Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Beban Tambahan dan Peluang Lolos Babak Play-off Liga Champions

1 Februari 2025   06:31 Diperbarui: 1 Februari 2025   06:31 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Manchester City vs Real Madrid akan bermain di babak play-off Liga Champions. Foto: AFP/Javier Soriano via Kompas. com

Format baru Liga Champions Eropa yang dimulai pada musim 2024/25 ini memberikan efek kejutan. Kejutan itu tak hanya terjadi sewaktu babak kualifikasi, tetapi juga terjadi dari hasil undian pada babak play-off yang berlangsung di Nyon, Swiss (Jumat, 31 Januari 2025).

Babak play-off yang nantinya akan dimainkan dalam dua leg merupakan penentuan bagi tim yang pantas lolos ke babak 16 besar. Tim-tim yang bermain di babak itu adalah mereka yang berperingkat ke-9 sampai ke-24 klasemen grup.

Menariknya, dari tim berperingkat ke-9 hingga ke-24 itu terdapat tim-tim kuat. Sebut saja, Real Madrid, Paris Saint Germain, Manchester City hingga Juventus dan AC Milan dari Italia.

Terang saja, ada prediksi pertemuan antara tim-tim kuat bisa terjadi pada babak play-off. Prediksi itu benar-benar menyata di mana Man City akan bermain kontra Real Madrid.

Pertemuan kedua tim itu seperti berasa klasik untuk konteks Liga Champions satu dekada terakhir. Dalam 10 tahun terakhir, kedua tim sudah 4 kali bertemu di Liga Champions Eropa. Dengan itu, kedua tim sudah saling kenal antara satu sama lain.

Bahkan, pelatih Man City Pep Guardiola tak ragu menilai bahwa pertemuan timnya kontra Madrid seperti berasa derby. Penilaian pelatih asal Spanyol itu bertolak dar rentetan pertemuan antara kedua tim selama empat musim berturut-turut.

Pertemuan antara Man City versus Madrid menjadi salah satu wajah mencekam di babak play-off. Laga besar terjadi di waktu yang terlalu dini dan nasib kedua tim kuat itu ditentukan lewat babak play-off.

Pertemuan kedua tim di babak play-off itu juga menjadi beban tambahan di tengah jadwal kompetesi yang makin padat. Kedua tim harus menggerakkan energi ekstra untuk bisa lolos ke babak 16 besar, tetapi upaya itu bisa saja menjadi biang dari keterpurukan pada kompetesi lain.

Untuk sementara Madrid berada di puncak klasemen sementara Liga Spanyol. Lalu, Man City lagi berupaya untuk tetap berada di empat besar Liga Inggris.

Babak play-off akan menantang stamina, kebugaran, dan konsentrasi para pemain dari kedua tim. Hal itu bisa saja berpengaruh pada performa tim di kompetesi-kompetesi lain.

Di atas kertas, kedua tim memiliki kekuatan berimbang. Walau Man City belum terlalu kembali pada level terbaik, namun tuntutan laga dan tantangan tim yang dihadapi bisa saja menjadi motivasi untuk mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Di sini, tak ada status favorit antara Man City dan Madrid. Kedua tim mempunyai kekuatan yang persis sama. Tim yang akan lolos berpeluang untuk bermain kontra Atletico Madrid atau pun Bayer Leverkusen di babak 16 besar.

Dengan ini, peluang derby Madrid bisa saja terjadi babak 16 besar Liga Champions nantinya atau juga pertemuan antara guru murid, Carlo Ancelotti/Pep Guardiola kontra Xabi Alonso.

Di balik pertemuan awal kedua tim raksasa itu, juga babak play-off akan menjadi ujian penting bagi PSG, Borussia Dortmund, Juventus, AC Milan, Bayern Muenchen. Tim-tim itu sekiranya tak menganggap enteng lawan-lawannya pada babak play-off.

PSG akan bermain kontra sesama tim asal Liga Perancis, Brest. PSG perlu mewaspadai kekuatan Brest lantaran sudah saling mengenal di Liga Perancis. Walau di Liga Perancis, PSG cukup superior, namun faktor pengenalan bisa menjadi bahan bagi Brest membungkam PSG.

Tim yang lolos bisa saja berpeluang bermain kontra Liverpool dan Barcelona di babak 16 besar. Tentu saja, itu akan menjadi tantangan besar bagi PSG untuk terus melaju ke babak selanjutnya.

Pertemuan Dortmund kontra Sporting Lisbon berasa pertemuan tim-tim "Kuda Hitam" di Liga Champions. Sangat sulit memprediksi tim mana yang akan lolos ke babak selanjutnya.

Dua tim asal Italia, AC Milan dan Juventus akan ditantang oleh tim-tim asal Belanda. Kendati Milan dan Juventus mempunyai sejarah manis di Liga Champions pada masa-masa lalu, kekuatan tim-tim asal Belanda tak boleh dikesampingkan begitu saja.

Apalagi performa Milan dan Juventus, baik di level Serie A Liga Italia maupun di Liga Champions Eropa tak begitu meyakinkan. Dengan ini, tim-tim asal Belanda, PSV yang akan bermain kontra Juve dan Feyenoord kontra Milan bisa memberikan efek kejutan.

Barangkali Muenchen yang terlihat menjadi favorit untuk lolos ke babak 16 besar Liga Champions. Di atas kertas dan faktor kualitas, Muenchen tampak lebih superior atas Celtic.

Babak play-off menjadi wajah menarik dari format baru Liga Champions Eropa. Memang, di satu sisi, hal itu beban tambahan bagi tim-tim yang bermain dalam laga tersebut. Tuntutan stamina dan kebugaran menjadi kebutuhan tim-tim itu untuk bisa lolos ke babak selanjutnya.

Namun, hal itu bisa saja berdampak pada performa di laga-laga domestik. Untuk itu, babak play-off menarik ketika menilik pertemuan antara tim-tim raksasa, tetapi menjadi membebankan bagi tim-tim itu untuk mengimbangkan energi dan stamina antara level Eropa dan konteks domestik.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun