Mohon tunggu...
Gobin Dd
Gobin Dd Mohon Tunggu... Buruh - Orang Biasa

Menulis adalah kesempatan untuk membagi pengalaman agar pengalaman itu tetap hidup.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Kebangkitan Napoli dan Pemain Buangan Manchester United di Tangan Antonio Conte

27 September 2024   07:28 Diperbarui: 27 September 2024   11:02 806
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laga antara Juventus vs Napoli di pekan ke-4 Liga Italia. Foto: Isabella Bonotto/AFP via Kompas.com

Dalam laga Coppa Italia musim 2024/25, Napoli menang besar (5-1) kontra Palermo (27 September 2024). 

Laga yang berlangsung di stadion Diego Armando Maradona itu sepertinya menunjukkan kebangkitan Napoli di tangan Pelatih Antonio Conte.

Ya, Conte menjadi salah satu wajah baru dari Napoli dan persaingan di Liga Italia pada musim ini. 

Pelatih yang pernah sukses mengantarkan Inter Milan dan Juventus meriah Scudetto itu sepertinya dijadikan Napoli untuk kembali bangkit di Serie A Liga Italia.

Pada musim lalu, Napoli tampil tak konsisten. Di akhir musim 2023/24, Napoli berada di posisi ke-10 klasemen Liga Italia. Terang saja, posisi Napoli itu berbanding terbalik dengan pencapaian pada musim 2022/23.

Pada musim 2022/23, Napoli berhasil mencatatkan sejarah lantaran menjadi juara Liga Italia sekaligus mengakhiri paceklik selama tiga dekada tak meraih Scudetto. Namun, kesuksesan itu bertahan selama semusim.

Setelahnya, performa Napoli tak konsisten. Ditambah lagi dengan keputusan  pelatih Luciano Spaletti yang mengakhiri masa kerjanya dengan Napoli.

Pemilihan Napoli pada Conte sebagai pelatih beralasan. Conte sudah berpengalaman juara sebagai seorang pelatih. 

Pengalamannya itu tak hanya terjadi di Italia tetapi juga Conte pernah juara Liga Inggris bersama Chelsea.

Lebih jauh, mentalitas Conte sangat dibutuhkan untuk tim yang sementara terpuruk. Bukan rahasia lagi jika Conte adalah orang berkepribadian keras dan tak ragu untuk melakukan konfrontasi. 

Mental kuat itu sangat dibutuhkan agar bisa membangun mentalitas skuad yang mumpuni.

Terbukti, Napoli perlahan mulai kembali berada pada jalur yang tepat. Dari lima laga yang telah dimainkan, Napoli menang 3 kali, 1 kali seri, dan 1 kali kalah.

Pada empat laga terakhir, Napoli belum terkalahkan, termasuk berhasil menahan imbang Juventus pekan lalu di stadion Allianz, markas Juve.

Untuk sementara, Napoli berada di peringkat ke-2 klasemen sementara Liga Italia di bawah Torino.

Napoli mulai menemukan ritme untuk kembali bersaing di Liga Italia. Hal itu menunjukkan keberhasilan Conte meracik permainan tim dan juga membangkitkan kualitas pemain seperti Scott McTominay dan B. Gilmour yang sama-sama didatangkan dari Liga Inggris pada musim ini.  

Scott McTominay adalah salah satu pemain pilihan Conte. Setelah menandatangani kontrak dengan Napoli, Conte berhasil meyakinkan McTominay dari Manchester United (MU).

Terlihat tak sulit meyakinkan McTominay lantaran tempatnya di skuad utama MU tak begitu permanen. Makanya, pilihan McTominay pindah ke Napoli terbilang tepat dan dia sudah mulai menunjukkan kualitasnya bersama Napoli.

Hal itu bermula pada debutnya ketika Napoli bermain 0-0 kontra Juventus dalam pekan ke-5 Serie A Liga Italia pekan lalu. Di lini tengah, pemain asal Skotlandia itu tampil cukup meyakinkan.

Seperti terlansir dalam Manchester Evening News (25 September 2024), penyiar Riccardo Trevisani menilai bahwa McTominay membuat para pemain Juventus seperti "anak-anak" dalam laga antara Napoli kontra Juventus pekan lalu.

Guna mengakomodasi peran McTominay, Conte harus mengubah formasi permainan timnya menjadi 4-2-3-1. McTominay dimainkan sebagai gelandang serang lantaran kemampuan fisik McTominay untuk melakukan penetrasi langsung ke pertahanan lawan.

Kendati masuk sebagai pemain pengganti dalam laga kontra Palermo, McTominay berhasil menciptakan satu gol. Gol itu pun bisa membangkitkan kepercayaan diri McTominay.

Apabila melihat pola yang dimainkan oleh Conte dalam lima laga terakhir, terlihat bahwa Conte masih mencari-cari pola dan formasi yang tetap. Belum ada pemain yang "aman" dan "tetap" berada di formasi permainan Conte.

Ketika McTominay tampil impresif kontra Juve, Conte tak menjadikannya pilihan utama saat bermain kontra Palermo tetapi membangkucadangkan. 

Juga, Conte memilih Gilmour sebagai pilihan utama di gelandang bertahan walau tak turun penuh saat bermain kontra Juve.

Sama halnya pemain bintang Napoli, Khvicha Kvaratskhelia yang dua musim terakhir terlihat sulit tergantikan. Di tangan Conte, pemain asal Georgia itu harus mulai terbiasa dengan sistem rotasi.

Padahal, kalau ditimbang jadwal Napoli musim ini tak begitu ketat lantaran tak bermain di kompetesi Eropa. Namun, Conte tampaknya menjadikan awal musim sebagai momentum untuk mengevaluasi kinerja setiap pemain.

McTominay termasuk yang bisa mendapatkan tempat permanen dalam formasi Conte. Perlahan tetapi pasti, McTominay mulai mengeluarkan kemampuan terbaiknya di bawah tangan Conte.

Conte mulai membangkitkan Napoli sebagai salah satu saingan di Liga Italia. Upaya Conte itu dibarengi dengan kemampuannya untuk membangkitkan Scott McTominay yang "dibuang" oleh Manchester United (MU).

Salam Bola

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun