Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

David de Gea Terbuang dari Manchester United dan Tunjuk Rasa Lapar di Fiorentina

9 November 2024   07:32 Diperbarui: 9 November 2024   07:39 617
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

David de Gea kembali berkarir sebagai kiper profesional pada musim 2024/25 ini. Setahun lebih, penjaga gawang asal Spanyol itu absen dari sepak bola profesional setelah kontraknya berakhir dengan Manchester United (MU).

Akhir kontraknya di MU juga sejalan dengan kehadiran Andre Onana yang dibeli dari Inter Milan. Pelatih kala itu, Erik Ten Hag terlihat lebih mempercayai Onana daripada berpaku pada De Gea sebagai penjaga gawang MU. Makanya, kontrak perpanjangan tak menjadi opsi utama untuk De Gea.

Kabarnya, sewaktu De Gea berstatuskan bebas transfer, De Gea menolak pinangan dari klub-klub asal Liga Inggris. Salah satu alasannya adalah kedekatannya dengan MU yang telah dibelanya selama 12 musim. Selama 12 musim tersebut, De Gea mampu membantu "Setan Merah" meraih trofi Premier League, Piala Eropa, Piala FA, dan 2 trofi Piala Carabao.

De Gea pernah menjadi salah satu palang pintu terpenting di MU. Didatangkan dari Atletico Madrid pada era Sir Alex Ferguson, De Gea menjadi salah satu kiper termahal yang pernah dibeli oleh MU dan di Liga Inggris.

Tercatat De Gea masuk 10 besar sebagai pemain yang paling banyak membela MU. De Gea bermain 545 laga untuk MU di semua kompetesi dan menciptakan 190 laga tanpa kebobolan. Terang saja, dari sisi kiprah profesionalnya, De Gea masuk jajaran legenda di MU.

Pada awal musim 2024/25 ini, Fiorentina berhasil mendapatkan tanda tangan De Gea dengan kontrak setahun dan opsi diperpanjang. Sejauh ini, De Gea terlihat menjadi pilihan utama Pelatih Raffaele Palladino di Fiorentina dan menyingkirkan tempat Pietro Terracciano.

Karir De Gea di Fiorentina tak berjalan mulus. Pada laga perdana di Serie A Liga Italia, De Gea kebobolan 3 gol saat kalah dari Atalanta (3-2). Sejauh ini, kekalahan itu menjadi satu-satunya kekalahan Fiorentina dari 11 laga yang telah dimainkan Fiorentina di Liga Italia.

Menariknya, dari 11 laga tersebut, De Gea mampu menjaga 4 laga tanpa kebobolan. Bahkan, Fiorentina masuk tempat ketiga sebagai klub yang tersolid di lini belakang.

Secara umum, De Gea menarik perhatian lantaran pemain berusia 34 tahun itu melakukan rata-rata 3 penyelamatan per laga.

De Gea memang perlu menyesuaikan diri setelah lebih dari semusim tak bermain di liga profesional. Perlahan tetapi pasti, De Gea kembali ke mode lama yang mana menjadi salah satu kiper yang patut diperhitungkan.

Salah satu hal yang paling menarik perhatian tatkala De Gea melakukan penyelamatan gemilang pada dua tendangan penalti dari AC Milan dalam lanjutan Serie A Liga Italia musim ini. Dua penyelematan itu membuat Fiorentina menundukkan Milan di Florence, markas Fiorentina.

Penyelamatan impresif sudah beberapa kali dilakukan De Gea untuk Fiorentina. Pada pekan ke-11, De Gea menepis tandukan Johan Vasquez saat bermain kontra Genoa pada menit-menit akhir. Tepisan itu membuat bola berjalan keluar dari gawang dan menyelematkan Fiorentina dari hasil imbang.

Pendek kata, De Gea sudah menjadi bagian terpenting dari permainan Fiorentina pada musim ini. Untuk sementara, Fiorentina duduk pada tempat ke-4 klasemen sementara Liga Italia. Dari 11 laga yang telah dimainkan, Fiorentina berhasil menang 6 kali, 4 kali imbang, dan 1 kali kalah. Jarak Fiorentina dengan Napoli yang berposisi pertama hanya terpaut 3 poin.

Tak elak, mantan penjaga gawang Fiorentina, Arsenal, dan Juventus, Alex Manninger mengakui peran dan pengaruh De Gea dalam kebangkitan Fiorentina pada musim ini. Seturut lampiran dalam Football Italia (5 November 2024), Manningger menilai bahwa De Gea tetap mempertahankan mentalitas lapar setelah meninggalkan MU dua tahun lalu.

"Dia adalah penjaga gawang yang berpengalaman. Dia mengambil tahun sabatikal dan itu bekerja dengan baik. Dia masih memiliki rasa lapar, yang mana esensial untuk seorang kiper," ungkap Manninger.

Fiorentina sementara tampil konsisten yang mana meraih lima kemenangan dari lima laga terakhir di Seri A Liga Italia. La Viola, julukan Fiorentina pun mempunyai poin yang sama dengan Atalanta di tempat ke tiga klasemen sementara.

De Gea membuktikan diri bahwa masanya belum berakhir. Dengan Fiorentina, De Gea membuktikan kelasnya sebagai salah satu penjaga gawang yang patut diperhitungkan.

Salam Bola

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun