Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Debut Meyakinkan Ruud van Nistelrooy sebagai Pelatih Leicester City

4 Desember 2024   07:29 Diperbarui: 4 Desember 2024   07:34 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruud van Nistelrooy sewaktu menjadi pelatih interim di Manchester United. (Foto: Oli Scarff/AFP via Kompas.com)

Ketika Erik Ten Hag dipecat Manchester United (MU) pada bulan Oktober lalu, manajemen klub menetapkan Ruud van Nistelrooy sebagai pelatih interim. 

Di balik penentuan itu, tak ada rencana perpanjangan masa kerja kendati Nistelrooy mampu mengubah performa MU. Pasalnya, MU lebih memilih Ruben Amorim sebagai pelatih pengganti Ten Hag daripada menimbang kiprah Nistelrooy sebagai pelatih interim. 

Benar saja, ketika kata sepakat tercapai antara MU dan Amorim, tempat Nistelrooy juga tak jelas. Apalagi, Amorim datang ke MU dengan beberapa stafnya dari Sporting Lisbon. Akibatnya, tempat Nistelrooy sebagai asistan pelatih ikut berakhir. 

Kendati demikian, Nistelrooy tetap menunjukkan profesionalitas. Nistelrooy menjalankan 4 laga sebagai pelatih sementara MU. 

Dari 4 laga itu, pelatih asal Belanda tersebut mampu menunjukkan kualitasnya sebagai pelatih yang mana MU menang 3 kali menang dan 1 kali seri. Hasil seri tercapai saat bermain kontra Chelsea, yang nota bene salah satu tim yang mulai kembali menemukan kestabilan pada musim ini.  

Saat Amorim tiba di Old Trafford pada 11 November lalu dan Nistelrooy pun harus menyampaikan kata pisah dengan "Setan Merah." Nistelrooy meninggalkan MU dengan kepala tegak dan MU terlihat berterima kasih kepadanya karena mampu memberikan yang terbaik untuk MU. 

Tak butuh lama bagi Nistelrooy mendapatkan klub baru. Leicester City yang baru promosi pada Liga utama Inggris pada musim ini dan sementara terseok-seok di tangan pelatih Steve Cooper dan kemudian memecat Cooper memilih Nistelrooy sebagai pelatih pengganti. 

Penentuan itu menjadi tantangan baru dalam karir Nistelrooy dan juga upaya pembuktian kapasitasnya sebagai pelatih di Liga Inggris. Paling tidak, pelatih berusia 48 tahun itu perlu membuktikan lebih jauh kapasitasnya sebagai seorang pelatih di Liga Inggris. 

Pasalnya, Nistelrooy sendiri merasa sedih ketika meninggalkan MU. Bahkan, mantan pemain MU itu berharap suatu saat bisa kembali melatih MU. Oleh sebab itu, menjadi pelatih Leicester bisa menjadi titik tolak untuk memenuhi impian tersebut. 

Langkah itu langsung terbukti pada laga perdana. Nistelrooy memulai debut dengan Leicester lewat sebuah kemenangan yang meyakinkan. 

Bermain kontra West Ham pada pekan ke-14 dalam lanjutan Liga Inggris, Nistelrooy langsung membantu Leicester meraih kemenangan perdana dari lima laga terakhir. Tiga gol Leicester dibuat oleh Jamie Vardy, Bilal El Khannouss, dan Patson Daka. 

Nistelrooy melakukan persiapan yang cukup singkat. Tiga hari setelah masa penentuannya, Nistelrooy harus mencari cara agar bisa menyelamatkan wajah Leicester yang cenderung untuk berada di wilayah degradasi. 

Nistelrooy sebenarnya mempunyai tugas besar sebagai pelatih Leicester. Paling tidak, Nistelrooy mampu membawa Leicester dari jurang degradasi. 

Laga perdana langsung menaikkan nama Nistelrooy di stadion King Power. Suporter Leicester tak hentiny menyanyikan namanya selama hampir 10 menit. Artinya, sentuhan tangan Nistelrooy langsung membuat suporter "The Foxes" jatuh cinta. 

Tentu saja, Nistelrooy masih memiliki banyak pekerjaan untuk membetulkan performa Leicester. Salah satu hal yang masih mencolok dari performa Leicester adalah lini belakang. Tercatat West Ham mampu menciptakan 31 tembakan ke gawang Leicester dan 10 yang tepat sasar. 

Dengan itu, Nistelrooy yang menerapkan formasi 4-2-3-1 harus berupaya menguatkan kesolidan lini belakang agar tak memberikan banyak peluang bagi lawan dalam mencatatkan tembakan.

Nistelrooy langsung memberikan kesan yang manis pada debutnya sebagai pelatih Leceister. Debut itu tak menjadi referensi bahwa Nistelrooy sudah membangun era baru yang solid, tetapi paling kurang menjadi langkah pertama untuk mengembalikan mentalitas tim ke jalur yang tepat. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun