Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Raphinha, dari Masuk Daftar Jual Menjadi Pemain Berpengaruh

14 Januari 2025   19:57 Diperbarui: 15 Januari 2025   14:13 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Raphinha, penyerang Barcelona. (Foto: Manu Quintero/AFP via Kompas. com)

Raphinha mendapatkan gelar "man of the match" dalam laga antara Barcelona vs Real Madrid (5-2) dalam perhelatan final Piala Super Spanyol (13/1/25) di Arab Saudi. Gelar itu diperoleh setelah pemain asal Brasil itu mencetak 2 gol dan 1 asis.

Juga, pergerakan Raphinha sepanjang laga cukup merepotkan lini belakang Madrid. Dua gol Raphinha terlahir berkat kecerdasannya membaca kelengahan lini belakang Madrid sekaligus mengecoh para pemain Madrid.

Selain itu, beberapa kali Raphinha mengancam gawang Los Blancos yang dikawal oleh Thibaut Courtois. Baru masuk menit ke-3, tandukan Raphinha hampir saja menjebol gawang Madrid.

Musim ini, Raphinha menjadi salah satu pemain yang tampil impresif bersama Barca. Performa impresifnya itu seperti mengamini kata-katanya sendiri di awal musim ini, tepatnya bulan Agustus, yang menyatakan bahwa "musim ini adalah musimnya".

Tercatat Raphinha sudah mencatatkan 22 gol dan 8 asis pada musim ini. Jumlah itu hanya kalah dari rekan setimnya, Robert Lewandowski.

Kendati demikian, bila menilik performa secara keseluruhan pemain berusia 28 tahun tersebut lebih konsisten dalam menunjukkan performa terbaiknya bersama Barca musim ini.

Selama tiga musim berseragam Barca, Raphinha mengalami gelombang pasang surut. Musim ini adalah musim terbaik Raphinha selama bermain bersama Blaugrana.

Pada musim-musim sebelumnya, Raphinha gagal menunjukkan performa terbaiknya. Akibatnya, nasib Raphinha juga terombang-ambing. Tak jelas antara dipertahankan ataupun dijual.

Menjadi kentara pada transfer musim lalu. Raphinha masuk daftar sebagai salah satu pemain yang dilego lantaran Barca begitu getol mau mendapatkan tanda tangan Nico Williams dari Athletic Bilbao.

Upaya Barca untuk mendapatkan Nico Williams itu secara tak langsung memberikan pesan pada posisi Raphinha yang terpinggirkan. Kedua pemain umumnya mempunyai gaya bermain yang persis sama.

Namun, negosiasi dengan Athletic Bilbao mentok sehingga tak ada pilihan lain untuk tetap mempertahankan Raphinha bersama Barca.

Di tangan Pelatih Hansi Flick Raphinha mampu menemukan performa terbaiknya. Awalnya dimainkan sebagai pemain bernomor 10 di belakang Lewandowski, Raphinha memberikan kontribusi besar dalam urusan mencetak gol.

Lalu, ketika Dani Olmo sudah bergabung dengan klub, Raphinha digeser ke penyerang sayap kiri. Posisi itu menggenapi trio Lamine Yamal, Robert Lewandowski dan Raphinha di Barca.

Barangkali kebangkitan Raphinha terjadi berkat sentuhan taktik Flick. Flick memang tak sepenuhnya meninggalkan permainan Tika-taka ala Barca. Pelatih asal Jerman itu hanya menambahkan pola permaianan menyerang nan langsung sebagaimana yang ditunjukkan saat mengalahkan Madrid.

Pola serangan langsung, apalagi lewat skema serangan balik begitu cocok dengan Raphinha. Jadinya, kemampuan Raphinha juga ikut terekspos. Raphinha cukup berbahaya ketika Barca melancarkan pola serangan balik dan umpan-umpan jauh dari sisi sayap.

Peran Raphinha pada musim ini cukup signifikan bagi Barca. Pemain yang juga digelari sebagai kapten keempat Barca itu mempunyai pengaruh baik di lapangan maupun di ruang ganti.

Di lapangan hijau, Raphinha kadang menenangkan rekan setimnya yang bercecok dengan pemain lawan atau pun mengintervensi dengan keras keputusan wasit. Juga, Raphinha tak ragu mengontrol rekan setimnya untuk tak melakukan selebrasi yang cenderung menyakiti suporter lawan.

Di ruang ganti, Raphinha termasuk pemain yang suaranya didengar oleh para pemain lain. Bahkan, Raphinha menjadi salah satu pemain yang angkat bicara dengan situasi Ronald Araujo. Raphinha kabarnya mendorong Araujo untuk tetap bertahan di Barca daripada hengkang ke klub lain pada bulan Januari ini.

Nasib Raphinha berubah drastis pada musim ini. Dari pemain yang pernah berniat untuk hengkang dan masuk daftar jual klub menjadi pemain yang berpengaruh dalam skuad Barca.

Tak pelak, Flick cukup berhati-hati dengan kondisi pemainnya tersebut. Menimbang kinerja dan dedikasi Raphinha ketika dimainkan, Flick tak ragu untuk memberikan waktu istirahat bagi mantan pemain Leeds United tersebut agar terhindar dari cedera parah.

Pengaruh Raphinha pada musim ini bisa menjadi salah satu faktor bagi Barca memiliki kans untuk meraih kesuksesan. Satu trofi sudah tercapai. Menjadi menarik, trofi itu diperoleh dengan mengalahkan rival abadi di Liga Spanyol.

Trofi-trofi lain bisa tercapai apabila Raphinha mempertahankan performa yang sama dan juga menjaga pengaruhnya bersama tim.

Lebih jauh, dengan performa impresifnya pada musim ini, Barca bisa saja segera mengamankan tanda tangan perpanjangan kontrak Raphinha. Raphinha dikontrak dari Leeds pada tahun 2022. Durasinya lima tahun. Kontraknya baru berakhir 2027.

Namun, dengan performanya saat ini, tak masalah bagi Barca untuk menjaga pemain tersebut dari rayuan klub-klub lain.

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun