Pelatih Indonesia, Shin Tae-yong memainkan tim terbaik ketika menjamu Jepang di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta dalam lanjutan kualifikasi Piala Dunia 2026 di Grup C zona Asia (15 November 2024). STY bahkan langsung memainkan Kevin Diks langsung menurunkan Kevin Diks yang baru dinaturalisasi sebagai bek kanan.Â
Walau demikian, Indonesia kalah telak 4-0 atas Jepang. Kekalahan itu menempatkan Indonesia pada posisi buncit klasemen grup.Â
Di balik kekalahan itu, pelbagai pelajaran bisa dipetik. Salah satunya adalah pada proses pembinahan lanjutan pada pemain naturalisasi masih sangat diperlukan. Para pemain yang dinaturalisasi itu bukanlah produk jadi yang langsung bisa bersaing ketat dengan tim-tim kuat.Â
Ternyata, para pemain itu masih membutuhkan waktu agar bisa tampil sebagai tim yang solid. Kekalahan dari Jepang bisa membuka mata kita bahwa proses naturalisasi bukanlah solusi cepat untuk bisa tembus ke Piala Dunia. Akan tetapi, proses pembinaan pemain yang harus menjadi penekanan, termasuk pembinaan lanjut pada pemain naturalisasi.Â
Dari komposisi skuad yang dimainkan oleh STY sejak menit awal, tercatat hanya dua pemain lokal, atau pemain non-naturalisasi, yakni Rizky Ridho di posisi bek tengah dan Yakob Sayuri. Selebihnya, STY memercayakan para pemain naturaliasi.Â
Kepercayaan itu beralasan lantaran lawan yang dihadapi terbilang kuat. Indonesia awalnya mampu meladeni permainan Jepang, namun kelebihan taktik membuat Indonesia akhirnya harus kebobolan.Â
Performa dua pemain non-naturalisasi patut diacungi jempol. Ridho tampil solid di lini belakang. Dari deretan bek belakang, Ridho tercatat sebagai pemain dengan nilai tertinggi dengan 3 kali tekel.Â
Sementara itu, Sayuri juga sempat memberikan kesan terbaik lewat kecepatannya di sisi penyerang kanan permainan Indonesia. Sayuri tampaknya selain ditugaskan untuk membantu dalam bertahan, juga mempunyai peran untuk menjalankan skema serangan balik.Â
Pemain berusia 27 tahun itu dipilih karena memainkan peran dalam proses transisi. Dengan kecepatannya, Sayuri bisa dimanfaatkan dalam skema serangan balik. Akan tetapi, dengan posisinya yang juga bisa bermain bek bisa ikut membantu di lini belakang.Â
Selama 62 menit di atas lapangan, Sayuri mencatatkan 1 tembakan ke gawang Jepang. Tentunya, catatan itu cukup minim apabila menimbang posisi Sayuri sebagai penyerang.Â