Faktor-Faktor Risiko PJK + Usia Tua + Gejala-gejala Alarm = Kemungkinan akan terjadi Serangan Jantung Koroner Akut dalam 1-2 bulan mendatang, khususnya pada wanita. Â
Tentu saja ini adalah FAKTOR-FAKTOR PREDIKTOR YANG KASAR / MENTAH, karena sifat dari gejala ialah subyektif dan sangat individual, serta tidak bisa digeneralisasi. Tetapi paling tidak, hal ini dapat menjadi ACUAN DASAR untuk segera melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, dengan fokus ke sistem kardiovaskuler / jantung
Meskipun tidak khas karena subyektifitasnya tinggi dan sangat individualistik sifatnya; berbagai gejala alarm tubuh untuk terjadinya serangan jantung koroner akut seperti yang dipaparkan di atas, patut diperhatikan.Â
Hal ini karena masih tingginya angka kematian akibat serangan jantung koroner akut dan pola konsumsi kita yang semakin bergantung pada makanan cepat saji (sehingga risiko untuk mengalami serangan jantung koroner meningkat).Â
Kurangnya perhatian, waktu dan kesadaran kita untuk pemeriksaan kesehatan secara rutin dan berkala (karena kesibukan dan gaya hidup kota besar), serta tidak cukupnya pengetahuan kita tentang bahaya penyakit jantung koroner, juga berperan dalam peningkatan kejadian serangan jantung akut.
Berbagai gejala alarm diatas layak diperhatikan karena dapat mendorong orang melakukan tindakan pencegahan dengan segera memeriksakan diri ke pusat-pusat kesehatan yang lengkap fasilitasnya.Â
Layak dipergunakan karena dapat memberikan waktu 1-2 bulan bagi seseorang untuk segera menjalani terapi, jika ternyata benar ia mengalami penyumbatan pembuluh darah koroner, sehingga serangan jantung koroner akut dapat dicegahÂ
Gejala-gejala itu juga pantas diperhatikan oleh masyarakat yang tinggal jauh dari pusat-pusat pelayanan kesehatan dan pusat diagnostik jantung, yang individu-individunya memiliki berbagai faktor risiko penyakit jantung koroner (faktor-faktor risiko penyakit jantung koroner dapat dilihat pada tautan tulisan saya diatas). Gejala-gejala ini merupakan petunjuk awal untuk segera memeriksakan diri ke pusat-pusat kesehatan yang lengkap fasilitasnya.
Gejala-gejala alarm tersebut, walaupun tidak khas dan juga mirip dengan penyakit lain, harus tetap diwaspadai, khususnya pada wanita; yang baik gejala alarm maupun gejala serangan jantung koroner akutnya, cukup berbeda dengan laki-laki.
Pertanyaan terakhir: Mengapa gejala penyakit jantung koroner pada wanita dan gejala alarmnya berbeda dengan pada laki-laki?Â
Jawabannya tidak jelas diketahui, diduga karena faktor hormon kewanitaan (estrogen), faktor paparan dengan polusi, dan seberapa beratnya pekerjaan fisik, dan respons terhadap stres fisik dan psikis, yang berbeda antara wanita dan pria.