Walau demikian, Ten Hag sepertinya tak goyah. Malahan, Ten Hag seperti menyerang balik media dan menilai bahwa apa yang diberitakan media tentang dirinya seperti dongeng dan kebohongan.
"Keributan hanya datang dari berapa dari Anda, menciptakan berita-berita dan dongeng-dongeng dan membawa kebohongan," ungkap Ten Hag tentang media sebagaimana terlansir dalam BBC Sport. com (18 Oktober 2024).
Lebih jauh, Ten Hag menilai bahwa timnya berada pada jalur yang tepat. Dan, Ten Hag malah yakin jika timnya akan berjalan pada rencana yang telah diatur dan kemudian akan mencapai kesuksesan.
Kata-kata Ten Hag itu seperti menggambarkan bahwa dia menolak jika kondisi MU tak baik-baik saja. Malahan, dia melihat MU berada pada kondisi yang sesuai dengan arah yang diharapkan untuk mencapai kesuksesan.
Namun, apabila menimbang performa MU, terlihat MU sebenarnya berada dalam kondisi yang timpang. Tak baik-baik saja. Apalagi, kalau dibandingkan dengan Chelsea yang kondisinya berada pada situasi yang sama dengan MU pada musim lalu.
Musim ini, Chelsea seperti menemukan arah berada pada jalur yang tepat. Hal itu terjadi berkat kerja tangan pelatih baru, Enzo Maresca. Maresca mampu membangkitkan Chelsea dengan memanfaatkan potensi para pemain yang dimiliki.
Dengan perbandingan itu, kondisi MU di tangan Ten Hag belum stabil. Untuk itu, laga kontra Brentford bisa menjadi salah satu kunci di mana kontrak Ten Hag berakhir.
Kondisi MU yang tak stabil juga terlihat dengan keputusan manajemen klub yang mengakhiri kerja kerja sama dengan Sir Alex Ferguson sebagai duta klub. Ferguson memiliki reputasi yang kuat di MU berkat upayanya meraih 13 trofi Premier League dan 2 Liga Champions Eropa untuk MU.
Pemutusan kontrak itu tentu saja meminimalisir peran Ferguson di MU. Bukan rahasia lagi jika Ferguson mempunyai pengaruh besar untuk MU, bahkan secara tak langsung dalam hal penentuan pelatih dan pembentukan taktik permainan tim.
Boleh dibilang, Ferguson selalu menjadi referensi untuk MU, tetapi di lain pihak referensi itu malah menjadi beban untuk para pelatih pengganti.
Bagi pelatih MU, kekurangan peran Ferguson bisa menjadi awal untuk berjalan tanpa bayang-bayang kesuksesan Ferguson di MU. Paling tidak, tiap pelatih, termasuk Ten Hag saat ini bisa mempunyai standar dan rujukan pribadi dalam membangun permainan MU.