Pasalnya, Lewandowski kehilangan patner seperti Lamal dan Rapinha yang memiliki kecepatan dalam hal mengumpan dan melakukan penetrasi lini belakang lawan.
Lewandowski didampingi oleh Pau Victor dan Ferran Torres. Victor memang berhasil mencetak satu gol dalam laga tersebut, tetapi pemain yang baru kembali dari masa peminjaman di Girona itu memiliki karater berbeda dengan Rapinha.
Sama halnya dengan Torres. Torres menggantikan peran Yamal di sisi kiri. Karater Torres lebih cocok di striker tengah daripada pemain sayap yang melakukan penetrasi dan umpan dari sisi sayap ala Yamal. Â
Seturut statistik, Torres yang bermain selama 90 menit dan menciptakan 1 asis menjadi pemain dengan performa paling terbawah di antara pemain Barca.
Pada babak pertama saja, Torres mencatatkan 8 kali kehilangan bola baik karena kontrol yang salah maupun passing yang keliru.Â
Belum lagi kepercayaan yang terlalu berlebihan Flick pada Eric Garcia sebagai gelandang jangkar. Garcia aslinya berposisi sebagai bek, tetapi sejak sembuh dari cedera, Flick kerap mamainkannya sebagai gelandang jangkar.
Herannya, Flick malah membangkucadangkan M. Casado yang aslinya berposisi sebagai gelandang jangkar dan sudah mulai tampil secara konsisten.Â
Garcia malah mendapat tempat pertama dan seharusnya mendapat rotasi dan memberikan tempat pada Casado agar bisa mengimbangi lini depan dan melindungi lini belakang.
Ya, di lini belakang, Flick lebih berani melakukan rotasi. Hanya Jules Konde yang boleh dikatakan sebagai pemain senior.Â
Selebihnya, Flick menurunkan pemain muda dari didikan akademi seperti G. Martin, S. Dominguez dan Pau Cubarsi.
Cubarsi sudah teruji.Â
Akan tetapi, pemain berusia 18 tahun itu kerap didampingi oleh bek-bek senior sebagai tandem seperti Inigo Martinez yang dibangkucadangkan.