Pada akhirnya klub asal Liga Inggris, Manchester City resmi mendapatkan tanda tangan Omar Marmoush dari klub Bundesliga Jerman, Eintracht Frankfurt. Pemain berusia 25 tahun itu kabarnya didatangkan oleh "The Citizens" dengan harga 75 juta euro.
Marmoush akan menjadi salah satu proyek pembangunan kembali Man City. Tahun lalu selama setengah musim ini, Man City mengalaman ketimpangan. Lima kekalahan beruntun menjadi catatan buruk dari performa Man City tahun lalu.
Karenanya, Man City tak mempunyai pilihan untuk melakukan belanja pemain pada pertengahan musim. Marmoush menjadi salah satu pilihan dari beberapa nama yang masuk radar Man City.
Marmoush pun menjadi pemain ketiga yang dibeli Man City pada bulan Januari ini setelah sebelumnya Man City juga sudah membeli Abdukodir Khusanov dan Vitor Reis dari Palmeiras.
Mormoush tampil impresif di Bundesliga Jerman pada musim ini. Tercatat pemain asal Mesir ini mencetak 15 gol dan 10 asis dari 17 laga yang dimainkannya bersama Frankfurt di Liga Jerman. Jumlah golnya hanya kalah dari penyerang Bayern Muenchen, Harry Kane.
Â
Apakah Mormoush bisa sukses di Liga Inggris?
Tentu saja, sangat sulit memprediksi apakah Mormoush bisa sukses di Liga Inggris. Pada tempat pertama, Mormoush akan menghadapi persaingan yang cukup ketat di lini depan Man City. Belum tentu, Marmoush langsung mendapatkan satu tempat regular.
Apalagi, Man City masih memiliki Erling Haaland sebagai striker tunggal. Penyerang asal Norwegia itu juga baru saja sepakat untuk mengikat kontrak dengan Man City hingga tahun 2034.
Dengan keberadaan Haaland, Mormoush mempunyai dua opsi. Opsi pertama adalah menjadi pelapis Haaland, sebagaimana yang pernah dilakonkan oleh Julian Alvarez sebelum pindah ke Atletico Madrid awal musim ini.
Pada tempat kedua, Mormoush harus mau beradaptasi dengan sistem permainan ala Pep Guardiola. Bukan rahasia lagi jika Guardiola terbilang pelatih yang berani untuk memainkan seorang pemain bukan di zona nyamannya.
Mormoush bisa saja dimainkan sebagia penyerang bernomor 10 di belakang Haaland atau juga sebagai penyerang sayap guna mendukung efektivitas dan produktivitas lini depan Man City.
Kesuksesan Mormoush di Man City bergantung pada proses adaptasi si pemain pada sistem yang akan diterapkan oleh Guardiola sekaligus kemampuan Marmoush menyesuaikan diri dengan iklim sepak bola Inggris.
Marmoush, New Moh Salah?
Kehadiran Mormoush akan memberi warna pada kehadiran pemain asal Mesir di Liga Inggris. Mohamed Salah menjadi salah satu pemain yang cukup fenomenal di Liga Inggris pada beberapa tahun terakhir.
Kendati pemain yang berseragam Liverpool itu sudah mau mendekati usia 33 tahun, Salah tetap konsisten tampil pada level terbaik. Bahkan, Salah menjadi top skorer Liverpool musim ini sekaligus berada di posisi kedua sebagai top skorer sementara di bawah Haaland.
Dari 21 laga yang dimainkan Messi di Liga Inggris musim 2024/25 ini, pemain yang pernah dijuluki "Messi dari Mesir" ini sudah mencatatkan 18 gol dan 13 asis. Salah menjadi bagian terpenting dari kesuksesan Liverpool sementara berada di puncak klasemen sementara Liga Inggris.
Performa impresif Salah, tentu saja, membawa citra wajah dari persepakbolaan Mesir. Kehadiran Marmoush secara tak langsung memperkuat citra tersebut dan sekaligus menghadirkan ekspetasi yang persis sama. Lebih jauh, perbandingan di antara kedua pemain pastinya sulit untuk dihindari.
Salah dan Marmoush tentu saja dua pemain yang berbeda secara karakter. Bahkan, seturut laporan Egyptian outlet WinWin yang terlansir dalam Liverpool.com ( 8 Januari 2025), Salah meminta untuk untuk tak membandingkan dirinya dengan Marmoush. Perbandingan hanya memberikan beban untuk Mormoush.
Ya, Marmoush akan mencatatkan namanya bersama Man City di Liga Inggris dengan caranya sendiri. Untuk mengikuti jejak kesuksesan Salah sejauh ini tentu saja tak mustahil, tetapi langkah itu terbilang sulit dan menantang.
Salah satu hal yang bisa melapangkan jalan Marmoush bisa sukses di Liga Inggris adalah lewat mempertahankan level performa terbaiknya sebagaimana yang ditunjukkannya di Frankfurt.Â
Konsistensi itu bisa tercapai apabila Marmoush mampu beradaptasi dengan baik pada iklim Man City dan sepak bola Inggris serentak taktik dan pendekatan Guardiola sebagai pelatih.
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI