Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Mental "Underdog" China Kandaskan Dominasi Indonesia

15 Oktober 2024   21:01 Diperbarui: 16 Oktober 2024   15:21 469
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebaliknya, China memilih lebih bermain bertahan. Menunggu Indonesia melakukan kesalahan atau juga menghalau serangan Indonesia. Pendek kata, China memainkan pola serangan balik.

China sepertinya menyadari kualitas skuad Indonesia. Bermain terbuka di kediaman sendiri bukanlah pilihan bijak sehingga lebih baik bertahan sembari mencari celah untuk melakukan serangan balik.

Pada babak kedua, pola permainan Indonesia sedikit berubah. Intensitas operan di antara pemain terlihat mulai cepat. Memasuki babak ke-54, Indonesia sudah mendapatkan 3 kali tendangan sudut namun hal itu gagal dimanfaatkan oleh pemain Indonesia.

Indonesia tetap menguasai jalannya laga pada babak kedua. Namun, Indonesia terlihat kesulitan menemukan pola untuk menembus barisan belakang China.

Gol Indonesia lewat pemain pengganti, Thom Haye datang telat dan tak cukup membuat Indonesia bisa mencuri satu poin di kandang China. Hingga menit perpanjangan waktu, Indonesia gagal mencari gol penyama kedudukan. 

Terlihat dalam laga ini, China tampil dengan mentalitas underdog. Tampak inferior di hadapan dominasi permainan Indonesia tetapi sebenarnya menyimpang senjata yang cukup tajam dengan sistem serangan balik dan memanfaatkan kesalahan lini belakang Indonesia.

Indonesia yang terlihat menguasai bola tampaknya berambisi untuk mencari gol. Akan tetapi, upaya itu tak dibarengi dengan kesolidan lini belakang.

Rupanya, Indonesia seperti meninggalkan gaya yang sudah terbangun dalam tiga laga terakhir. Tiga laga terakhir kontra Arab Saudi, Australia, dan Bahrain, salah satu kekuatan yang dimainkan oleh Indonesia adalah bermain dengan sistem bertahan yang solid.

Dalam laga-laga tersebut Indonesia yang tampil lebih inferior. Namun di balik performa itu, Indonesia membangun pola serangan balik.

Taktik Indonesia di tiga laga terakhir itu juga dimainkan oleh China saat menjamu Indonesia. Bedanya, China lebih efektif dalam memanfaatkan peluang dengan baik dalam urusan mencetak gol. 

Ditambah lagi organisasi permainan lini belakang China mampu menutup para pemain Indonesia dalam mencetak gol dari posisi terbuka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun