Itu menjadi kelebihan Barca di tangan Flick. Tak memilih pemain berdasarkan reputasi semata.Â
Salah satu kelebihan lain dari permainan Barca adalah penerapan sistem offside. Boleh dibilang sistem offside menjadi senjata rahasia Barca dalam beberapa laga terakhir. Â
Dalam laga kontra Madrid, Barca berhasil menjebak Kylian Mbappe dan kawan-kawan dengan 12 kali sistem offside. Bahkan tiga gol Madrid dianulir gegara terjebak sistem offside Barca.Â
Hal itu juga terjadi pada Harry Kane di Liga Champions yang mana gol tandukannya dianulir karena terjebak offside. Posisinya sangat tipis tetapi kerja VAR berhasil mendeteksi posisi dari penyerang Muenchen tersebut.Â
Sistem offide itu tentu saja bagian dari strategi permainan tim. Guna meladeni kecepatan pemain Madrid, empat bek Blaugrana secara kompak membangun komunikasi dalam menjebak pemain Madrid.
Sistem itu pun mengimbangi gaya permainan Barca. Di era Flick, salah satu metode permainan Barca adalah menekan lawan. Upaya itu meninggalkan ruang lebar antara bek dan kiper.
Secara kasat mata, hal itu sebenarnya menguntungkan para pemain Madrid yang umumnya mempunyai kecepatan berlari yang cukup mumpuni.Â
Bahkan tak sedikit yang memprediksi bahwa sistem kerja lini belakang Barca bisa mengalami kesulitan ketika bermain kontra Madrid.Â
Namun tak diduga kecepatan para Madrid seperti Mbappe dan Vinicius Jr itu malah menjadi kelemahan Madrid. 12 kali pemain Madrid terjebak dalam sistem offiside.Â
Barca seperti menjadikan kekuatan Madrid sebagai titik lemah yang harus dimanfaatkan dengan baik.Â
Barca menang taktik kontra Madrid. Flick membaca dengan baik kekuatan Madrid. Kekuatan itu menjadi bahan Barca untuk menjebak Madrid.Â