Kedatangan Antonio Conte sebagai pelatih pada awal musim 2024/25 menjadi titik awal pembaharuan Napoli. Conto sudah "makan garam" sebagai seorang pelatih.
Kesuksesannya sebagai pelatih tak bisa diragukan. Pernah raih Scudetto bersama Inter di tahun 2021 salah satunya.
Kepribadiannya yang keras dan tak ragu untuk melakukan konfrontasi menjadi nilai plus untuk tim dan kadang menjadi batu sandungan untuk dirinya sendiri.Â
Walau demikian, di balik watak kerasnya itu, hasil positif kadang tercapai dengan timnya ditukanginya.
Hal itu bisa terlihat dari perjalanan Napoli di Serie A Liga Italia musim ini. Hingga pekan ke-7 klasemen sementara Liga Italia musim 2024/25, Napoli berada di posisi puncak. Nomor satu dengan koleksi 16 poin dari 5 kali menang, 1 kali seri dan 1 kali kalah.
Catatan positif Napoli itu tercapai berkat tempahan tangan Conte. Termasuk pada bagaimana Conte meramu skuadnya dan membawa keluar potensi terbaik dari pemain seperti Romelu Lukaku dan Scott McTominay.
Kedua pemain tersebut termasuk kategori buangan. Lukaku yang melempem di Chelsea di pinjamkan ke Inter dan kemudian Roma. Performa di dua klub tersebut tak begitu sampai pada kata akhir untuk mempermanenkannya. Â
Puncaknya, Conte merekrut striker asal Belgia tersebut beberapa waktu setelah kedatangannya ke Napoli. Perekrutan Lukaku terjadi ketika Conte tak melihat Victor Osimhen yang pindah ke Galatasaray sebagai pilihan utama.
Conte cukup beralasan merekrut pemain yang pernah membela Manchester United tersebut. Keduanya pernah bekerja sama di Inter dan sama-sama membantu Inter menjadi juara Liga Italia musim 2020/21.Â
Di bawah tangan Conte di Inter, pemain berusia 31 tahun itu berhasil mencetak 24 gol. Â
Ternyata keputusan Conte mendatangkan Lukaku benar. Sejauh ini, Lukaku menjadi salah satu pemain yang berkontribusi dalam kiprah Napoli hingga berada di posisi teratas klasemen sementara Liga Italia.
Performanya kontra Como di pekan ke-7 membuktikan bahwa masa Lukaku belum habis. Lukaku dinobatkan sebagai man of the match lantaran mencetak satu gol dan satu asis dalam laga tersebut.
Apabila ditotal, sejauh ini dari lima laga yang telah dimainkan Serie A Liga Italia, Lukaku sudah berkontribusi  3 gol dan 4 asis. Artinya, pemain berusia 31 tahun itu mempunyai peran krusial dalam pola permainan Conte pada musim ini.
Performa Lukaku mulai hampir sejalan dengan Scott McTominay. Perlahan tetapi pasti, McTominay mulai mendapatkan ritme terbaik dalam pola permainan Conte di Napoli.
Bermain di belakang striker, McTominay mampu mengeluarkan potensi terbaiknya dalam mengontrol permainan, memecah belah konsentrasi lawan hingga dalam urusan mencetak gol. Gol cepatnya ke gawang Como menjadi salah satu bukti bahwa McTominay termasuk pemain yang bangkit di tangan Conte dan bisa berkontribusi dalam urusan menjebol gawang lawan.
Sebenarnya, performa McTominay mulai mendapatkan sorotan ketika Napoli menahan imbang Juventus. McTominay tampil laiknya sebagai bintang di lapangan tengah yang mengontrol dan menguasai laga di antara para gelandang Juve.
Barangkali MU rada gigit jari dengan performa impresif McTominay di Napoli. Pasalnya, MU rela melepaskan pemain yang sebenarnya berada di usia produktfi, yakni 27 tahun untuk seorang pesepak bola.
Erik Ten Hag lebih memilih untuk membuka pintu keluar bagi McTominay dan lebih cenderung mencari pemain baru.Â
Apalagi, Ten Hag lebih memilih Bruno Fernandes sebagai pemain bernomor 10 daripada McTominay yang semasih di MU lebih dimainkan sebagai gelandang jangkar.
Perlahan McTominay mulai menjadi bagian dari sistem permainan Conte di Napoli. Bukan tak mungkin, sebagaimana Lukaku, McTominay akan menjadi salah satu aktor kebangkitan Napoli yang terpuruk hingga posisi ke-10 pada musim lalu.
Kebangkitan Napoli musim ini tak lepas dari kehadiran Conte. Sebagai pelatih, Conte mampu mengeluarkan kemampuan terbaik dari pemain seperti Lukaku dan McTominay. Dengan itu juga, Lukaku dan McTominay seperti sementara bangkit di Napoli.
Salam Bola
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI