Buntut kontroversi dari laga antara Tim Nasional Indonesia vs Tim Nasional Bahrain pada babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 grup C zona Asia di Bahrain menjadi panjang.Â
Badan sepak bola Bahrain kabarnya mengajukan surat kepada asosiasi sepak bola dunia, dalam hal ini FIFA guna meminta laga selanjutnya kontra Indonesia tak berlangsung di Indonesia.
Kontroversi laga kontra Bahrain memang menyakitkan hati pemain, ofisial, dan pendukung Indonesia. Indonesia seperti dirampok di depan mata. Wasit mengangkangi keputusannya dan kemudian itu menguntungkan Bahrain. Â
Tak elak, sakit hati diutarakan dengan serangan ala netizens kepada media sosial AFC dan terlebih khusus timnas Bahrain. Bahkan, media sosial dari badan sepak bola Bahrain harus menutup kolom komentar lantaran penuhnya komentar miring yang masuk.
Ternyata, hal itu berujung pada situasi yang lebih rumit. Seperti terlansir dalam laporan dari BBC News (17 Oktober 2024), Bahrain sepertinya tak mau untuk bertandang ke Indonesia pada laga selanjutnya. Alasannya, untuk menjaga keamanan dari tim.
Kabarnya, pemain dari negara asal negara Timur Tengah itu mendapat ancaman kematian dari netizens Indonesia. Hal itu disampaikan oleh Bahrain Football Association (BFA).
Badan sepak bola Bahrain menyatakan keterkejutan mereka pada pelbagai ancaman kematian yang diterima oleh anggota tim di sosial media mereka. Lebih jauh, Bahrain juga menilai bahwa apa yang dilakukan itu bertolak belakang dengan nilai-nilai kemanusiaan.
"Hal itu tak sesuai dengan prinsipil-prinsipil, nilai, dan norma-norma Islam, juga tak mencerminkan perkembangan dan kemajuan dari negara," ungkap badan sepak bola Bahrain sebagaimana terlansir dalam BBC News.
Padahal, pertemuan kedua antara Indonesia vs Bahrain masih terjadi pada bulan Maret tahun depan.Â
Akan tetapi, badan sepak bola Bahrain sudah mengajukan usulan agar laga kontra Indonesia nantinya terjadi di tempat netral yang dinilai aman. Permintaan dari BFA itu belum mendapat tanggapan terbuka dari pihak FIFA.