Tak elak, peran ofensif itu berbuah pada gol keempat Barca. Agak maju ke dalam, Torre yang tak begitu terkawal dengan ketat mampu memanfaatkan dengan baik umpan dari Jules Kounde.
Lalu, Torre juga dipercayakan sebagai penendang bebas. Padahal, Gavi, Marc Casado, dan Jules Kounde bisa mengambil peran itu.
Akan tetapi, sistem Flick berbeda. Flick memercayakan pemain seperti Torre untuk melakukan tugas besar. Tentu saja, kepercayaan pada tugas besar itu bisa memompa semangat pemain untuk mengeluarkan kemampuan terbaik. Terbukti, Torre mampu menyumbangkan dua gol penting yang bisa membuatnya sebagai alternatif dalam sistem permainan Flick.
Peran Torre menjadi wajah dari fleksibilitas taktik Flick. Pelatih asal Jerman itu tak bersandar pada dua atau tiga individu semata, tetapi coba benar-benar membangun kekuatan tim dari semua pemain. Dengan ini, tiap pemain dalam skuad dipercayai untuk memainkan perannya masing-masing tanpa terlihat mereka adalah pilihan kedua.
Selain Torre, sebenarnya Flick juga berani memainkan pemain muda seperti Gerard Martin, Pau Fictor dan Fermin Lopez. Masuknya para pemain tersebut menggantikan wajah dari lini depan Barca. Yang tetap dipertahankan lini belakang, termasuk gelandang bertahan Marc Casado.
Pergantian itu sangat beralasan lantaran menimbang jadwal ketat Barca pada pertengahan pekan ini yang mana bermain kontra Bayern Muenchen di Liga Champions Eropa dan akhir pekan mendatang bertandang ke markas Real Madrid.
Padahal, Frengkie de Jong dan Dani Olmo sudah fit. Flick tak memilih kedua pemain tersebut untuk masuk ke lapangan, tetapi melirik pemain muda untuk merasakan atmosfir laga.
Pilihan itu berasalan. Selain agar terburu-buru memainkan De Jong dan Olmo yang baru kembali dari cedera, juga Flick coba menjaga keseimbangan skuad. Paling kurang para pemain muda itu diberikan jatah waktu bermain agar aspek kompetetif mereka tetap terjaga.
Hemat saya, salah satu kesuksesan Flick membangun permainan Barca terletak pada fleksibilitasnya dalam mempercayai para pemain muda seperti yang dilakukannya pada Pablo Torre. Para pemain muda itu tak dibatas pada peran tertentu, tetapi diberikan kekebasan untuk mengekspresikan diri.
Alhasil, Barca tak bergantung pada satu atau dua pemain semata. Akan tetapi, tim Catalan itu bersandar pada kerja tim yang membuat tim-tim lain rada sulit menaklukannya.
Salam Bola