan jika didapatkan kecurigaan ISK bagian atas atau infeksi ginjal.

Pemeriksaan penunjang dengan pencitraan seperti: foto saluran kemih (BNO-IVP), USG (ultrasonografi) dan pemindaian dengan Computed Tomography Scanning (CT-Scan) saluran kemih, dapat dilakukan jika dicurigai ada iISK bagian atas/nfeksi ginjal atau batu atau kerusakan struktur ginjal dan saluran kemih.

Gejala-gejala Alarm pada Infeksi Saluran Kemih yang perlu segera diperiksa ke pusat kesehatan

* Gejala ISK yang disertai dengan volume urin yang sedikit (kurang dari 500 ml/24 jam) atau tidak sama sekali, (normal volume urin sekitar 750-1500 ml/24 jam).

* Gejala ISK yang disertai dengan demam tinggi dan menggigil.

* Gejala ISK yang disertai nyeri pinggang atau punggung, yang memburuk dan menjalar ke depan / ke arah perut bawah atau ke arah alat kelamin

* Gejala-gejala ISK tanpa perbaikan setelah 2 hari minum antibiotik.

*  Gejala-gejala  ISK yang disertai muntah yang banyak dan sering dan nyeri pinggang hebat.

*  Gejala-gejala ISK pada wanita hamil.

* Gejala-gejala ISK pada orang dengan diabetes melitus atau kondisi lain yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh.

* Gejala-gejala ISK pada orang yang memakai obat penekan sistem kekebalan tubuh, seperti obat kortikosteroid dan kemoterapi.

* Berbagai gejala dan tanda ISK pada bayi, anak, orang tua yang lebih dari 60 tahun.

Terapi ISK

Terapi ISK umumnya dilakukan dengan: minum banyak air putih (lebih dari 2 liter/24 jam, antibiotika atau anti parasit atau anti jamur (sesuai penyebab), berpantang hubungan badan selama 2 minggu, dan melakukan berbagai tindakan pencegahan infeksi berulang (akan dipaparkan dalam topik pencegahan ISK dibawah ini)

Jika penyebabnya bakteri, maka antibiotika yang diberikan dapat berupa golongan ko-trimoksasol, kinolon, sefalosporin generasi ke 3, aminoglikosida, dan sebaginya.

ISK dengan keadaan khusus seperti ISK pada wanita hamil, pada orang tua, pada anak, pada penderita diabetes melitus, dan ISK bagian atas, mungkin memerlukan obat injeksi melalui pembuluh darah balik.

Komplikasi Infeksi Saluran Kemih

Dalam beberapa kasus, infeksi dapat menyebabkan infeksi ginjal (pielonefritis). Kasus pielonefritis yang parah dapat menyebabkan jaringan parut ginjal, dan kelak dapat menyebabkan gagal ginjal; yang harus menjalani terapi "cuci darah". Kadang-kadang bakteri penyebab infeksi saluran kemih masuk ke aliran darah dan menyebabkan sepsis (penyebaran kuman dalam aliran darah disertai peradangan hebat yang menyebabkan kegagalan banyak organ tubuh); suatu kondisi yang sangat serius yang bisa mengakibatkan kematian.

Pencegahan terjadinya ISK dan pencegahan berulangnya ISK

* Pahami penyebab dan gejala-gejala ISK.

* Menjaga kebersihan pribadi dengan baik. Saat membilas, baik setelah BAB maupun BAK, arah air pembilas dan menggosok / menyeka kotoran, harus dari depan ke belakang.

* Minum banyak cairan (setidaknya 2,5-3 liter/24 jam) untuk membantu membersihkan / membilas bakteri dari saluran kemih.

* Kosongkan kandung kemih sepenuhnya segera setelah merasakan dorongan, atau setidaknya setiap empat jam. Jangan menahan urin dalam waktu yang lama.

* Pakailah celana dalam katun. Bakteri tumbuh lebih baik di tempat yang lembab. Katun tidak menyimpan kelembaban.

* Lakukan pembilasan sebelum dan sesudah melakukan hubungan seks untuk membuang bakteri, dan hindari hubungan seksual saat sedang menderita ISK.

* Gunakan pelumas saat melakukan hubungan intim, jika vagina kering.

* Pria yang tidak disunat harus mencuci kulit khatan secara teratur, dan mengajarkan anak laki-laki yang tidak disunat cara mencuci kulup dengan benar

* Saat berhubungan seks, cobalah posisi  yang menyebabkan gesekan (friksi) antara uretra wanita dan penis pasangannya berkurang.

* Ganti pembalut lebih sering selama menstruasi.

* Jangan banyak minum alkohol, kafein, atau jus jeruk. Ini bisa mengiritasi kandung kemih anda dan memudahkan terjadinya ISK.

* Jangan memakai antiseptik vagina (douche) atau menggunakan deodoran / pewangi vagina terlalu sering. Ini akan mengubah keseimbangan kuman di vagina, dimana bakteri "baik" yang "menjaga vagina" akan mati karena antiseptik. Penggunaan antiseptik vagina diperbolehkan hanya 1 kali setiap 2 minggu.

* Sering melakukan latihan otot panggul (Kegel's exercise). Latihan ini akan membantu untuk memulai dan berhenti BAK secara baik. Otot panggul akan diperkuat, sehingga membantu mengosongkan kandung kemih secara lebih mudah. 

Caranya: Kontraksikan otot panggul dengan mengkerutkan anus kuat-kuat selama 5 detik seperti saat anda mencoba menahan BAK atau BAB, kemudian rileks selama 5 detik. Secara bertahap hal ini dilatih dan ditingkatkan sampai tahan mengerutkan otot selama 10 detik. Lakukan 3 set perhari, dengan masing-masing set terdiri dari 15 kali kerutan.

Simpulan dan Penutup

Ternyata ISK terbanyak disebabkan oleh infeksi bakteri. Wanita lebih mudah terkena ISK karena struktur organ saluran kemihnya yang berbeda dari pria. 

Hubungan seks dengan frekuensi berlebihan dan pada posisi tertentu disertai kurangnya "pemanasan", dapat menyebabkan ISK terutama pada wanita. 

Gejala ISK tergantung dari letak organ yang terserang, ISK atas atau bawah. Pada ISK atas dapat terjadi komplikasi serius seperti sepsis dan gagal ginjal. Adanya batu ginjal mempermudah terjadinya ISK. Keputihan dapat menyebabkan ISK. Diagnosis ISK terutama berdasarkan gejala dan pemeriksaan urin, serta pemeriksaan pencitraan jika diperlukan. Terapi ISK meliputi antibiotika, kecukupan cairan, dan anti radang / nyeri. Kebersihan pribadi, seperti cara membersihkan dan membilas anus atau lubang kemih setelah BAB atau BAK, kebersihan air pembilas, kebersihan saat haid dan keputihan, berperan sangat penting untuk mencegah terjadinya maupun berulangnya ISK.

Salam Hormat dan Tabik!    

Daftar Bacaan

Cunha JP, Doerr S, April 27, 2016. Urinary Tract Infection, emedicinehealth, (daring), diakses: 16 September 2017

Brusch JL, Bronze MS, June 09, 2017, Urinary Tract Infection (UTI) and Cystitis (Bladder Infection)in Females, Medscape,(daring), diakses: 15 September 2017.

Bernstein L, August 04, 2015. Your Guide to Urinary Tract Infections (UTIs), WebMD, (daring):(daring), diakses: 16 September 2017

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun