Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Di balik Kemenangan Barcelona yang Akhiri Tren Negatif di Liga Spanyol

27 Januari 2025   07:40 Diperbarui: 27 Januari 2025   07:57 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 Barca menang 7-1 kontra Valencia di Liga Spanyol. Foto: Manners Quintero/AFP via Kompas. com

Barcelona menang 7-1 saat menjamu Valencia di stadion Olimpic Lluis Companys (27/1/25) dalam pekan ke-21 lanjutan Liga Spanyol musim 2024/25. Kemenangan besar itu mengakhiri tren negatif Barca sejak bulan awal bulan December di Liga Spanyol.

Apabila di kompetesi seperti Liga Champions dan Copa del Rey, Barca laiknya Singa yang bertaring tajam, di Liga Spanyol Barca bak singa yang ompong. Performanya tak begitu meyakinkan, dan malah berjalan ke belakang.

Terakhir kali Barca menang terjadi saat bermain kontra Mallorca. Setelahnya hasil kalah dan seri seperti keluar masuk dari performa Barca hingga di awal bulan Januari. Tercatat dari 8 laga berturut-turut di Liga Spanyol, Barca hanya menang sekali.

Akibatnya, tim asuhan Pelatih Hansi Flick terlempar dari posisi pertama klasemen sementara Liga Spanyol. Rival abadi, Real Madrid berhasil naik ke puncak setelah tampil konsisten sejak bulan Oktober hingga saat sekarang.

Bahkan, jelang menjamu Valencia, jarak Barca dengan Madrid di puncak klasemen terpaut 10 poin. Untuk itu, misi untuk meraih kemenangan menjadi harga mati bagi Barca agar tak terlempar terlalu jauh dari lintasan pacuan untuk merebut trofi La Liga Spanyol pada musim ini.

Kemenangan besar Barca mengakhiri tren negatif sekaligus 3 poin penuh memangkas jarak dengan Madrid menjadi 7 poin. Segala sesuatu bisa terjadi lantaran musim kompetesi masih berjalan setengah jalan.

Kunci Barca agar benar-benar menjadi pesaing juara pada musim ini adalah konsistensi. Ketidakkonsistensi menjadi biang dari keterlemparan Barca dari posisi utama. Sayangnya, hal itu terjadi tatkala Barca bermain kontra tim-tim medioker seperti Leganes dan Las Pamas.

Di awal musim, Barca tampak kokoh di puncak. Bahkan, kekokohan itu dipertegas dengan kemenangan meyakinkan Barca kontra Madrid sehingga gap poin menjadi 9.

Namun, perlahan Barca terjatuh pada jurang ketidakkonsistensi. Barca terlihat sulit mengalahkan tim-tim medioker di Liga Spanyol.

Dalam laga kontra Valencia yang nota bene sementara bercokol di zona degradasi, Flick melakukan rotasi pemain. Robert Lewandowski, Ronald Araujo dan Pedri tak berada di starting eleven. Pedri kabarnya menderita sakit sebelum laga kontra Valencia.

Rotasi itu berjalan manis. Ferran Torres yang mengisi peran Lewandowski berhasil mencetak 1 gol dan juga sebab dari gol bunuh diri pemain Valencia. Pemain yang enggan melakukan selebrasi pada golnya ke gawang Valencia itu tampil penuh walaupun kemudian Lewandowski masuk sebagai pemain pengganti.

Fermin Lopez didapuk sebagai pemain bernomor 10. Pemain yang tampil gemilang bersama timnas Spanyol di Olimpiade Paris itu menyumbang 2 gol dan 2 asis. Tak pelak, Lopez pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik dalam laga tersebut.

Pedri digantikan oleh Frenkie de Jong. De Jong tampil pada performa terbaiknya dalam laga tersebut. Pemain asal Belanda itu menjadi jenderal di lini tengah Barca dan mampu mengisi keabsenan Pedri dengan impresif. De Jong bahkan mencetak 1 gol.

Eric Garcia yang mampu mencetak gol penyama kedudukan 4-4 kontra Benfica tengah pekan lalu di babak kualifikasi grup Liga Champions Eropa seperti mendapat hadiah untuk turun sejak menit pertama. Bersama dengan pemain muda, Pau Cubarsi, Garcia tampil solid di lini belakang dan itu membuat para pemain Valencia sulit untuk mengembangkan permainan.

Rotasi itu juga dibarengi dengan pergantian taktis ala Flick. Lamine Yamal, Raphinha, Jules Kounde, dan A. Balde ditarik lebih awal. Keempat pemain tersebut sudah sering dipakai oleh Flick pada musim ini.

Makanya, menggantikan mereka pada saat Barca sudah nyaman dengan skor 5-1 menjadi langkah yang cukup taktis untuk tetap mempertahankan level permainan dan kualitas fisik mereka.

Barca tampil digdaya saat menjamu Valencia. Performa tersebut menunjukkan kualitas dari rotasi yang dimainkan oleh Flick. Juga, Flick terlihat sudah perlahan membangun keseimbangan tim. Keseimbangan itu tampak saat tak adanya jurang yang lebar antara pemain utama atau regular dengan para pemain di bangku cadangan.

Para pemain yang jarang diturunkan sejak menit pertama mampu menjawabi kepercayaan Flick dengan performa yang impresif. Performa itu menunjukkan keseimbangan di antara pemain. Hal itu bisa menjadi salah satu modal bagi Flick untuk tetap menjaga peluang Barca bisa tampil memperjuangkan tiga trofi pada musim ini.

Salam Bola

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun