Pada titik inilah, fenomena kesepian bisa mempengaruhi jiwa seorang anak. Fenomena kesepian anak itu juga dibarengi dengan perasaan negatif seperti dirinya bukan bagian dari anggota keluarga, dirinya adalah pihak luar, dan dirinya juga tak penting di mata orangtua bisa tertanam kuat dalam benak seorang anak.
Oleh sebab itu, kesepian pada anak perlu menjadi perhatian orangtua. Paling kurang, sebelum masalah kesepian itu berujung pada situasi kronis dan tindakan negatif.
Â
Sikap Orangtua pada Kesepian Anak
Solusi masalah kesepian pada anak bisa bermula dari sebab yang terdeteksi sebagaimana yang dibeberkan di atas. Orangtua perlu membongkar pola pikir mereka yang terlalu berekspetasi tinggi pada anak dan membuat perbandingan antara anak.
Anak perlu diperlakukan secara sama. Orangtua juga perlu memahami dan menelaah dengan baik kemampuan dan potensi anak agar tak terjebak pada ekspetasi tinggi yang tak berimbang.
Lebih jauh, orangtua perlu menjadi pendengar yang baik bagi anak. Kadangkala anak merasa kesepian ketika tak didengarkan dan diperhatikan.
Menjadi pendengar yang baik taklah gampang. Itu membutuhkan kerendahan hati untuk mendengarkan segala keluh kesah anak, termasuk pelbagai pengalaman yang terjadi dalam hidupnya. Juga, pendengar yang baik nampak sebagai sosok yang memberikan solusi, dan bukannya "hakim" yang memojokkan anak.
Ketika orangtua mendengarkan anak dengan baik dan seksama, pada saat itu dia merasa ada orang terdekat yang berbelah rasa dengan dirinya. Efek lebih lanjutnya bahwa dia merasa tak terisolasi, tetapi bersosialiasi dengan orang lain.
Lebih jauh, orangtua sebisa mungkin memberikan waktu untuk berada bersama anak. Tak boleh anggap enteng waktu bersama sebagai sebuah keluarga.
Pemberian waktu untuk berada bersama jauh lebih besar daripada ketersediaan materi yang berlimpah. Waktu bersama bisa menjadi momentum interaksi antara orangtua dan anak. Perlu tertanam dalam benak bahwa orangtua adalah sosok terdekat anak dan status itu mensyaratkan ketersediaan untuk membangun waktu ada bersama.