Akan tetapi, keputusan itu menjadi benar ketika melihat dan mencermati bagaimana Milan menjadi juara Piala Supercoppa Italia di stadion Al-Awwal Park, Arab Saudi (7/1/25). Milan berhasil mengalahkan rival sekotanya Inter Milan dengan skor 3-2.
Padahal, derby satu kota tersebut merupakan laga kedua Conceicao sebagai pelatih Milan. Namun, pelatih asal Portugal itu langsung memberikan efek instan dan impresif untuk Milan.
Tak pelak, tak ada penyesalan dalam mengambil keputusan untuk memecat Fonseca di awal tahun ini lantaran Conceicao langsung memberikan bukti dengan mempersembahkan trofi.
Dua laga di Arab Saudi dalam ajang Supercoppa Italia menjadi momentum berharga bagi Conceicao sebagai pelatih baru Milan. Di laga perdana, Milan menundukkan Juventus (2-1).
Kemenangan itu membuat Conceicao mampu melewati ujian perdana dan kemudian mengalahkan Inter di partai pemungkas sebagai penggenapan kepantasannya sebagai pelatih Milan.
Situasi di Milan tersebut bisa menjadi harapan yang berada di pundak pelatih baru Indonesia. Apabila dikalkukasi, Timnas Indonesia mempunyai empat laga krusial untuk bisa tembus ke Piala Dunia 2026.
Paling tidak, pelatih baru harus langsung memberikan efek instan dan impresif. Sistem uji coba skuad bukanlah pilihan karena beresiko pada performa permainan timnas dan juga hasil yang tercapai di lapangan.
Hanya satu kata yang berada di pundak pelatih baru adalah hasil. Kehadirannya langsung memberikan efek instan sebagaimana Sergio Conceicao dalam mempersembahkan trofi Supercoppa hanya dengan menjalani dua laga perdana sebagai pelatih Milan.
Â
Salam Bola
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H