Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sisi Positif Juventus Tahan Imbang Inter Milan 4-4 di San Siro

28 Oktober 2024   05:48 Diperbarui: 28 Oktober 2024   14:23 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Juventus berhasil menahan Imbang Inter Milan di San Siro. (Foto: AFP/Gabriel Bouys via Kompas. com)

Drama 8 gol terjadi dalam Derby d'Italia, antara Juventus vs Inter Milan. Berlaku sebagai tamu di Stadion San Siro, Milan (28/10/24), klub berjuluk Nyonya Tua ini berhasil menahan imbang Inter (4-4). 

Banjir gol dalam laga ini menunjukkan kualitas dan intensitas yang ditampilkan. Juve yang dalam proses membangun di tangan pelatih muda, Thiago Motta bisa keluar dari jurang kekalahan untuk kedua kalinya dalam empat hari. 

Pasalnya, tengah pekan lalu Juve menderita kekalahan di Liga Champions Eropa dari tangan VFB Stuttgart (1-0). Kekalahan itu mengakhiri tren positif Juve sebagai tim yang belum terkalahkan di Eropa. 

Kekalahan seperti itu biasanya menjadi racun yang menular. Juve menghadapi tantangan besar ketika bertandang ke markas Inter. 

Hampir saja, Juve menelan dua kekalahan dalam rentang waktu empat hari. Kalau itu terjadi, boleh dikatakan bahwa mentalitas Juve dalam goncangan. 

Beruntung Juve mampu menahan imbang Inter. Menariknya bahwa Juve tak patah arang tatkala Inter unggul 4-2. Sebaliknya, Juve menunjukkan mentalitas kuat hingga akhir laga mengejar ketertinggalan defisit dua gol. K. Yildiz menjadi pahlawan Juve dengan dua golnya menyamai kedudukan 4-4.

Semangat Juve itu mampu meruntuhkan kesolidan Inter. Juve mampu mencetak dua gol guna menyamakan kedudukan. 

Performa Juve itu bisa menunjukkan bahwa mentalitas tim makin terasah. Para pemain mulai tampil solid sekaligus sudah membangun sebuah tim yang kompak. 

Secara statistik Juve bisa mengimbangi permainan anak-anak asuh Simeone Inzaghi. Tercatat Juve menguasai 53 persen laga. Hanya saja, tantangan Juve adalah kesolidan di lini belakang. 

Empat gol yang bersarang ke gawang Juve menjadi catatan yang cukup penting. Pasalnya, sebelum bertandang ke Inter, Juve baru kemasukan satu gol pada musim ini. 

Terlebih lagi dua gol Inter terjadi karena penalti. Artinya lini belakang perlu berhati-hati melakukan keputusan agar tak berbuah masalah seperti hadiah penalti. 

Catatan impresif Juve yang baru kebobolan satu gol itu runtuh di tangan pola permainan efektif dan langsung ala Inter. Tentu saja hal itu menjadi catatan berharga bagi Motta dalam meramu skuadnya agar tampil solid. Jadinya, Juve sudah kebobolan lima gol hingga pekan ke-9 Liga Italia. 

Lebih jauh, performa Juve seperti mulai menunjukkan masa-masa kegemilangan Juve. Kendati skuad Juve baru dalam proses membangun tetapi Juve mampu meladeni kekuatan Inter yang berstatuskan sebagai juara bertahan musim lalu. 

Kalau menilik skuad Inter, umumnya Inzaghi masih mempercayakan para pemain musim lalu. Dengan itu, mentalitas juara dipertahankan, kesolidan tim terjaga, dan kesatuan sebagai tim masih menjadi andalan Inter. 

Terbukti dengan cara Inter mengancam gawan Juve. Inter menunjukkan permainan yang intens dalam mencari cara untuk mencetak gol. 

Kendati demikian, Juve yang umumnya diperkuat muka-muka baru mampu tampil solid baik secara taktik maupun mentalitas. Dengan itu, apa yang dikehendaki oleh Motta mulai diterjemahkan dengan baik oleh anak-anak asuhnya. 

Juve berupaya kembali pada jalur sebagai tim kuat di Italia. Sudah tiga musim puasa gelar Liga Italia. 

Musim ini peluang rada sulit. Selain tantangan dari juara bertahan Inter, juga Napoli yang sementara berada di puncak klasemen terlihat sudah bangkit semenjak dipegang kendali oleh Pelatih Antonio Conte yang nota bene pernah juga melatih Juve. 

Walau begitu, performa kontra Inter menjadi catatan positif. Mentalitas tim di bawah asuhan Motta makin terasa. Itu bisa menjadi bekal bahwa Juve bisa menjadi salah satu pesaing juara Liga Italia musim ini. 

Lebih jauh, kalau menimbang komposisi skuad yang dibangun Motta, boleh dikatakan masa depan Juve dalam jalur yang tepat. Tentu saja, skuad saat ini bukan hanya demi persaingan pada musim ini, tetapi lebih jauh untuk beberapa musim ke depan. 

Tantangan lebih lanjut bagi Juve adalah berupaya mendapatkan poin penuh. Memang, Juve belum terkalahkan di Liga Italia. Akan tetapi, dari 9 laga, Juve baru menang 4 kali dan 5 kali hasil seri. Secara total, Juve baru mengoleksi 17 poin. 

Hasil itu tak cukup membuat Juve merapat Napoli di puncak klasemen sementara. Beda lima poin dari Napoli dan satu poin dengan Inter di tempat kedua. Dengan ini, guna bersaing di papan atas, Juve perlu meraih poin penuh daripada menjaga tren hasil Imbang. 

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun