Jalan Ruben Amorim untuk mengembalikan masa jaya Manchester United (MU) tak semulus yang dibayangkan. Pelatih muda asal Portugal itu sepertinya bukanlah solusi instan MU dan sekaligus seperti mengalami sindrom yang sama seperti pelatih-pelatih era post Sir Alex Ferguson.
Terlalu dini, memang, untuk "menghakimi" kinerja Amorim. Memulai masa kerja pada bulan November, Amorim masih berupaya untuk menciptakan konsistensi permainan MU.
Akan tetapi, langkah itu tak gampang lantaran Amorim mewarisi skuad peninggalan Erik Ten Hag. Tak heran, dari komposisi skuad yang tersedia, Amorim sudah mulai menggeser beberapa pemain seperti Marcus Rashford dan Caesemiro.
Lalu, Alejandro Ganarcho sempat masuk spekulasi dijual ke Napoli. Akan tetapi, Amorim mengeluarkan pernyataan bahwa pemain asal Argentina mampu menjawabi situasinya di MU dengan berlatih keras.
Sejauh ini, Amorim coba mengutak-atik skuad yang tersedia. Skema permainan dari Ten Hag diubah. Amorim lebih memilih formasi tiga bek dan empat gelandang. Tepatnya dari formasi 4-2-3-1 ala Ten Hag ke formasi 3-4-2-1.
Di balik perubahan itu, Amorim coba melakukan eksperimen pada beberapa pemain, seperti Amad Diallo. Diallo coba dimainkan pada dua sisi sayap yang berbeda. Lalu, Amorim tak ragu untuk memainkannya di belakang striker.
Sama halnya dengan Kobie Mainoo yang coba dimainkan sebagai gelandang serang daripada berpaku sebagai gelandang jangkar. Langkah itu berbuah positif lantaran Mainoo bisa tampil impresif dengan peran baru tersebut.
Akan tetapi, di balik langkah-langkah itu, Amorim masih memerlukan amunisi yang bisa menunjang dan menerjemahkan taktiknya dengan baik. Bukan rahasia lagi jika taktik seorang pelatih akan berjalan dengan baik apabila sesuai dengan karakter pemain yang diinginkan.
Tak pelak, guna memenuhi upaya Amorim dalam membenahi MU, manajemen mau mengucurkan dana untuk untuk membeli Patrick Dorgu dari klub Serie A Liga Italia, Lecce. Seturut laporan dari talksport.com (31 Januari 2025), Lecce sepakat untuk melego Dorgu bergabung dengan "Setan Merah".
Harga yang harus dikeluarkan oleh MU sebeasar 29 juga Euro. Pada Sabtu (1 Februari 2025), Dorgu akan berangkat ke MU untuk menjalani tes kesehatan.
Siapakah Patrick Dorgu?
Seturut laporan dari tranfermarkt.com, Dorgu terlahir pada 26 Oktober 2004. 20 tahun lalu. Pemain asal Denmark itu bisa berposisi sebagai bek sayap atau pun penyerang sayap kanan. Nilai transfernya sebesar 20 juga Euro.
Dorgu menjadi salah satu pemain penting Lecce pada musim ini. Kendati kiprah Lecce tak begitu meyakinkan di Serie A Liga Italia, Dorgu seperti menjadi pemain yang tak redup di balik ketimpangan Lecce tersebut. Karenanya, Dorgu dipandang sebagai salah satu pemain yang paling bertalenta dan serba bisa di Liga Italia saat ini.
Performa gemilang Dorgu bersama Lecce menangkap perhatian Amorim. Terlihat dari sisi kemampuan yang bisa tampil serba bisa baik sebagai bek hingga penyerang kanan, Dorgu memenuhi kriteria taktik Amorim di MU.
Dengan formasi 3-4-2-1, Dorgu bisa beroperasi sebagai penyerang sayap yang bisa mengimbangi kinerja dari Diallo. Ya, Amorim sebenarnya untuk menjawabi taktiknya tersebut coba memainkan dua pemain yang berkarakter bek seperti Diogo Dalo tan Naoussair Mazaroui.
Kelemahan dari dua pemain itu terletak pada aspek ofensif. Kontribusi dalam menyerang tak begitu menjawabi kebutuhan taktik ala Amorim. Makanya, Amorim membutuhkan pemain yang bisa beroperasi sebagai penyerang sayap tetapi sekaligus memiliki kemampuan ofensif yang cukup solid.
Amorim mendatangkan Dorgu sebagai jawaban taktiknya. Dorgu bisa beroperasi pada dua sisi sayap. Apalagi, Dorgu yang lebih lihai dengan kaki kanan bisa mengisi kekosongan sayap kiri yang ditinggalkan oleh Luke Shaw dan Tyrell Malacia karena faktor cedera.
Ruben Amorim harus turun ke bursa transfer pemain agar bisa menciptakan tim yang solid. Pembelian Patrick Dorgu menjelang penutupan transfer pemain pada musim dingin ini menjadi tanda bahwa Amorim benar-benar ingin mengembalikan masa jaya MU.
Â
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI