Ketika seorang laki-laki menikah, dia harus mapan secara ekonomi. Dia harus manafkahi keluarga.
Ketika peran suami atau ayah bertolak belakang dari asosiasi budaya itu, maka ada beban batin untuk pihak laki-laki. Beban batin itu dibarengi dengan stereotip masyarakat yang menilai bahwa laki-laki yang tak bekerja dan hanya istri yang bekerja adalah laki-laki yang tak becus dan malas.
Pola pikir itu membuat seorang laki-laki yang tak bekerja dan bahkan tak begitu mapan dalam urusan pekerjaan dan ekonomi memilih untuk menunda dan tak mau menikah sama sekali. Lebih baik memilih hidup sendiri dengan ketercukupan tertentu daripada dijadikan beban ekonomi untuk konteks kehidupan keluarga.
Laki-laki tak mau menikah karena tuntutan kehidupan ekonomi yang sulit. Tak ada peluang keuangan yang bisa membantu si laki-laki untuk membiayai kehidupan keluarga kalau nantinya menikah.
Kedua, Tak Mau Hidup Dalam Kontrol
Selain persoalan ekonomi, juga tak sedikit laki-laki yang tak mau terbebankan dengan tanggung jawab sebagai suami dan ayah. Tanggung jawab itu tak terbatas dalam penyediaan ketersediaan secara ekonomi, tetapi juga emosional dan spiritual.
Juga, keputusan untuk tak menikah lebih pada tak mau hidup dalam kontrol tertentu. Bukan rahasia lagi ketika menikah, kontrol tertentu walaupun tak tertulis secara langsung ikut mengikat. Misalnya, tak bisa keluar rumah sesuka hati dan bergaul sebagaimana yang terjadi sebelum menikah.
Relasi perlu diatur dan dikontrol. Bahkan, tak sedikit pihak wanita (istri) mempunyai pola pengaturan yang membuat ketidakleluasaan dalam bergaul dengan orang lain.
Tak pelak, ada laki-laki yang tak mau menilah lantaran mau hidup tanpa kontrol dari pihak lain. Seperti misal, tak ada yang diatur dalam pemakaian waktu, berelasi hingga soal pengaturan finansial. Pendek kata, seorang laki-laki memilih untuk tak menikah karena mau hidup "bebas", tanpa kontrol ketat dari pihak lain.
Ketiga, Luka Batin dengan Relasi Sebelumnya
Luka batin juga menjadi salah satu aspek di mana laki-laki enggan untuk menikah. Apalagi luka batin itu disebabkan oleh masalah yang sensitif yang terjadi pada waktu-waktu yang lampau.