Seorang bapak, 48 tahun, datang ke tempat praktik saya mengeluhkan perutnya sering terasa berat dan kembung sejak 1 tahun yang lalu. Selain itu ia merasa badannya lemas dan sering lelah, serta mengalami gangguan buang air besar (BAB) (kadang-kadang sulit dan kadang-kadang malah diare).Â
Bapak itu juga mengalami penurunan berat badan sampai 10 kg dalam satu bulan terakhir. Nafsu makannya berkurang dan sering panas-dingin (meriang). Ia sudah memeriksakan diri ke berbagai rumah sakit (RS), baik RS Swasta maupun RS Pemerintah, dan selalu dinyatakan "sakit maag".Â
Saya lalu meraba perutnya dengan tekanan kuat (deep palpation), kok seperti ada benjolan?! Lalu saya lakukan colok dubur pada pasien itu dan ujung jari saya meraba suatu benjolan yang keras. Kemudian saya meminta bapak itu diperiksa dengan CT-scan (Computed Tomography Scan) seluruh perut.Â
Hasilnya bapak itu diduga mengalami Kanker Usus Besar. Pemeriksaannya dilanjutkan dengan Kolonoskopi (teropong usus besar; berupa selang dengan kamera fiber-optik yang dimasukkan dari anus), diketemukan benjolan di usus besar kiri bawah, dan setelah dibiopsi dan diperiksa di laboratorium patologi anatomi, dinyatakan sebagai Kanker Usus Besar, stadium 3 A.
Saya sedih sekali, sebab seandainya bapak itu, dan pihak-pihak yang memeriksa dia sebelumnya lebih WASPADA, maka mungkin penyakit ini bisa dideteksi lebih dini.
Bapak itu lalu bertanya: Apa bedanya Tumor dengan Kanker?
Saya berusaha menjawabnya seperti ini: pada prinsipnya dalam dunia kedokteran, semua benjolan / tonjolan yang tidak lazim dan tidak ada sebelumnya pada tubuh, disebut tumor.Â
Sedangkan bahasa bakunya begini: tumor adalah pembengkakan yang disebabkan oleh pertumbuhan dan pembelahan sel-sel yang terjadi secara tidak normal (berlebihan), tumor bisa langsung berupa benjolan, atau pada awalnya hanya berupa lesi (kelainan bentuk, ukuran, warna, keras/lunaknya, padat atau semi-padat). Kalau benjolan ini bertambah besar, ia akan menekan jaringan sehat di sekitarnya.
Meskipun demikian, tubuh memiliki daya untuk membatasi bertambah besarnya tumor dengan membuat simpai (kapsul), guna mencegah perluasan area tumor itu. Bila tumor dioperasi dengan baik, seluruh jaringan tumor bisa diangkat secara utuh. Selain itu sistem pertahanan tubuh juga mengerahkan beberapa jenis sel  untuk merusak sel-sel tumor itu.
Bahaya dari tumor ialah penekanan, baik penekanan pada jaringan, pembuluh darah,  saluran getah bening. Tumor juga dapat menyebabkan perdarahan jika  jaringan tumor itu mati (akibat kekurangan aliran darah karena penekanannya pada pembuluh darah) atau bila kapsul yang membungkusnya robek (akibat pembesaran tumor yang terus berlanjut). Â
Biasanya tumor lebih cepat diketahui orang, karena bentuknya yang menonjol, dan sering disertai pembengkakan akibat penekanan pada pembuluh darah dan saluran getah bening, serta rasa nyeri yang ditimbulkannya.