Mancini mempunyai rekam jejak yang lebih mentereng daripada Kluivert dari sisi kiprah kepelatihan. Mancini pernah membantu Italia menjadi juara Piala Eropa.
Lebih jauh, timnas Saudi terbilang sebagai salah satu kekuatan di benua Asia. Namun, Mancini gagal mengeluarkan potensinya sekaligus menaikan performa Saudi.
Arab Saudi tersingkir di babak 16 besar Piala Asia. Jalan ke Piala Dunia 2026 juga tak meyakinkan. Termasuk salah satunya tatkala Saudi ditahan imbang Indonesia di kediaman sendiri. Sebagai akibatnya, Mancini dipecat dan Saudi kembali memilih Herve Renard sebagai pelatih.
Di sini, penentuan pelatih dengan bermodalkan nama besar taklah cukup. Perlu evaluasi yang komprehensif guna mengetahui apakah pelatih yang hendak ditentukan berkualitas ataukah tidak.
Kluivert mempunyai tugas besar sebagai pelatih Indonesia. Ekspektasi besar dan bercampur dengan riak-riak kekecewaan menanti mantan pemain AC Milan dan Barcelona tersebut. Ketika ekspetasi itu tak tercapai, Kluivert harus siap menghadapi netizens Indonesia yang terkenal "cerewet" dan nasib Erik Thohir sebagai Ketua Umum PSSI bisa ikut terpojok.
Oleh sebab itu, Kluivert perlu langsung memberikan efek instan bagi performa timnas Indonesia. Efek instan itu menyata ketika performa timnas menjadi lebih baik daripada apa yang telah dibangun oleh STY.
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H