Derbi sekota Milan, antara AC Milan vs Inter Milan berlangsung pada pekan ke-23 lanjutan Serie A Liga Italia musim 2024/25 di stadion San Siro (3/2/25).
Hasil dari derbi yang biasa dikenal dengan derby della Madonnia itu berakhir seri (1-1). Hasil seri itu berasa berbeda untuk kedua tim.
Bagi Milan, hasil seri tersebut seperti pil pahit. Pasalnya, Milan yang terlebih dahulu unggul sejak menit akhir babak pertama lewat pemain keturunan Indonesia, T. Reijnders harus gigit jari lantaran rival sekotanya menyamakan kedudukan pada menit-menit injury tim di akhir laga.
Reijnders menciptakan gol setelah memanfaatkan tepisan penjaga gawang Y. Sommer. Sommer sendiri gagal mengamankan dengan baik tembakan dari Rafael Leao.
Pelatih Rossoneri, Sergio Conceicao memainkan taktik 4-3-3. Alih-alih taktik tersebut menciptakan pola permainan menyerang, malahan sebaliknya Inter yang lebih agresif dan mendominasi sejak babak pertama.
Tercatat 2 gol Inter dianulir wasit karena offiside dan dua kali tendangan dari para pemain Inter mengenai mistar gawang Milan.
Dalam laga ini, Conceicao memainkan trisula penyerang terbaiknya. Tammy Abraham yang didapuk sebagai striker diapiti oleh dua penyerang sayap Christian Pulisic dan Rafael Leao. Namun, ketiga penyerang tersebut gagal memberikan ancaman sehingga ketiganya pun ditarik keluar pada babak kedua.
Selain itu, Conceicao juga tak ragu untuk langsung menurunkan rekrutan baru Kyle Walker sebagai bek kanan. Pemain yang berusia 34 tahun itu baru didatangkan dari Manchester City pada bulan Januari ini bermain penuh di barisan belakang Milan.
Milan lebih memilih bermain bertahan sembari mencari celah untuk melakukan serangan balik. Namun, pola serangan balik Milan kerap mentok di tengah pola taktik Pelatih Inter, Simeone Inzaghi yang menerapkan pola lima gelandang dan 3 bek.
5 gelandang tersebut langsung menerapkan pola bertahan ketika Milan memegang bola. Juga, para gelandang itu mendominasi para gelandang Milan di lapangan tengah.
Tercatat Milan hanya membuat 10 tembakan ke gawang Inter dengan 4 yang tepat sasar. Sebaliknya, Inter memiliki 16 tembakan dengan 6 yang tepat sasar.
Rencana kerja Milan guna mendapatkan poin penuh dengan menjaga keunggulan 1 gol hingga laga berakhir tak berjalan sesuai rencana. Inter menaikkan intensitas permainan menjelang akhir laga.
Intensitas Inter dalam menekan Milan itu pun berbuah hasil positif saat S. de Vrij mencetak gol pada menit ke 93 dengan memanfaatkan umpan pemain penggantti Y. Bisseck.
Milan gagal mendapatkan poin penuh dan masih bertahan di delapan besar klasemen sementara Liga Italia. Hasil itu pun membuat Milan gagal untuk mendekat ke posisi 6 besar klasemen sementara Liga Italia.
Sebaliknya, hasil seri menjadi keuntungan bagi Inter. Inter tetap menjaga dengan ketat persaingan dengan Napoli yang berada di puncak klasemen sementara Liga Italia. Gap kedua tim hanya terpaut 2 poin dan Inter masih menyisahkan satu laga tersisa. Peluang untuk menggeser Napoli dari puncak klasemen bisa saja terjadi.
Berstatuskan juara bertahan, Inter terus mempertahankan konsistensinya di Liga Italia pada musim ini. Bersama Juve, Inter baru menderita satu kekalahan dari 22 laga yang telah dimainkan. Dari lima laga terakhir, tim berjuluk Nerazzuri tersebut menang 3 kali dan 2 kali seri.
Hasil imbang seperti dalam derby della Madonnia menjadi keuntungan besar bagi Inter untuk tetap menjaga peluang menjadi pesaing peraih trofi Scudetto pada musim ini. Bukan rahasia lagi jika persaingan musim ini di Liga Italia agak ketat.
Atalanta dan Napoli menjadi wajah baru persaingan di empat besar. Berbeda dengan musim lalu di mana Inter yang menjadi juara seperti menjadi pacuan kuda tunggal di nomor satu sepanjang musim.
Pada musim ini, Napoli yang dilatih oleh Antonio Conte menjelma menjadi tim yang solid. Begitu pula Atalanta yang sepertinya menjadi pengganggu persaingan antara Napoli dan Inter di posisi pertama dan kedua.
Belum lagi, performa apik dari Fiorentina, Lazio, dan Bologna yang bisa saja mengganggu peta persaingan di empat besar. Akibatnya, tim-tim besar seperti Milan harus tertatih-tatih untuk masuk empat besar musim ini.
Di sini, tiap poin berharga untuk setiap tim. Untuk itu, hasil imbang yang dialami Inter kontra rival sekotanya menjadi keuntungan berharga untuk menjaga persaingan naik panggung juara Liga Italia pada musim ini.
Salam bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI